Penduduk Jakarta, Semarang, Medan, Surabaya, Banten dan berbagai daerah lainnya berbondong - bondong mendatangi Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.
Mereka datang untuk menyenangi perut dan lidahnya dengan santapan khas Sunda yang tidak pernah absen dari perbincangan orang-orang. Warung Nasi Ibu Imas yang didirikan oleh Roswati merupakan rumah makan yang menyajikan makanan khas Sunda yang menetap dan terus berkembang di Jl. Balonggede No.69 / 48 / 93, Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251, Selasa (04/11/2025).
“Kami buka setiap hari kecuali menjelang bulan Ramadhan, Idul Fitri, sama hari – hari besar kita libur. Kami punya tiga cabang, yang dua cabang itu buka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam dan satu cabangnya yang di ujung Jl. Balonggede nomer 93 buka dari jam 7 pagi sampai jam 12 malam,” ujar Alferi Cahyadi selaku penanggung jawab warung di Warung Nasi Ibu Imas.
Meskipun Warung Nasi Ibu Imas memiliki jam tutup, hal itu bukan menjadi sebuah patokan, karena jika semua stok makanan sudah habis mereka tutup sebelum waktunya. Namun tidak perlu khawatir, karena Warung Nasi Ibu Imas akan buka kembali di keesokan harinya dengan stok makanan yang sama dan fresh.
“Menu best seller kami ada ayam bakar, ayam goreng, babat, sop kikil, cumi, dan yang paling wajib itu jukut goreng,” ungkapnya.
Menu yang dihidangkan sangat beragam seperti ayam goreng atau bakar, ikan goreng atau bakar, berbagai macam pepes, otak sapi, pete, dan masih banyak menu lainnya. Harga per satu lauknya dibanderol mulai dari RP3.300 sampai RP25.300, harga yang dijual tentu sesuai dengan rasa makanan yang disajikan oleh mereka, sambalnya pun tidak kalah enak.
Kini Warung Nasi Ibu Imas sudah memiliki tiga cabang yang posisinya bersebelahan dengan cabang pertamanya, hal ini menjadi keunikan tersendiri. Warung Nasi Ibu Imas tidak akan membuka cabang di luar kota selain Bandung, mereka hanya membuka di sepanjang Jl. Balonggede.
Selain itu, untuk mempermudah pengunjung Warung Nasi Ibu Imas juga sudah bisa dipesan melalui aplikasi online, seperti Grabfood ataupun Gofood sehingga kalian tidak perlu mengantri.
“Warung Nasi Ibu Imas berkembang karena terus bertambahnya konsumen yang berdatangan, awalnya kita di tempat yang kecil tetapi kami sudah kewalahan kami membuka cabang yang lebih besar dan tetap berdekatan untuk mempermudah akses para pengunjung. Kita ada tiga cabang di satu jalan yang sama, mungkin itu yang menjadi salah satu keunikan yang dimiliki Warung Nasi Ibu Imas dari rumah makan lainnya yang membuka cabang berjauhan,” ungkapnya. (*)