Futsal pelajar di Indonesia kini bukan sekadar ajang kompetisi antar sekolah namun telah tumbuh menjadi ekosistem pembinaan atlet muda yang menjanjikan. (Foto: Ist)

Ayo Biz

Menyemai Juara: Ekosistem Futsal Indonesia dan Regenerasi Atlet Muda

Selasa 14 Okt 2025, 14:26 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Futsal pelajar di Indonesia kini bukan sekadar ajang kompetisi antar sekolah namun telah tumbuh menjadi ekosistem pembinaan atlet muda yang menjanjikan. Ajang ini juga sekaligus membuka peluang sport tourism dan bisnis olahraga yang semakin relevan di mata masyarakat kekinian.

Turnamen futsal antar-SMA/sederajat seperti AXIS Nation Cup (ANC) 2025 menjadi salah satu bukti nyata bahwa futsal pelajar mampu melahirkan pemain profesional. Salah satunya adalah Irfan Hamid, pemenang best player ANC 2024, yang kini bergabung dengan klub profesional futsal Indonesia.

Menurut data resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), futsal termasuk dalam daftar cabang olahraga prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Fokusnya adalah pembinaan usia dini, kompetisi berjenjang, dan integrasi dengan sistem pendidikan formal.

Federasi Futsal Indonesia (FFI) juga telah menetapkan kebijakan strategis melalui regulasi liga nasional yang mulai berlaku musim 2025/2026. Format liga tertutup berbasis lisensi partisipasi akan mendorong profesionalisme klub dan stabilitas industri futsal nasional.

Lebih dari 1.735 tim dari 40 kota ikut ambil bagian dalam ANC 2025, melibatkan 17.350 atlet pelajar dan disaksikan lebih dari 300.000 penonton sepanjang penyisihan regional. Angka ini menunjukkan potensi sport tourism yang besar, terutama di kota-kota penyelenggara yang mengalami lonjakan kunjungan dan aktivitas ekonomi lokal.

Di sisi lain, Bandung menjadi salah satu kota strategis dalam ekosistem futsal Indonesia. Dengan populasi pelajar yang besar, budaya olahraga yang kuat, dan dukungan pemerintah daerah, Bandung berpotensi menjadi pusat regenerasi atlet futsal nasional.

Pemerintah Kota Bandung melalui RPJMD 2025–2030 telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas olahraga, termasuk lapangan futsal indoor berstandar nasional. Hal ini menjadi langkah konkret dalam mendukung pembinaan atlet muda secara berkelanjutan.

Turnamen futsal antar-SMA yang rutin digelar di Bandung bukan hanya ajang prestasi, tapi juga scouting ground bagi pelatih dan klub profesional. Beberapa sekolah seperti SMAN 8 Bandung dan SMKN 4 Bandung telah meloloskan alumninya ke Liga Futsal Profesional Indonesia.

Selain sekolah, kehadiran akademi futsal swasta dan komunitas-komunitas lokal turut memperkaya ekosistem. Beberapa akademi bahkan telah menjalin kerja sama dengan klub-klub Liga Futsal Profesional untuk pengembangan pemain usia dini.

Kemenpora juga mendorong integrasi futsal dalam kurikulum pendidikan jasmani serta penguatan peran Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) sebagai pusat pembinaan atlet muda. Beberapa PPLP kini mulai membuka divisi futsal sebagai respons atas tingginya minat dan potensi.

ANC 2025 juga menghadirkan sesi coaching clinic bersama Hector Souto, pelatih profesional futsal, yang membagikan strategi dan tips yang ia terapkan di Timnas Indonesia. Sesi ini memberi kesan luar biasa bagi pemain dan pelatih yang hadir.

Selain para juara nasional, semangat luar biasa juga datang dari sekolah-sekolah di Jawa Barat yang berjuang hingga babak Regional Final. SMAN 1 Cianjur, SMKN Bantarkalong Tasikmalaya, SMA Bina Muda Cicalengka, SMAN Situraja Sumedang, dan SMKN 1 Cirebon menunjukkan sportivitas tinggi meski gagal melaju ke Grand Final.

Direktur & Chief Commercial Officer XLSMART, David Arcelus Oses, mengatakan, ANC 2025 menyedot antusiasme dan partisipasi luar biasa dari ribuan pelajar se-Indonesia. “Kami yakin wadah ini akan membuka peluang yang semakin besar untuk anak muda Indonesia meraih kesuksesan di cabang olahraga futsal,” kata David.

ANC 2025 dipercaya bukan sekadar ajang kompetisi, tapi wadah pengembangan diri, sportivitas, dan kreativitas pelajar Indonesia. “Melalui turnamen ini, kami ingin terus hadir lebih dekat dengan anak muda, sekaligus mendukung semangat mereka untuk terus berkembang,” ujar David.

Dengan semangat kompetisi sehat, dukungan komunitas, dan potensi ekonomi yang besar, futsal pelajar Indonesia menegaskan bahwa olahraga ini bukan hanya soal skor, tapi tentang masa depan industri olahraga dan regenerasi atlet nasional.

Sebagai perwakilan dari Jawa Barat di grand final, kapten tim SMAN 1 Cianjur, Rizky Ramadhan, mengungkapkan kebanggaannya bisa tampil dalam ajang nasional ANC 2025. “Kami sudah berlatih keras sejak beberapa bulan terakhir dan sudah memberikan permainan terbaik,” ujarnya.

Altenatif produk kebutuhan olahraga futsal dan UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/AUlNQXJjr5
  2. https://s.shopee.co.id/3qETUCXnjY
  3. https://s.shopee.co.id/6ps53sQvym
  4. https://s.shopee.co.id/1g9yuPASbG
Tags:
bisnis olahragasport tourismpembinaan atlet mudafutsal pelajar

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor