Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

asep ahmad sujai
Ditulis oleh asep ahmad sujai diterbitkan Kamis 18 Des 2025, 17:21 WIB
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)

Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)

Kecamatan Arcamanik, sebagai salah satu wilayah di Kota Bandung, mencerminkan wajah Indonesia yang majemuk dengan keberagaman suku, budaya, dan agama. Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini. Meski secara umum dikenal sebagai wilayah yang damai, dinamika interaksi antarumat beragama di Arcamanik tidak lepas dari tantangan yang menuntut kedewasaan berwarga negara.

Secara historis, upaya merawat kerukunan di Arcamanik telah terjalin melalui berbagai inisiatif. Salah satu pilar penting adalah keberadaan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) di tingkat kecamatan atau forum-forum serupa di tingkat kelurahan dan Rukun Warga (RW). Forum ini berfungsi sebagai ruang dialog resmi antara tokoh-tokoh agama untuk membahas isu-isu sosial, keagamaan, dan merencanakan kegiatan bersama.

Selain forum resmi, komunikasi lintas agama juga terbangun melalui jalur informal:

Diantaranya ada Kegiatan Sosial Bersama, Keterlibatan umat dari berbagai latar belakang agama dalam kegiatan kebersihan lingkungan, bakti sosial, atau peringatan hari besar nasional memperkuat rasa persatuan sebagai warga Arcamanik. Kemudian adanya Silaturahmi Tokoh Agama, Pertemuan rutin antar pemuka agama, yang sering difasilitasi oleh Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan arcamanik atau pihak kecamatan, menjadi sarana untuk membangun rasa saling percaya dan menanggapi isu sensitif secara bijaksana.

Baca Juga: Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Dalam beberapa waktu terakhir, isu mengenai izin pendirian dan penggunaan tempat ibadah di Arcamanik, khususnya terkait Gedung Serba Guna (GSG) yang digunakan oleh komunitas Katolik, sempat menjadi sorotan publik. Kasus ini menyoroti betapa kompleksnya komunikasi lintas agama ketika berhadapan dengan regulasi dan perbedaan penafsiran. Komunikasi yang terhambat atau gagal dalam kasus sensitif seperti ini dapat memicu konflik. Beberapa tantangan yang muncul meliputi:

1. Isu Regulasi, Penerapan Peraturan Bersama Menteri (PBM) No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadah memerlukan komunikasi yang transparan dan tulus antara panitia pembangunan, pemerintah, dan warga sekitar.

2. Perbedaan Pemahaman Fungsi Fasilitas, Konflik muncul ketika ada perbedaan pandangan mengenai fungsi suatu fasilitas umum (seperti GSG) yang beralih atau digunakan secara rutin sebagai tempat ibadah, memicu protes dari kelompok warga tertentu.

3. Hadirnya Pihak Ketiga, Isu-isu lokal rentan diintervensi oleh pihak luar atau organisasi yang justru memperkeruh suasana, bukan memediasi komunikasi.

Meskipun dihadapkan pada tantangan, kasus-kasus di Arcamanik justru memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya dialog yang tulus dan penegakan keadilan bagi semua warga negara.

Upaya yang dapat terus didorong untuk memperkuat komunikasi lintas agama di Arcamanik meliputi:

1. Peningkatan Peran Pemerintah, Pemerintah Kota dan Kecamatan Arcamanik harus lebih proaktif dalam memfasilitasi dialog, memastikan semua pihak mendapatkan hak yang sama, dan menjamin perlindungan hak beribadah yang dijamin konstitusi.

2. Edukasi Toleransi dan Kebhinekaan, Mengadakan seminar, diskusi, atau kegiatan bersama yang melibatkan pemuda dan pelajar dari berbagai agama untuk menumbuhkan pemahaman dan rasa hormat terhadap perbedaan sejak dini.

3. Fokus pada Nilai Kemanusiaan, Menggeser fokus komunikasi dari isu-isu doktrinal atau legalitas semata, menjadi kolaborasi dalam isu-isu kemanusiaan dan sosial yang menyatukan semua umat, seperti donor darah, penanganan sampah, atau bantuan bencana.

Pada akhirnya, komunikasi lintas agama di Arcamanik adalah cerminan dari tantangan kebangsaan kita. Dengan semangat saling menghormati dan komitmen untuk hidup berdampingan secara damai, Arcamanik dapat terus menjadi simbol kerukunan, di mana setiap warga dapat menjalankan keyakinannya tanpa rasa takut. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

asep ahmad sujai
mahasiswa pascasarjan uin sunan gunung djati bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 21:48 WIB

Dari Bunderan Cibiru hingga Cileunyi Macet Parah, Solusi Selalu Menguap di Udara

Kemacetan di Bunderan Cibiru harus segera ditangani oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Pengendara Mengalami Kemacetan di Bunderan Cibiru, Kota Bandung, (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Sufia Putrani)