Pelukan Metodologi Pembelajaran yang tidak Bersentuhan dengan Realitas

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 06 Okt 2025, 07:51 WIB
Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Eko Prasetyo Milik Perpustakaan Salman ITB (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Eko Prasetyo Milik Perpustakaan Salman ITB (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Membaca buku Orang Miskin Dilarang Sekolah membawa diri kembali pada permasalahan dunia pendidikan yang ada pada tahun 2000. Buku yang terbit pertama di tahun 2004 ini berhasil menangkap realitas perihal komersialisasi dalam dunia pendidikan yang berdampak bagi masyarakat kecil.

Beberapa permasalahan masih relevan dengan dunia pendidikan di tahun 2025 yang menyangkut biaya sekolah yang mahal, korupsi pemilik yayasan atau instansi terkait dengan dana bantuan untuk murid tidak mampu, sistem pendidikan yang masih berorientasi pada nilai, sistem pendidikan yang menghasilkan pengangguran dan sistem metodologi pembelajaran yang tidak erat dengan pembelajaran realitas.

Namun hal menarik yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah metodologi pembelajaran yang tidak bersentuhan dengan realitas. Sebagaimana realitas yang terjadi di forum pendidikan akademik, di mana kurikulum hanya mengajarkan hal dan pemahaman yang sama sesuai dengan teori tapi tidak pernah merefleksikannya melalui tindakan.

Dunia pendidikan di Indonesia diwarnai dengan dominasi metode ceramah yang dilakukan guru terhadap muridnya, dominan dengan hafalan dibandingkan dengan penalaran daya kritis dan model pembelajaran yang terkesan abstrak sehingga tidak merepresentasikan kehidupan sehari-hari.

Meski hari ini sudah banyak perubahan melalui metode presentasi, meski demikian di dunia perkuliahan terkadang ada dosen yang merangkap beberapa jabatan sehingga dalam 1 semester, kehadirannya tidak pernah terlihat di ruang kelas.

Bahkan setelah saya membaca artikel yang dipublikasikan di mojok.co yang menceritakan pengalaman dua mahasiswa ternama dari Universitas Indonesia dan UGM yang kesulitan mendapat pekerjaan. Sebagai mahasiswa UI, dirinya mengaku terbiasa menulis paper akademik, melakukan presentasi dengan istilah-istilah yang rumit dan mengutip jurnal internasional.

Sementara saat wawancara kerja hal-hal yang ditanyakan oleh HR berkaitan dengan bagaimana bekerja dalam tim, bagaimana menghadapi konflik, bagaimana mengelola target penjualan.

"Aku bahkan merasa kuliahku di UI gak pernah menyinggung soal keterampilan praktis itu. Gelar Sarjana UI tidak otomatis bikin aku lebih siap," Ujar Andini

Fenomena di atas sebetulnya relevan dengan laporan World Bank yang berjudul "Skills for the Labor Market in Indonesia" yang menyatakan bahwa terdapat kesenjangan antara bekal akademik lulusan perguruan tinggi dan keterampilan nyata yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Masalah lebih jauh ketika kampus lebih sibuk untuk mengejar peringkat di mata internasional dibandingkan dengan kesenjangan tersebut. Hampir setiap tahun kampus seperti UI, ITB, UNAIR dan UGM merayakan posisi mereka dalam daftar Qs. World University Rankings atau Webometrics.

Saat SMK saya hanya mempelajari teori farmakologi, menghapal farmakognosi dan hanya mempelajari obat dari segi zat aktif atau bahan asal seperti paracetamol, amoxilin, chlorampheniramine maleat, metformin, acetyl cystein atau zat aktif lainnya.

Sementara sekolah tidak mengajarkan bahwa di dunia kerja, berbagai macam zat aktif yang saya sebutkan tadi memiliki merk dagang obat yang beragam dan bahkan bisa menyampaikan ratusan hingga ribuan yang tidak bisa dipelajari hanya dengan pemberian teoritis saja.

Sehingga ketika masuk dunia kerja, saya sempat kewalahan karena mencari nama merk obat yang tidak familiar ketika dipelajari di sekolah. Banyak hal-hal rumit di sekolah seperti cara menghitung dan menimbang dosis obat. Faktanya di lapangan obat tersebut sudah tersedia dalam bentuk tablet atau sirup secara utuh, sehingga kebanyakan teori jadi tidak relevan saat berkecimpung di dunia kerja.

Sementara merk dagang obat yang dianggap sepele dan tidak diajarkan di sekolah menjadi hal krusial dalam dunia kerja.

Sama halnya dengan menghadapi pasien di sarana pelayanan kesehatan. Para guru yang juga apoteker tidak pernah memberi tahu bahwa di lapangan banyak varian pasien dengan cara penanganan yang sangat berbeda, bagaimana meningkatkan omset sebuah perusahaan atau cara bersikap tenang saat mendapat komplain dari pelanggan.

Sebagai mahasiswa yang pernah menjalani kegiatan akademik bersamaan dengan kerja, sebetulnya cukup melelahkan hanya saja nilai baiknya ketika lulus tidak perlu repot mencari kerja dengan catatan jurusan kuliah masih relevan dengan dunia karir. Hanya saja masih banyak ditemukan mahasiswa yang memilliki pekerjaan mapan sebelum lulus tapi tidak relevan dengan jurusan yang diambil.

Memang tidak salah karena manusia dituntut untuk realistis hanya saja timbul permasalahan lain ketika teori yang diajarkan akan semakin jauh diejawantahkan karena tidak ada keterikatan dengan dunia kerja yang relevan.

Menjadi perhatian khusus yang harus diperbaiki dari sistem pendidikan Indonesia untuk lebih ramah dengan pembelajaran yang hangat dengan nilai-nilai pembelajaran praktis. Selain siswa/mahasiswa bisa lebih empati dengan permasalahan yang terjadi di lingkungannya, hal ini juga bisa memperkecil peluang pengangguran. Pembelajaran praktis juga penting sebagai modal mental untuk lulusan yang ingin membuka lapangan pekerjaan. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Upayakan Sekerasnya

Ayo Netizen 03 Okt 2025, 18:29 WIB
Upayakan Sekerasnya

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 19:34 WIB

Pengetahuan dan Imajinasi

Ilmu pengetahuan bukan saja sangat siap menghadapi segala imajinasi manusia segila apa pun.
Setiap imajinasi muncul dari sebuah inspirasi yang dapat menembus khayalan “imajinasi jauh lebih penting dari Agama” menurut Albert Einstein. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 18:58 WIB

Langkah UMKM Jawa Barat Menggenggam Dunia Melalui Export Coaching Program 2025

UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global.
UMKM telah lama disebut sebagai tulang punggung ekonomi. Kini denyutnya tak lagi hanya berjualan di pasar domestik, tetapi berani melangkah ke panggung global. (Sumber: Bank Indonesia Jawa Barat)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 18:27 WIB

Museum Geologi Hidupkan Edukasi lewat 'Day and Night at The Museum'

Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian.
Museum Geologi Bandung menghadirkan program "Day and Night at The Museum" sebagai cara menarik minat masyarakat dengan edukasi kebumian. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 21 Nov 2025, 17:55 WIB

Blogger BDG Menjaga Semangat Kota Bandung Lewat Cerita dan Komunitas

Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta.
Komunitas Blogger BDG hadir sebagai wadah yang menampung semangat untuk merawat merawat memori kota dengan cara yang intim, personal, dan penuh cinta. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:27 WIB

Melihat Tuturan 'Arogan' dari Kacamata Linguistik

Esai ini membedah percakapan anggota DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, dengan peserta pada suatu forum SPPG di Bandung.
Jikapun ada masyarakat yang bersikap arogan pada pemerintah atau pejabat lantas memangnya kenapa? (Sumber: Ilustrasi oleh ChatGPT)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:02 WIB

Mewujudkan Kota Bandung yang Ramah bagi Wisata Pedestrian

Trotoar-trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pedestrian beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya roda dua.
Pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Lombok Kota Bandung pada Jumat, 26 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)