Olga Wigunadharma melalui Kembang Tjengkeh menyuguhkan nuansa Joglo tradisional, musik Jawa, dan aroma khas rempah yang menyambut sejak pintu dibuka. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ayo Biz

Membangun Cita Rasa Indonesia Lewat Kafe: Kisah Olga Wigunadharma

Selasa 29 Jul 2025, 15:44 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Bagi sebagian orang, membangun restoran adalah soal menu dan lokasi. Tapi bagi Olga Wigunadharma, itu adalah panggilan untuk merajut budaya, rasa, dan ruang yang bisa menyentuh hati pelanggan.

Perempuan yang akrab disapa Ocha ini berhasil membuktikan bahwa bisnis kuliner bisa tumbuh dari idealisme dan keberanian untuk tampil beda. Ia memulai Kembang Tjengkeh dengan visi menghadirkan pengalaman bersantap yang bukan hanya lezat, tapi juga penuh rasa Indonesia.

Berlokasi di jantung Bandung, resto ini menyuguhkan nuansa Joglo tradisional, musik Jawa, dan aroma khas rempah yang menyambut sejak pintu dibuka. Tapi di balik estetika yang apik, ada perjalanan bisnis yang tak biasa.

“Menu di Kembang Tjengkeh memang banyak menawarkan sajian makanan khas Indonesia, namun kami menyediakan juga menu western seperti spaghetti yang rasanya sudah disesuaikan dengan lidah lokal,” kata Ocha.

Salah satu gebrakan uniknya adalah Spaghetti Sambal Mattah, perpaduan kuliner Barat dengan rasa khas Nusantara. Inovasi Olga pun tak berhenti di situ.

Minuman ikonik Es Teh Kembang Tjengkeh. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ia juga menciptakan minuman ikonik Es Teh Kembang Tjengkeh, yang memadukan bunga cengkeh, jeruk peras, dan daun jeruk, menjadi racikan yang menyegarkan sekaligus menonjolkan identitas resto.

“Menu khas dari Kembang Tjengkeh sendiri adalah Gurame Saos Kembang Tjengkeh dan Es Teh Kembang Tjengkeh,” ungkapnya.

Ketekunan Ocha terlihat dari bagaimana ia mengurasi atmosfer dua lantai resto, di mana lantai bawah untuk suasana santai dan luas, lantai atas untuk nuansa etnik yang lebih intim. Bahkan sudut Pie World, area khusus untuk penggemar pie, menambah warna bisnisnya.

Dengan harga terjangkau dan jam operasional fleksibel, Kembang Tjengkeh kini menjadi destinasi kuliner lintas generasi dari mahasiswa hingga keluarga. Kesuksesan ini bukan instan. Olga meniti semua dari nol, memadukan riset, intuisi bisnis, dan cinta pada budaya lokal.

Kini, restoran itu bukan hanya ramai pengunjung, tapi juga menjadi simbol keberhasilan wirausaha perempuan muda yang berani mengambil jalur autentik di tengah industri kuliner yang kompetitif.

Alternatif produk kuliner dan UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/50OS9XywbJ
  2. https://s.shopee.co.id/4q51xGpURw
  3. https://s.shopee.co.id/6VDFwLwhFp
Tags:
makanan khas Indonesiabisnis kulinerKembang Tjengkehrestoran

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor