Bubur ayam sering jadi menu sarapan umum di Indonesia. (Sumber: Unsplash/ Zaky Hadi)

Ayo Netizen

Sarapan, 'Ritual' yang Sering Terlupakan oleh Mahasiswa Kos

Jumat 31 Okt 2025, 14:50 WIB

Bagi banyak mahasiswa kos, sarapan sering kali jadi hal mewah. Bukan karena tidak mampu, tapi karena waktu dan niat yang sering kalah dengan rasa kantuk. Jadwal kuliah pagi, tugas menumpuk, atau sekadar malas keluar beli nasi kuning di depan kampus, membuat banyak mahasiswa melewatkan ritual penting ini.

Padahal, sarapan bukan sekadar soal makan, tapi tentang memberi energi untuk menjalani hari dengan fokus dan semangat.

Sarapan adalah sumber bahan bakar pertama untuk tubuh setelah berjam-jam tidak makan selama tidur. Menurut penelitian dari Harvard Medical School tahun 2021, orang yang rutin sarapan cenderung memiliki konsentrasi dan performa akademik yang lebih baik dibanding yang tidak.

Tubuh yang kekurangan asupan di pagi hari akan lebih cepat lelah, sulit fokus, dan kadang membuat suasana hati mudah berubah.

Bagi mahasiswa, kondisi seperti ini jelas bisa memengaruhi proses belajar. Bayangkan datang ke kelas jam 8 pagi dengan perut kosong, sementara dosen menjelaskan materi padat yang terjadi bukan menyerap ilmu, tapi berjuang menahan lapar.

Sebagai anak kos, pola makan memang sering tidak teratur. Ada yang baru makan saat sore, ada juga yang cuma ngopi sebagai pengganti sarapan. Alasan klasiknya sederhana: “nggak sempat.” Padahal, sering kali bukan soal waktu, tapi soal kebiasaan.

Banyak mahasiswa lebih memilih menambah waktu tidur sepuluh menit daripada menyiapkan makanan sederhana. Belum lagi masalah biaya—kadang uang makan harus dibagi antara kebutuhan kuliah, laundry, dan nongkrong. Akhirnya, sarapan dianggap bukan prioritas.

Namun, melewatkan sarapan justru bisa membuat tubuh cepat lelah dan akhirnya mendorong kita jajan berlebihan di siang hari. Jadi, melewatkan sarapan bukan cara berhemat, tapi justru bisa bikin pengeluaran membengkak tanpa sadar.

Tips Sarapan Praktis untuk Mahasiswa Kos

Ilustrasi bubur ayam dengan toping melimpah di Bandung. (Sumber: Youtube/Evan Media)

1. Sedia makanan instan bergizi. Oatmeal, roti gandum, atau sereal bisa jadi penyelamat pagi. Cepat disiapkan, tapi tetap bikin kenyang.

2. Masak malam sebelumnya. Kalau pagi kamu tipe yang susah bangun, coba siapkan bekal malamnya. Telur rebus atau sandwich bisa tahan sampai pagi.

3. Bangun 10 menit lebih awal. Waktu singkat itu cukup untuk minum air putih, makan roti, dan siap berangkat kuliah tanpa terburu-buru.

4. Ganti kopi dengan susu atau buah. Kafein memang bikin melek, tapi tanpa asupan makanan, bisa bikin lambung bermasalah.

5. Bikin jadwal makan. Tulis di planner atau tempel di dinding kamar kos. Lama-lama, tubuhmu akan terbiasa dengan rutinitas yang lebih sehat.

Sarapan bukan sekadar kebiasaan orang tua zaman dulu. Di balik sepiring nasi dan segelas air putih, ada energi dan fokus yang kita butuhkan untuk menghadapi hari panjang sebagai mahasiswa.

Mulai dari hal kecil: makan sepotong roti, minum air hangat, atau menyempatkan waktu lima menit untuk tidak terburu-buru. Karena tubuh yang sehat dan bertenaga adalah modal utama untuk meraih mimpi. (*)

Tags:
tips mahasiswagaya hidupsarapan pagi

Ghumaida Tsuraya

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor