Kecimpring Babakan Bandung (Foto: Ist)

Ayo Biz

Kecimpring Babakan Bandung: Usaha Camilan Tradisional yang Terus Bertahan

Jumat 01 Agu 2025, 12:19 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memiliki aktivitas pagi yang unik. Denting suara hiruk pikuk bukan berasal dari kendaraan atau pasar, melainkan dari mesin penggiling singkong milik Siti Nurwendah.

Sejak pukul lima pagi, perempuan ini memulai rutinitas yang sudah ia tekuni lebih dari dua dekade. Ia memproduksi kecimpring, camilan tradisional khas Sunda berbahan dasar singkong.

Setiap hari, setelah menunaikan sholat subuh, Siti memilih untuk langsung bekerja ketimbang kembali tidur. Singkong yang sudah dikupas suaminya malam sebelumnya langsung digiling, dibumbui, lalu dikukus dan dijemur di halaman rumah.

Proses ini dijalani dengan luwes tanpa perlu melihat catatan resep, karena semua langkah sudah terekam kuat dalam ingatannya. “Saya dapat resepnya dari mertua, masih pakai bumbu racikan lama. Alhamdulillah, masih banyak yang suka rasa klasik seperti ini,” ujar Siti.

Kampung Babakan Bandung sendiri mulai dikenal luas sebagai sentra kecimpring sejak pertengahan 2000-an. Kala itu, warga menjajakan camilan gurih ini di sekitar kawasan Punclut, sasaran utama wisatawan dari luar kota yang singgah ke Lembang.

Seiring waktu, makin banyak penduduk setempat yang ikut memproduksi kecimpring secara mandiri, Bahkan mereka mengolah singkong dengan peralatan yang masih sederhana.

Setiap menjelang hari raya atau saat bulan Ramadan tiba, usaha rumahan Siti mengalami lonjakan permintaan. Dalam sehari, ia bisa mengolah hingga 50 kilogram singkong, yang setelah proses produksi hanya menyisakan sekitar 17 hingga 20 kilogram kecimpring siap jual.

Harga per kilogramnya pun cukup terjangkau, tak sampai Rp27 ribu. “Paling ramai memang pas Ramadan. Orderan datang dari mana-mana, dari minimarket seperti Indomaret sampai toko oleh-oleh dan warung kecil,” kata ibu dua anak itu.

Uniknya, bisnis kecimpring juga terbukti tahan banting saat pandemi Covid-19. Ketika banyak usaha kuliner gulung tikar, produksi rumahan Siti tetap berjalan stabil.

Ia menyebut faktor harga murah dan cita rasa tradisional sebagai alasan utama kecimpring tetap diminati. “Kami bersyukur. Makanan ringan seperti ini ternyata tetap dicari, meskipun situasi sedang sulit,” ungkapnya.

Informasi Umum Kecimpring Babakan Bandung

Alamat: Kp Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

Jam Operasional: 06.00 - 18.00 WIB

Harga: Mulai dari Rp25 ribu

Jenis Produk: Kecimpring Kecil & Kecimpring Besar

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/1BBo8pkwQI

2. https://s.shopee.co.id/8ALYTiLTCm

3. https://s.shopee.co.id/8zufTFphxS

4. https://s.shopee.co.id/10sNwZCXc0

5. https://s.shopee.co.id/3AwsWYtZpt

Tags:
singkongkuliner bandungkuliner tradisionalkecimpring

Rizma Riyandi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor