AYOBANDUNG.ID -- Fandi masih ingat betul bagaimana sebuah kebutuhan sederhana saat mencari sepatu formal untuk wisuda mengubah arah hidup dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tahun 2010, Muhammad Yukka Harlanda dan Putera Dwi Karunia kesulitan mendapatkan sepatu yang pas. Pilihannya terbatas pada merek asing yang mahal atau desain lokal yang kurang berkarakter.
Alih-alih menyerah, mereka memilih menciptakan sendiri sepatu yang merepresentasikan identitas mereka. Dari eksperimen pribadi itu lahirlah Brodo, brand sepatu lokal yang kini dikenal hingga mancanegara.
āBrodo itu artinya kuah kaldu ayam dalam bahasa Italia. Setiap masakan di Italia tanpa kaldu rasanya hambar. Kami juga ingin Brodo punya ārasaā sendiri yang membedakan dari merek lain," kata Fandi, Event Sponsorship dan Social Media Officer Brodo.
Nama "Brodo" ditemukan Yukka dari komik Italia berjudul Bambino. Filosofi di baliknya sederhana namun dalam, di mana Brodo sebagai cita rasa lokal yang tak boleh hilang dalam industri sepatu modern.

Sebagai brand lokal, Brodo tak sekadar menjual sepatu, jenama ini mengangkat nilai kebudayaan Indonesia hingga ke detail terkecil yakni sol sepatu. Dari motif batik parang hingga peta Indonesia, setiap desain menyimpan makna dan semangat kebangsaan.
āKalau dilihat secara fisik memang tidak jauh beda. Tapi kami punya keunikan dari sol sepatunya,ā tutur Fandi.
Desainer Brodo, Agam Hanafiah juga menambahkan bahwa identitas lokal sangat penting sejak awal. āDi 2012 kami belum punya ciri khas. Sekarang, kami bangga hadir sebagai brand Indonesia dengan ragam motif khas Tanah Air,ā kata Agam.
Desain Brodo tak hanya estetis tapi juga fungsional. Tinggi, kedalaman, dan tekstur sol sepatu dirancang agar tetap nyaman digunakan. āFungsi utama sol itu untuk napak. Jadi kami cari motif yang fungsional juga,ā ucap Agam.
Di sisi lain, media sosial Facebook dan BBM menjadi senjata utama Yukka dan Putera saat mengenalkan produk mereka kala itu. Respons positif mengalir, bahkan konsumen yang memasang foto Brodo sebagai profil langsung mendapat sapaan dari sang founder. āInteraksi personal itu penting karena konsumen merasa dihargai,ā tutur Fandi.
Tahun 2013, Brodo pun meluncurkan website resmi yang memperkuat sistem layanan pelanggan. Refund, reparasi, dan return tanpa batas waktu disediakan, menunjukkan komitmen brand tersebut terhadap kepuasan jangka panjang.

Brodo pun bukan sekadar brand sepatu. Mereka membangun ekosistem kreatif, memberdayakan anak muda dan pengrajin lokal di Cianjur, Garut, hingga Jatinangor.
Fokusnya tetap pada pria usia produktif, namun kualitas boots dan sepatu formal Brodo telah menjejak hingga Australia, Timur Tengah, bahkan Amerika.
āSelain kualitas, kami ingin menyampaikan semangat mandiri yang harus diinisiasi oleh generasi muda,ā pungkas Fandi.
Informasi brand sepatu lokal Brodo
Instagram: https://www.instagram.com/bro.do
Link pembelian brand sepatu lokal Brodo: