Staf NVSR sedang melakukan Live Streaming produk di platform digital. (Foto: Rizma Riyandi)

Ayo Biz

Kiat Sukses Manfaatkan Platform Digital untuk Dongkrak Pendapatan UMKM

Sabtu 20 Sep 2025, 20:11 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Pemanfaatan platform digital terbukti menjadi kunci kesuksesan bagi banyak pelaku UMKM di Bandung. Tiga brand lokal, yakni NVSR, ASNH, dan Hoops, menjadi contoh nyata bagaimana keberanian berinovasi dan konsistensi di ranah online bisa mengubah keterbatasan menjadi peluang besar.

NVSR: Lakukan Riset Pasar dengan Data Digital

Didirikan pasangan suami-istri Jodi Fuadi Rahman dan Rani Rahma di tengah pandemi Covid-19, NVSR lahir dari modal nekat menjual mobil pribadi. Produksi pertama mereka hanya dua desain kaos dari satu roll kain.

Namun lewat riset internal, NVSR cepat belajar mengenali produk yang paling diminati konsumen. Kini NVSR berkembang pesat dengan lebih dari 250 artikel produk, dari kaos, celana, jaket, hingga sandal.

Penjualannya merambah seluruh Indonesia bahkan ekspor ke Malaysia, Vietnam, dan Singapura. Rahasia kesuksesan NVSR adalah konsistensi dalam mengelola media sosial serta e-commerce seperti Shopee dan TikTok secara mandiri.

Produk NVSR (Foto: Instagram NVSR)

NVSR: Gunakan Platform yang Tepat

Kisah Ahmad Soheh, pendiri ASNH, menunjukkan bahwa ketekunan dan pemanfaatan marketplace bisa membawa perubahan besar. Mantan buruh panggul di Pasar Andir ini awalnya sempat gagal saat membuka toko fisik.

Namun ia bangkit dengan strategi digital, memanfaatkan marketplace, media sosial, dan website untuk menjual produk outdoor. Hasilnya, omzet penjualannya menembus ratusan juta rupiah setiap bulan. Bahkan pada puncaknya, ASNH mampu mencatat Rp250 juta dalam sehari.

Saat ini, bisnis yang ia kelola bersama tim juga merambah ekspor ke Malaysia, Filipina, dan Thailand. Konsistensi membangun brand dan kehadiran digital menjadi fondasi utama keberhasilan Soheh.

Hoops: Diversivikasi Platform Digital

Sementara itu, brand jas Hoops yang dimiliki Muhammad Abdul Rozak Mulia menjadi contoh betapa efektifnya Live TikTok untuk mendorong penjualan. Dengan siaran langsung hingga 15 jam sehari, Hoops mampu meraih omzet Rp20 juta per hari dan menjual puluhan produk setiap sesi.

Ilustrasi TIKTOK (Foto: Pixabay)

Meski sempat merugi besar saat Live TikTok ditutup sementara, Rozak tak menyerah. Ia segera memanfaatkan kanal lain seperti e-commerce dan media sosial untuk menstabilkan penjualan.

Pengalaman ini membuktikan pentingnya diversifikasi kanal digital agar bisnis tidak terlalu bergantung pada satu platform saja.

Dari kisah ketiga UMKM tersebut, ada benang merah yang bisa ditarik, keberanian memulai dari nol, konsistensi menghadirkan konten dan produk yang relevan, serta kemampuan memanfaatkan platform digital secara optimal.

Baik lewat marketplace, media sosial, maupun live streaming, strategi digital bukan hanya soal promosi, melainkan juga cara membangun identitas brand dan mendekatkan diri dengan konsumen.

Tags:
Jualan OnlinePlatform DigitalBIsnis Digitalfashion

Rizma Riyandi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor