Hikayat Urban Legend Rumah Gurita Bandung, Geger Disebut Tempat Pemujaan Setan?

Bob Yanuar Hengky Sulaksono Redaksi
Ditulis oleh Bob Yanuar , Hengky Sulaksono , Redaksi diterbitkan Senin 06 Okt 2025, 13:15 WIB
Potret Rumah Gurita di kawasan Sukajadi, Kota Bandung.

Potret Rumah Gurita di kawasan Sukajadi, Kota Bandung.

AYOBANDUNG.ID - Di tengah kawasan padat Sukajadi, Bandung, berdiri sebuah rumah besar yang sejak lama menjadi buah bibir warga. Rumah itu dikenal dengan nama Rumah Gurita, karena di puncak atapnya berdiri patung gurita raksasa berwarna hitam pekat, dengan mata merah menyala. Siapa pun yang melintas di sekitar Jalan Terusan Sukadamai No. 6, Kelurahan Sukagalih, akan mudah mengenalinya. Tak hanya karena ukurannya yang besar, tapi juga karena bentuknya yang tidak lazim dibanding rumah-rumah lain di sekitarnya.

Kisah rumah ini dimulai pada tahun 1980-an, masa ketika Bandung tengah berbenah menjadi kota modern dengan wajah baru. Pada masa itu, sejumlah pengusaha dari Jakarta banyak membangun rumah peristirahatan di kawasan Bandung utara yang berhawa sejuk. Di antara mereka, ada seorang pengusaha bernama Frans, yang kemudian dikenal sebagai pemilik Rumah Gurita. Ia mendirikan rumah itu di atas lahan sekitar 1.000 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 1.400 meter persegi.

"Kadang-kadang rumah ini dikunjungi sama pemiliknya, terutama saat hari libur ataupun hari besar lainnya. Ada yang jaga juga tiga orang kalau gak salah," ujar wanita yang enggan disebutkan identitasnya kepada Ayobandung.

Bentuknya mewah, bergaya Eropa, dengan kaca-kaca besar di setiap sisi dan ukiran klasik di bagian depan. Rumah itu dibuat tiga lantai, lengkap dengan taman depan, taman belakang, serta kolam renang yang cukup luas. Di sekeliling kolam renang, berdiri patung-patung ikan, singa, dan manusia penggembala, seolah pemiliknya terobsesi pada keindahan patung dan ornamen artistik. Namun, dari semua hiasan itu, tak ada yang seaneh patung gurita besar di atap rumah.

Baca Juga: Hikayat Hantu Dua Duo yang Gentayangan di Konflik Lahan Kota Bandung

Patung gurita itu sendiri dibuat dari bahan semen cor berwarna hitam legam, dengan mata merah yang memantulkan cahaya jika terkena sinar sore. Dari jauh, patung itu tampak seperti makhluk laut raksasa yang sedang mengintai dari atas rumah. Banyak warga yang tidak tahu maksud dibuatnya patung itu, dan di situlah cerita mistis mulai tumbuh.

Rumah Gurita memang tidak berada di pinggir jalan besar. Untuk melihat bangunannya secara utuh, seseorang harus masuk ke rumah lain lebih dulu. Bangunannya akan tampak bak sebuah rumah putih tua bernomor 6, yang tampak kosong dan mulai rapuh dimakan usia. Rumah putih itu ternyata menjadi akses masuk ke Rumah Gurita di belakangnya.

Letak yang tersembunyi ini membuat banyak orang bertanya-tanya. Mengapa rumah sebesar itu seolah disembunyikan? Mengapa aksesnya harus melewati rumah lain? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu lambat laun berubah menjadi cerita misteri.

Beberapa warga mulai berbisik bahwa rumah tersebut dipakai untuk ritual-ritual gaib dan pemujaan iblis. Kecurigaan itu makin kuat karena rumah putih di depannya bernomor 6 — angka yang sering dikaitkan dengan simbol setan, 666. Pada masa itu, kabar seperti ini mudah menyebar. Orang-orang yang lewat dan melihat rumah itu dari kejauhan kerap menebak-nebak, membangun kisah sendiri, hingga akhirnya terbentuklah legenda urban yang hidup di kalangan masyarakat Bandung.

Tampak belakang Rumah Gurita, patung gurita yang berada di lantai atas rumah. Patung gurita berwarna hitam tersebut sering dikaitkan dengan hal mistis. (Sumber: Ayobandung | Foto: Bob Yanuar)
Tampak belakang Rumah Gurita, patung gurita yang berada di lantai atas rumah. Patung gurita berwarna hitam tersebut sering dikaitkan dengan hal mistis. (Sumber: Ayobandung | Foto: Bob Yanuar)

Desas-desus yang tersebar, ada yang mengatakan di dalam rumah itu pernah terlihat gambar kartu remi pada kaca jendela, menandakan tempat perjudian. Ada pula yang menyebut rumah itu sebagai “gereja setan”, karena dari celah jendela terlihat patung-patung dengan pose khas umat Kristiani namun tampak menakutkan. Cerita ini beredar luas di tahun 1990-an, saat Bandung sedang ramai dengan kisah-kisah mistis dan rumor sekte gelap yang konon beroperasi secara sembunyi.

Baca Juga: Sejarah Jalan ABC Bandung, Benarkah Rasis?

Tapi, saat ditelusuri lebih jauh, tak satu pun dari cerita itu dapat dibuktikan. Rumah tersebut hanya sesekali dikunjungi oleh pemiliknya, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti libur panjang atau hari besar. Dalam kesehariannya, rumah itu kosong, hanya dijaga oleh beberapa orang yang dipercaya keluarga Frans. Seorang warga sekitar pernah mengatakan,

"Kalau cerita-cerita mistis itu kayaknya hanya mitos yang beredar di masyarakat. Tapi memang banyak barang barang bernilai seni tinggi yang tersimpan di Rumah Gurita. Soalnya kalau dari beberapa rumah lain terutama dari lantai dua bisa kelihatan banyak barang antik," kata warga tersebut.

Kehadiran patung gurita hitam itu sendiri, menurut sumber dari dunia properti, tidak ada kaitannya dengan hal mistis. Patung tersebut ternyata dibuat untuk menyembunyikan tandon air. Di masa pembangunan, arsitek rumah itu ingin membuat penutup tandon yang tidak biasa, maka lahirlah ide membuat gurita besar di atap. Fungsi patung itu praktis, tapi tampilannya justru membuat orang berimajinasi liar.

Rumor, Budaya Urban, dan Popularitas Rumah Gurita

Walaupun faktanya bisa dijelaskan, misteri tetap lebih menarik daripada logika. Rumah Gurita pun terus menjadi bahan pembicaraan dari dekade ke dekade. Dalam obrolan warung kopi, di forum daring, hingga di kalangan pelajar Bandung yang suka berburu lokasi angker, nama Rumah Gurita tak pernah absen disebut.

Budayawan Bandung Budi Dalton bahkan pernah menegaskan bahwa kisah mistis Rumah Gurita hanyalah cerita rakyat perkotaan yang tumbuh karena rasa ingin tahu dan imajinasi masyarakat. Menurutnya, rumah itu adalah bangunan dengan nilai seni tinggi, bukan tempat sekte sesat.

Baca Juga: Tragedi AACC Bandung 2008, Sabtu Kelabu Konser Beside

“Pada tahun 90-an saya sudah melihat rumah itu, tidak ada yang aneh selain patung gurita besar di atapnya,” ujar Budi dalam wawancaranya. Ia menambahkan, pada masa 1980-an Bandung memang dikenal sebagai kota art deco, penuh dengan rumah-rumah berarsitektur unik.

“Rumah Gurita itu bagian dari warisan arsitektur kreatif Bandung. Tapi karena bentuknya aneh dan tertutup, orang jadi menakut-nakutinya sendiri,” katanya.

Di sisi lain, kisah urban legend ini semakin kuat karena rumah tersebut jarang terbuka untuk umum. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa bagian dalamnya. Mereka yang pernah masuk pun memilih diam, seolah ingin mempertahankan misteri yang sudah telanjur menjadi daya tarik tersendiri.

Pada tahun-tahun tertentu, cerita tentang Rumah Gurita kerap muncul kembali di media. Ada yang menulisnya sebagai rumah berhantu, ada pula yang menyebutnya sebagai simbol kebudayaan populer Bandung. Bahkan, pada 2014, misteri Rumah Gurita diangkat ke layar lebar melalui film “Rumah Gurita” karya Jose Poernomo, yang dibintangi Shandy Aulia dan Boy Hamzah. Film itu mengambil inspirasi langsung dari legenda urban yang beredar di masyarakat.

Dalam film tersebut, diceritakan sosok Selina, seorang gadis yang memiliki indra keenam, pindah ke rumah besar berhias patung gurita di atapnya. Di sanalah ia menemukan ruangan rahasia berisi alat-alat ritual pemujaan gelap. Film ini tidak dibuat untuk mengungkap kebenaran, melainkan untuk menangkap ketakutan kolektif warga Bandung terhadap rumah misterius itu. Dengan suasana mencekam dan latar Bandung tempo dulu, film tersebut berhasil menghidupkan kembali imajinasi publik terhadap legenda Rumah Gurita.

Rumah ini bahkan sempat kembali menjadi sorotan ketika diberitakan dijual seharga Rp25 miliar. Dalam iklan properti yang sempat beredar, rumah tersebut digambarkan sebagai hunian mewah dengan desain klasik-modern, kolam renang luas, dan ruang keluarga besar di setiap lantai. Tak disebutkan sama sekali soal kisah mistis, meski banyak orang justru datang melihat karena penasaran dengan mitosnya.

Warga sekitar yang sudah lama tinggal di kawasan Sukagalih kini terbiasa dengan wisatawan lokal yang datang hanya untuk berfoto di depan rumah itu. Ada yang ingin membuktikan keberadaan patung gurita hitam, ada pula yang berharap menangkap “penampakan”. Namun, sebagian besar pulang dengan kesan yang sama: rumah itu memang tampak sunyi dan angker, tapi tidak ada apa-apa selain patung besar di atapnya.

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 06 Okt 2025, 20:33 WIB

Bandros Bandung, Wisata Kota yang Menghidupkan Cerita dan Ekonomi Lokal

Bandros bukan hanya kendaraan, tapi juga simbol kreativitas dan keramahan Bandung sebagai kota wisata.
Bandros, bus wisata keliling kota yang sejak pertama kali hadir, selalu membawa cerita dan keceriaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 19:18 WIB

Bandung, Futsal, dan Masa Depan Sport Tourism Nasional

Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru.
Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 18:36 WIB

Pasar Properti Bandung 2025: Celah Investasi di Tengah Lonjakan Permintaan

Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian.
Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban dari kota-kota sekitar menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian. (Sumber: dok. Summarecon)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 18:18 WIB

Partisipasi Publik yang Hilang dalam Proses Kebijakan

Partisipasi publik adalah ruh demokrasi.
Pekerja Pariwisata Unjukrasa di Gedung Sate Tuntut Cabut Larangan Study Tour. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 17:02 WIB

10 Netizen Terpilih September 2025: Karya Berkualitas tentang Bandung

Hari ini Ayobandung.id merilis daftar 10 penulis terpilih yang memberikan kontribusi luar biasa di kanal AYO NETIZEN selama September 2025.
AYO NETIZEN merupakan kanal yang menampung tulisan para pembaca Ayobandung.id. (Sumber: Lisa from Pexels)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 15:42 WIB

12 Agama yang Membentuk Hidup Kita

Agama membantu kita untuk berpikir ulang tentang eksistensi.
Menerima Kitab Yang Empat Konghucu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Salah Seorang Kawan Penulis)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 14:18 WIB

Sejarah Julukan Bandung Parijs van Java, dari Sindiran Jadi Kebanggaan

Iklan seorang pedagang Belanda tahun 1920 melahirkan julukan “Parijs van Java”. Kini, Bandung dikenal sebagai kota fesyen dan kreatif.
Persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan tahun 1910-an. (Sumber: kitlv)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 13:15 WIB

Hikayat Urban Legend Rumah Gurita Bandung, Geger Disebut Tempat Pemujaan Setan?

Urban legend Rumah Gurita bukan hanya cerita horor, tapi cermin budaya urban Bandung yang kaya imajinasi dan sejarah arsitektur kreatif.
Potret Rumah Gurita di kawasan Sukajadi, Kota Bandung.
Beranda 06 Okt 2025, 10:50 WIB

Jejak Panjang Harry Suliztiarto Merintis Panjat Tebing Indonesia

Sebagai seorang perupa, ia terbiasa menciptakan sesuatu dari keterbatasan. Maka ketika belum ada peralatan panjat di Indonesia, Harry membuat semuanya sendiri.
Harry Suliztiarto orang yang pertama kali memperkenalkan olah raga panjat
tebing ke Indonesia. (Sumber: IG sultan_tanah_tinggi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 10:12 WIB

Pangsi, Iket, dan Ki Sunda

Inilah salah satu cara kita untuk ngamumule budaya Sunda. Jika bukan kita yang melakukannya, lalu siapa lagi?
Pesilat dari Paguron Gajah Putih Baleendah menampilkan gerakan pencak silat pada gelaran Bandung Lautan Pangsi, Selasa 11 Juli 2023. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 07:51 WIB

Pelukan Metodologi Pembelajaran yang tidak Bersentuhan dengan Realitas

Fakta pendidikan di Indonesia, salah satunya metodologi pembelajaran yang tidak dekat dengan realitas.
Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Eko Prasetyo Milik Perpustakaan Salman ITB (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 20:20 WIB

Suara Pembebasan dan Agama-Agama yang Jarang Diceritakan

Di balik agama-agama mapan, banyak tradisi yang lahir dari keresahan sosial dan keberanian menantang ketidakadilan.
Toko Bernama "Religion" (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 15:01 WIB

Jain dan Sunda di Restoran 'Hijau' Bandung

Di Kota Bandung, ada restoran bernama Kehidupan Tidak Pernah Berakhir yang unik.
Salah Satu Sudut di Restoran "Kehidupan Tidak Pernah Berakhir" di Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 13:26 WIB

Mitigasi Gempa Bumi bila Patahan Baribis Bergoyang

Memahami pentingnya mitigasi dalam segala hal, bukan sekedar apel kesiagaan.
Singkapan patahan di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 12:00 WIB

HAM Omong Kosong di Kota Kreatif: Kasus Bandung Zoo dan Hak Masyarakat atas Ruang Publik

Bandung Zoo bukan hanya tempat rekreasi murah meriah. Ia adalah ruang edukasi lingkungan bagi sekolah, mahasiswa, dan keluarga.
Suasana Kebun Seni saat ini yang satu amparan dengan Kebun Binatang (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 11:10 WIB

Shinto, Sunda, dan Saikeirei: Sejarah Agama dan Kekuasaan

Saikeirei selama pendudukan Rezim Militer Jepang menyingkap benturan antara iman, kekuasaan, dan identitas lokal.
Sketsa Saikeirei (Sumber: Gambar Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 10:03 WIB

Berkelana sembari Membangun Rumah Belajar bersama Bookstagram Alwi

Perjalanan seorang pegiat literasi bernama Alwi Johan Yogatama.
Perjalanan Alwijo Nebeng ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar (Sumber: Instagram | alwijo)
Ayo Jelajah 05 Okt 2025, 08:05 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Wariskan Beban Gunungan Utang ke China

Jepang bawa Shinkansen, Tiongkok bawa pinjaman. Sejarah proyek kereta cepat Jakarta–Bandung sarat persaingan dan beban utang.
Proses pembangunan jalur Kereta Cepat Whoosh yang juga berdampak terhadap sejumlah lahan warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 04 Okt 2025, 17:34 WIB

Bisnis Sport Tourism di Bandung Makin Bergairah Berkat Tren Padel

Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)
Ayo Biz 04 Okt 2025, 15:37 WIB

Harga Tiket Masuk dan Wahana di Skyward Project: Wisata Tematik Baru di Bandung

Berlokasi di kawasan Pasir Kaliki, Skyward Project bukan sekadar tempat bermain tapi juga ruang belajar, eksplorasi, dan nostalgia yang dirancang untuk semua kalangan.
Mengusung konsep edutainment, Skyward Project membangun narasi dari sejarah lokal yang nyaris terlupakan. (Sumber: dok. Skyward Project)