AYOBANDUNG.ID - Bandung punya banyak cerita yang hidup di malam hari. Tapi tak ada yang sekuat cerita tentang bangunan tua di Jalan Haji Wasid Nomor 1 itu. Di balik gerbang berkarat dan cat tembok yang terkelupas, berdiri sebuah bangunan yang dulu menyembuhkan, lalu ditinggalkan, dan akhirnya menjadi rumah bagi kisah-kisah yang tak bisa dijelaskan logika. Bandung Medical Center atau BMC namanya. Sebuah bangunan yang kini lebih sering disebut dalam bisik-bisik ketakutan ketimbang dalam catatan sejarah kesehatan.
Tak banyak yang tahu, BMC bukanlah nama asli dari gedung itu. Di masa lalu, ia dikenal sebagai Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, yang berawal dari sebuah klinik bersalin sederhana bernama Kraamkliniek milik Yayasan Kesejahteraan Pegawai Polisi Priangan. Didirikan pada 15 Maret 1957, klinik ini menempati lahan Eigendom Kota Praja Bandung No.159, dengan Kombes Polisi Mustafa Pane sebagai penggeraknya. Setahun kemudian, klinik itu berubah nama menjadi Klinik Bersalin Budi Bakti.
Dua belas tahun setelahnya, tepatnya 21 Mei 1969, ia menjelma menjadi Rumah Sakit Sartika Asih (RSSA), rumah sakit tingkat IV dengan 50 tempat tidur. Sebuah lompatan besar bagi sebuah lembaga kecil yang lahir dari inisiatif para pegawai kepolisian. RSSA berada di bawah naungan Polda Jawa Barat, sesuai Surat Keputusan Menhankam/Pangab No. Skep. 226/a/11/1977, dan terus berkembang menjadi rumah sakit tingkat III dengan kemampuan empat spesialis dasar.
Baca Juga: Dari Barak Tentara ke Istana, Sejarah Mobil Maung Pindad Buatan Bandung
Tapi perjalanan itu tak berhenti di sana. Pada 23 Agustus 1999, RSSA pindah ke Jalan Moch. Toha No. 369, menggantikan gedung bekas Logistik Polda Jabar. Sejak itu, bangunan lamanya di Jalan Haji Wasid dibiarkan kosong, setidaknya untuk sementara. Lalu muncul ide untuk menghidupkannya kembali di awal 2000-an, dengan nama baru yang lebih modern: Bandung Medical Center.
Semuanya tampak menjanjikan di atas kertas. Akan ada renovasi besar-besaran, fasilitas kesehatan berstandar tinggi, dan janji untuk menjadikan BMC simbol kemajuan medis Bandung. Tapi takdir kadang punya rencana yang lain. Proyek itu tiba-tiba berhenti di tengah jalan setelah pemiliknya meninggal dunia. Para pekerja berhenti datang, bahan bangunan dibiarkan membusuk, dan BMC perlahan berubah menjadi reruntuhan, setengah jadi, setengah hidup, tapi sepenuhnya ditinggalkan.
Dari sinilah kisah itu lahir.
Tahun 2015, tempat itu sempat jadi destinasi wisata mistis. Rombongan anak muda datang malam-malam dengan kamera dan senter, berharap menangkap penampakan atau merekam suara aneh. Salah satu penjaga lama, Rachman, menyebut para pengunjung sering keluar dengan wajah pucat. Beberapa di antaranya mendengar suara pintu menutup sendiri, benda berpindah tempat, atau jeritan samar dari arah ruang operasi. Cerita-cerita itu makin menumpuk dari tahun ke tahun, menjadikan BMC bukan sekadar bangunan, tapi legenda.
Yang menarik, legenda BMC tidak pernah benar-benar mati meski gedung itu sempat disentuh kembali oleh proyek renovasi pada 2021. Kini gedung ini telah berpindah hak milik ke Yayasan Pasundan dan berubah menjadi Rumah Sakit Pasundan.
Baca Juga: Sejarah RSHS Bandung, Rumah Sakit Tertua di Jawa Barat Warisan Era Hindia Belanda

Dari Suster Belanda ke Suara Tangis Bayi di Malam Hari
Bangunan empat lantai itu berdiri sunyi, dikelilingi pepohonan dan pagar tua yang hampir roboh. Pada siang hari, ia hanya terlihat seperti bangunan tua biasa. Tapi malam hari menceritakan sesuatu yang lain. Cerita-cerita itu mulai beredar di awal 2000-an. Sumbernya dari warga sekitar, dari penjaga malam, dari para remaja yang datang “menguji nyali.” Mereka bilang, BMC punya penghuninya sendiri.
Cerita yang paling sering muncul adalah tentang hantu suster Belanda. Sosok perempuan berpakaian putih lusuh, dengan wajah pucat dan tatapan kosong, berjalan di koridor lantai satu seperti masih menjalankan tugasnya. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Sebagian bilang, dia arwah perawat yang meninggal di masa kolonial Belanda. Versi yang sulit dibuktikan, karena tidak ada catatan sejarah yang menyebut BMC berdiri di era kolonial. Tapi di Bandung, kadang cerita lebih hidup dari fakta.
Dalam beberapa versi, hantu itu disebut “Suster Ngesot.” Versi urban legend nasional yang seolah menemukan rumahnya sendiri di BMC. Katanya, dia seorang perawat yang kakinya dipotong akibat kecelakaan medis, lalu merangkak di lorong rumah sakit, meninggalkan jejak darah dan suara gesekan yang memecah keheningan. Cerita ini beredar di forum daring, kanal YouTube horor, hingga dokumenter televisi. Nama BMC pelan-pelan naik menjadi ikon horor Bandung, sejajar dengan Rumah Kentang dan Gua Belanda.
Tapi kisahnya tidak berhenti di situ. Dari lorong gelap yang lain, muncul cerita tentang hantu tanpa kepala. Seorang penjaga malam pernah mengaku melihat sosok itu melayang di tangga menuju lantai tiga. Konon, arwah itu berasal dari masa perang kemerdekaan, ketika bangunan tersebut digunakan untuk merawat korban bentrokan dan tentara yang terluka. Tak ada yang bisa memastikan kebenarannya, tapi kisah itu tetap hidup. Di malam-malam tertentu, katanya, terdengar langkah kaki tanpa tubuh di lantai atas, diiringi suara erangan samar dari ruang operasi yang sudah lama tidak dipakai.
Baca Juga: Hikayat Urban Legend Rumah Gurita Bandung, Geger Disebut Tempat Pemujaan Setan
Warga sekitar sering menyebut bahwa ruang bayi yang dulunya bagian dari unit bersalin, adalah tempat paling angker. Ada yang mengaku mendengar suara tangis bayi dari dalam ruangan kosong. Ada juga yang mengaku melihat bayangan kecil berlari di balik jendela. Cerita ini pertama kali mencuat dalam liputan Kumparan, lalu menyebar di komunitas urban legend dan forum daring seperti Reddit. Beberapa komunitas pemburu hantu bahkan menjadikan BMC sebagai lokasi wajib ekspedisi mereka di Bandung.
BMC akhirnya menjadi cermin bagi Bandung sendiri, kota yang indah tapi penuh misteri. Di satu sisi, ia menyimpan sejarah kemajuan dan modernitas, tapi di sisi lain, ada sisi gelap yang tak bisa dihapus begitu saja. Seperti luka lama yang tak sembuh, BMC terus dipanggil-panggil dalam cerita-cerita orang yang ingin menakut-nakuti diri sendiri.