Labu siam dari budidaya di Desa Cipada. (Foto: Restu Nugraha)

Ayo Biz

Mengunjungi Desa Cipada, Sentra Pertanian Penghasil Labu Siam di Kaki Burangrang

Senin 30 Jun 2025, 13:47 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Di lereng Gunung Burangrang, terdapat sebuah desa yang menggantungkan hidup pada labu siam. Desa Cipada, yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, telah lama dikenal sebagai penghasil utama komoditas ini.

Dengan lanskap perbukitan subur, budidaya labu siam di desa ini terlihat seperti karpet hijau yang membentang luas. Para petani membangun para-para dari bambu untuk menopang tanaman yang tumbuh menjalar, menciptakan pemandangan unik sekaligus fungsional.

Menurut data pemerintah desa setempat, sekitar 20 ton labu siam dipanen dari ladang-ladang milik warga setiap harinya. Hasil pertanian ini kemudian dikirim ke berbagai pasar induk besar di Jawa bagian Barat.

Tatang (50), seorang petani dari Kampung Umur-Umuran mengatakan, menanam labu siam sudah menjadi tradisi keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.

“Labu siam itu gak rewel. Tanamannya mudah tumbuh, dan hasilnya cepat bisa dijual. Pasarnya jelas, bandar tiap hari datang,” ujarnya.

Dengan produksi sekitar 3 hingga 5 ton per minggu, Tatang bisa meraup penghasilan yang cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ia juga membiayai pendidikan anak-anaknya hingga jenjang SMP.

Harga jual labu siam sendiri berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram, tergantung kualitas dan permintaan pasar.

Lahan pertanian labu siam terluas ada di RW 4 dan RW 12. Dipekirakan Perputaran uang harian dari komoditas ini bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Namun, keberhasilan ini tak datang tanpa tantangan. Salah satu persoalan yang saat ini dihadapi para petani adalah berkurangnya umur produktif tanaman.

Dulu, bibit labu siam bisa bertahan hingga belasan tahun. Kini, dalam waktu enam bulan saja, banyak tanaman sudah harus diganti.

Sebagai solusi, para petani mulai menerapkan sistem tumpang sari. Mereka menanam labu siam berdampingan dengan tanaman lain seperti kol, tomat, cabai, buncis, dan terong untuk menjaga produktivitas lahan dan kestabilan pendapatan.

Meski demikian, warga Desa Cipada tetap teguh menggantungkan harapan pada tanah mereka. Di tengah tantangan zaman, labu siam tetap akan menjadi komoditas yang menjanjikan untuk enghasilkan umber penghidupan.

Tags:
produk lokalLabu SiamBandung Baratsentra pertanian

Restu Nugraha Sauqi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor