Owner Raikeni, Raidha Nur Afifah (Foto: Rizma Riyandi)

Ayo Biz

Kimono Raikeni, Outer Kekinian dengan Nuansa Etnik yang Otentik

Sabtu 23 Agu 2025, 12:15 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Berawal dari ide sederhana saat menunggu penyusunan tesis di MBA ITB, Raidha Nur Afifah mendirikan Raikeni pada Mei 2019. Brand lokal ini lahir dari pemikiran tentang produk yang dibutuhkan banyak orang sekaligus memiliki sentuhan khas Indonesia.

Setelah mencar-cari informasi, pilihan Raidha dan suaminya, yang saat itu masih menjadi teman sekelas, jatuh pada outer berupa kimono. Ia dan suami menilai Kimono merupakan produk yang unik dan belum banyak dikembangkan di dalam negeri.

Perjalanan Raidha memulai bisnis memang terbilang mulus. Pasalnya, konsumen menyambut baik produknya, sehingga semua stok barang yang tersedia terjual habis dalam waktu singkat.

“Awalnya kami hanya coba-coba. Modal Rp800 ribu, produk diposting di Tokopedia, dan dalam tiga hari langsung habis terjual. Permintaan banyak datang dari pembeli laki-laki yang saat itu belum banyak pilihan outer,” ujar Raidha pada Ayobandung.id, Jumat, 22 Agustus 2025.

Raikeni kemudian menghadirkan inovasi dengan menggabungkan desain kimono ala Jepang dengan motif batik, tenun, hingga songket. Sentuhan lokal tersebut membuat produknya cepat dikenal dan mendapat antusiasme tinggi.

Kini kain yang digunakan Raikeni didatangkan dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Garut, Solo, Cirebon, Yogyakarta, Jepara, Medan, hingga NTT dan NTB. Setiap bulan, Raikeni memproduksi sekitar 1.500 potong kimono dengan dukungan 10 orang pegawai.

Penjualan Raikeni saat ini didominasi lewat e-commerce sebesar 60 persen, disusul instansi 30 persen, serta pembelian individu dan toko offline. Bahkan pengiriman tak hanya dilakukan untuk pemesanan di dalam negeri, tetapi juga ke Filipina, Thailand, Singapura, dan Malaysia.

"Kalau yang kita kirim sendiri itu ke Singapura dan Malaysia. Selebihnya yang ke Filipina dan Thailand kami dapat pesanan pembelian itu dari aplikasi," tutur Raidha yang sejak awal mengandalkan platform e-commerce untuk penjualan Raikeni.

Produk Raikeni (Foto: Rizma Riyandi)

Tantangan Bisnis Fashion

Meski terbilang cukup maju, tantangan tetap membayang-bayangi Raikeni. Mulai dari sulitnya menjaga konsistensi warna kain hingga meningkatnya persaingan dari pebisnis muda Gen Z.

"Sekarang kan banyak Gen Z yang nggak mau kerja. Maunya hidup santai, mereka ya banyak yang berwirausaha. Jadi competitor Raikeni juga makin banyak," ungkapnya.

Meski begitu Raidha tidak melihat tantangan tersebut sebagai hambatan yang membuatnya diam di tempat. Ia malah menilai hal tersebut sebagai pelecut agar Raikeni semakin berinovasi, baik dari sisi produk maupun model bisnis.

Selain itu, saat ini Raikeni mengusung prinsip zero waste dengan memanfaatkan limbah kain menjadi produk baru seperti totebag, bantal, ikat kepala, hingga selendang. Beberapa produk daur ulang bahkan menjadi best seller.

Ke depan, Raikeni berencana memperluas eksplorasi kain nusantara hingga ke Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Ia pun berencana membuka toko offline agar lebih dekat dengan konsumen.

Meski Raikeni sudah memiliki produk Kemeja Batik Tenun, rencananya Raidha akan mengembangkan Kembali kemeja dan celana batik tenun tersebut. Ia berharap, orang-orang di Indonesia hingga manca negara memakai produk nusantara Raikeni dalam berbagai aktivitas.

“Visi kami sejak awal adalah menghadirkan kimono bernuansa Indonesia yang bisa dipakai banyak orang. Harapannya, kain tradisional bisa semakin dicintai sekaligus mendunia,” tutur Raidha.

Informasi Umum Raikeni

Alamat: Jl. Babakan Jeruk VIII No.18, Sukagalih, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40163

Jam Operasional: 08.00 - 16.00 WIB

Telepon: 0813-5762-2104

Instagram: @raikeni

Link Pembelian Produk

1. https://s.shopee.co.id/6KuTIeqbyG

2. https://s.shopee.co.id/6pqjtaXFtK

3. https://s.shopee.co.id/4L9Ov0STw2

4. https://s.shopee.co.id/8pboHHq32m

5. https://s.shopee.co.id/2qKb8Gtmqa

Tags:
kimono raikeniouter kimonoproduk fashion

Rizma Riyandi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor