Biji Kopi di Kedai Kopi Banjaran (Foto: Rizma Riyandi)

Ayo Biz

Mengungkap Rahasia di Balik Cita Rasa Kopi Otentik

Selasa 02 Sep 2025, 12:18 WIB

Owner BJR Coffee, Dinda Gemilang mengungkapkan bahwa kunci pengolahan kopi berkualitas terletak pada proses roasting. Menurutnya, tahap ini sangat menentukan cita rasa yang akan muncul dari secangkir kopi.

“Kopi itu punya rasa asam, manis, pahit, bahkan asin. Lama dan cara kita menyangrai biji kopi akan menentukan rasa dominan mana yang ingin dimunculkan,” jelas Dinda.

Maka itu, Kopi BJR selalu memberikan keterangan rasa pada kemasan kopinya. Proses sangrai sendiri dibagi ke dalam beberapa tingkatan. Pertama adalah light roast atau sangrai terang.

Pada tahap ini, biji kopi berwarna cokelat muda dengan rasa asam yang menonjol serta aroma floral dan fruity. Light roast biasanya dipilih untuk mempertahankan karakter asli kopi sesuai daerah asalnya.

Selanjutnya ada medium roast atau sangrai sedang. Warna biji menjadi cokelat lebih pekat dengan rasa seimbang antara asam, manis, dan pahit. Medium roast memiliki body lebih bulat dan lembut di lidah, sehingga sering dianggap paling aman untuk semua penikmat kopi.

Kemudian ada medium-dark roast, di mana biji kopi mulai mengeluarkan minyak tipis di permukaan. Rasa karamel, cokelat, dan sedikit smoky menjadi lebih dominan, sementara keasaman berkurang. Tingkat sangrai ini cocok bagi mereka yang menyukai rasa manis-pahit yang tegas.

Owner Kopi BJR, Dinda Gemilang. (Foto: Rizma Riyandi)

Terakhir, dark roast atau sangrai gelap. Pada tahap ini, warna biji hampir hitam dengan permukaan berminyak. Rasa kopi cenderung pahit, smoky, bahkan menyerupai arang, sementara karakter asal biji hampir hilang. Dark roast umumnya digunakan untuk espresso atau kopi tubruk bagi penikmat rasa pekat.

Selain roasting, Dinda juga menyoroti pentingnya penyortiran biji kopi. Proses ini, katanya, sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa. Kopi premium biasanya melalui penyortiran ketat, bahkan hingga menimbang berat setiap biji.

“Untuk menghasilkan kopi jenis nano lot, penyortiran dilakukan sampai mengukur berat biji satu per satu. Semua harus seragam,” ujar Dinda.

Meski begitu, kopi yang tidak melalui tahap sortir tetap bisa dikonsumsi, hanya saja rasanya berbeda dibanding kopi premium. Di BJR Coffee, jenis kopi tanpa sortir dipasarkan dengan merek Cap Kretek, yang terdiri dari Arabika dan Robusta.

Kopi Cap Kretek ditujukan untuk kebutuhan komersial dengan harga lebih terjangkau. Meski lebih murah, penggemarnya cukup banyak, terutama dari kalangan penikmat kopi lama.

“Kopi Cap Kretek selain diminum langsung, juga sering dipakai untuk pelatihan barista,” tambah Dinda.

Link Pembelian Produk

1. https://s.shopee.co.id/qZmkP2o4I

2. https://s.shopee.co.id/6AbJ6DA08S

3. https://s.shopee.co.id/6AbJ6DA08S

4. https://s.shopee.co.id/4fmVJTELTR

5. https://s.shopee.co.id/4fmVJToMrs

Tags:
Kopi Bandung Kopi BanjaranKopi BJRUMKM Bandung

Rizma Riyandi

Reporter

Rizma Riyandi

Editor