Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Adinda Jenny
Ditulis oleh Adinda Jenny diterbitkan Kamis 18 Des 2025, 14:59 WIB
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)

Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)

Bandung dikenal sebagai kota yang indah dengan udara sejuk, deretan pohon rindang, mural warna-warni di sudut jalan, serta suasana kota yang selalu hidup. Banyak orang menikmati keindahan Bandung dari taman-tamannya yang tertata, bangunan heritage, hingga keramaian warganya yang hangat.

Namun, di balik keindahan itu, masih ada hal yang perlu di perhatikan, seperti kondisi pasar cicadas. Di pasar yang selalu ramai ini, masalah sampah menjadi tantangan besar di Jln. Ahmad Yani, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung (30/11/2025)

Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Pasar Cicadas Cikutra menjadi salah satu masalah lingkungan paling penting di daerah Bandung Timur. Setiap hari, tumpukan sampah terjadi karena volume sampah yang tinggi dan fasilitas TPS yang tidak memadai. Ini membuat warga dan pedagang tidak nyaman, karena mengganggu kenyamanan, kesehatan dan kegiatan sehari hari warga, masalah ini harus segera ditangani oleh Wali Kota Bandung, M. Farhan.

Salah satu warga yang bernama Tia menjelaskan bahwa sampah terkumpul hampir setiap hari dan sering kali tidak diangkut segera.

"Sering malah tiap hari selalu ada sampah, kadang 1 minggu tidak diangkut," katanya.

Akibat keterlambatan pengangkutan, bau yang mengganggu makin parah sehingga pasar menjadi tidak nyaman bagi pendagang, pembeli dan kendaraan yang melewati kawasan pasar cicadas.

Bau menyengat mencemari udara di pasar dan pemukiman, inilah dampak lingkungan yang paling dirasakan oleh warga. Menurut Tia, bau sampah sangat mengganggu, apalagi mengingat lokasi pasar yang dekat rumah sakit dan pemukiman warga.

Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut sangat amat mengganggu dan menyebabkan macet, terutama karena lokasi TPS berada di gang tidak terlalu besar yang tidak dapat menampung jumlah sampah yang terus menerus menumpuk.

Kondisi Tumpukan Sampah di Pasar Cicadas (30/11/2025) (Foto: Adinda Jenny)
Kondisi Tumpukan Sampah di Pasar Cicadas (30/11/2025) (Foto: Adinda Jenny)

Lokasi TPS yang sempit tidak mampu menampung banyak sampah dari Kawasan yang padat penduduk dan aktivitas pasar. Sampah dari berbagai tempat di bawa di tumpuk di TPS ini. Malah dibiarkan menumpuk dan tidak langsung di angkut ke TPA. Akibatnya, sampah menumpuk selama beberapa hari bahkan sampai 1 bulan, menimbulkan banyak lalat, membuat jalanan juga menjadi kotor.

Warga juga mengatakan bau dari TPS sampai kebangunan sekitar. Dulu ada kantor pos persis sebelah TPS, tetapi mereka pindah karena baunya yang sangat mengganggu. Sekarang bangunannya dihuni oleh warga, tapi tetap saja lingkungannya bau dan tidak nyaman.

Baca Juga: Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Dalam wawancara, Tia mengaku kecewa karena merasa tidak ada tindakan dari pemerintah. "Wali kota juga tidak ada tindakan sama sekali karena di sini belum diviralkan, apakah harus diviralkan dulu baru ditindak," katanya. Ini menunjukkan bahwa warga merasa pemerintah baru bertindak jika masalahnya sudah viral, bukan karena keluhan langsung dari warga.

Sebaliknya, ada beberapa orang yang mencoba mengurangi sampah rumah tangga dengan membakar sebagian sampah mereka. Namun, tindakan ini justru menimbulkan polusi di udara dan bukanlah solusi yang berkelanjutan. Ini juga menunjukkan bahwa, karena layanan TPS tidak berfungsi dengan baik, masyarakat merasa tidak ada opsi lain.

Warga berharap supaya pemerintah terkhusus Walikota Bandung menata ulang TPS Pasar Cicadas. Mereka ingin tempat TPS itu lebih luas, sampah diangkut tiap hari dan langsung di pindahkan ke TPA, ada pengawasan rutin, dan kalau bisa TPS dipindahkan ke lokasi yang lebih layak tidak di dekat pasar. Perbaikan ini penting agar lingkungan bersih Kembali dan pasar bisa berjalan normal, dan warga sekitar tidak lagi terganggu oleh bau maupun macet akibat sampah. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Adinda Jenny
Tentang Adinda Jenny
Mahasiswi S1 Digital Public Relations Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 21:48 WIB

Dari Bunderan Cibiru hingga Cileunyi Macet Parah, Solusi Selalu Menguap di Udara

Kemacetan di Bunderan Cibiru harus segera ditangani oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Pengendara Mengalami Kemacetan di Bunderan Cibiru, Kota Bandung, (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Sufia Putrani)
Beranda 17 Des 2025, 20:27 WIB

Pemkot Bandung Klarifikasi Isu Lambatnya Respons Call Center, Tegaskan Nomor Darurat Resmi 112 Aktif 24 Jam dan Gratis

Koordinator Bandung Command Center, Yusuf Cahyadi, menegaskan bahwa layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112.
Layanan kegawatdaruratan resmi Pemerintah Kota Bandung adalah Call Center 112
Ayo Netizen 17 Des 2025, 20:04 WIB

Jembatan Penyebrangan Usang Satu-satunya Harus Melayani Jalan Terpanjang di Kota Bandung

Jembatan penyeberangan tunggal di Jalan Soekarno-Hatta yang seharusnya menjadi penyelamat, kini rapuh dan berkarat.
Jembatan penyebrangan Soekarno-Hatta Bandung. Soekarno-Hatta Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu Kota Bandung (26/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Azzahra Nadhira)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 18:55 WIB

Petugas Kesal Banyak Pembuang Sampah Sembarangan di Kawasan Pasar Kiaracondong

Maraknya sampah ilegal di Pasar Kiaracondong, meskipun pengelolaan sampah sudah rutin berjalan.
Tumpukan sampah yang berada di TPS. Pasar Kiaracondong, Bandung, Sabtu 29/11/2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:41 WIB

Dari Keikhlasan Bu Mun, Nasi Pecel 10 Ribu Hasilkan Omzet 5 Juta Sehari

Munjayanah (49) membuka warung usaha nasi pecel setelah 4 cabang warung pecel lelenya tutup, hanya tersisa satu cabang. Kini penghasilannya hingga 5jt per hari.
Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:08 WIB

Revitalisasi Teras Cihampelas: Selalu Dinanti Entah Kapan Ditepati, Mending Perbaiki yang Lain Saja!

Pemenuhan janji revitalisasi Teras Cihampelas oleh Wali Kota Bandung yang kurang dirasakan warga. Lebih baik, perbaiki yang fasilitas lainnya saja.
Pengunjung Teras Cihampelas di hari kerja pukul 09.30 pada hari Senin (1/12/2025) (Foto: Ammara Ziska)