Sejarah RSHS Bandung, Rumah Sakit Tertua di Jawa Barat Warisan Era Hindia Belanda

Redaksi
Ditulis oleh Redaksi diterbitkan Rabu 30 Jul 2025, 17:53 WIB
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). (Sumber: Pemprov Jabar)

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). (Sumber: Pemprov Jabar)

AYOBANDUNG.ID - Di jantung Kota Bandung, berdiri megah sebuah institusi kesehatan yang nyaris seabad usianya: Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Namanya kini begitu akrab di telinga masyarakat, namun sedikit yang tahu bahwa rumah sakit ini pernah berganti-ganti nama, berpindah tangan, bahkan jadi pangkalan militer. Sejarahnya bukan cuma panjang, tapi juga berliku seperti nadi kota yang terus berdetak menghadapi zaman.

Pada awal abad ke-20, Hindia Belanda dilanda wabah penyakit. Pes dan malaria jadi momok mematikan, terutama di daerah padat seperti Sumatera dan Jawa Timur. Di tengah keterbatasan tenaga medis, muncul dokter-dokter pribumi yang tampil ke depan. Nama-nama seperti Dr. Sutomo dan Dr. Tjipto Mangunkusumo tercatat sebagai tokoh penting dalam upaya memberantas penyakit.

Untuk menggenjot jumlah dokter, Belanda mendirikan STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang kemudian melahirkan banyak dokter dari kalangan bumiputra. Bersamaan dengan itu, pembangunan rumah sakit pun digencarkan. Di Bandung, salah satu yang berdiri pada masa itu adalah Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis, yang kelak dikenal sebagai RSHS.

Rumah sakit ini mulai dibangun pada 1917 dan diresmikan pada 15 Oktober 1923. Gedungnya dirancang oleh F.J.I. Ghijsels, arsitek kondang era kolonial, atas prakarsa Vereeniging Bandoengsche Ziekenhuis (Asosiasi Rumah Sakit Bandung). Kapasitas awalnya sekitar 300 tempat tidur, dan fungsinya menyerupai rumah sakit umum yang melayani berbagai kalangan.

Beberapa waktu kemudian, nama rumah sakit ini berubah menjadi Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana untuk menghormati Putri Juliana, pewaris tahta Belanda. Statusnya tetap sebagai rumah sakit umum, tapi perlahan menjadi salah satu yang terlengkap dan terbesar di Bandung kala itu.

Baca Juga: Sejarah Dago, Hutan Bandung yang Berubah jadi Kawasan Elit Belanda Era Kolonial

Kondisi berubah drastis ketika Perang Pasifik pecah pada 1942. Hindia Belanda ikut terseret, dan Bandung tak luput dari dampaknya. Rumah sakit Juliana beralih fungsi menjadi rumah sakit militer Belanda. Namun tak lama, Jepang menyerbu dan menguasai Jawa. Rumah sakit ini pun jatuh ke tangan mereka dan berganti nama jadi Rigukun Byoin.

“Tidak ada kebijakan signifikan yang diterapkan Jepang terhadap rumah sakit itu. Sarana dan prasarana tetap seadanya,” begitu menurut catatan yang disusun tim sejarah RSHS.

Setelah Jepang kalah dari Sekutu, Belanda kembali masuk dan mengambil alih rumah sakit tersebut. Namanya dikembalikan ke Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana. Tapi geliat perjuangan kemerdekaan Indonesia tak terbendung. Meski Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada 1945, rumah sakit ini masih berada dalam genggaman Belanda hingga 1948.

RSHS zaman baheula. (Sumber: Dok. RSHS)
RSHS zaman baheula. (Sumber: Dok. RSHS)

Baru pada tahun itu, rumah sakit resmi berada di bawah pemerintahan Indonesia melalui Kota Praja Bandung. Namanya pun berubah menjadi Rumah Sakit Rancabadak, dan yang pertama kali menjabat sebagai direktur adalah dr. H.R. Paryono Suriodipuro yang merupakan seorang dokter Indonesia.

Dari Rancabadak ke Hasan Sadikin

Tahun 1954, status rumah sakit ini meningkat menjadi Rumah Sakit Provinsi di bawah naungan Departemen Kesehatan. Kapasitasnya ditambah menjadi 600 tempat tidur. Pada 1956, rumah sakit ini ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) yang baru berdiri. Kerja sama ini menandai babak baru peran rumah sakit sebagai penggerak pendidikan kedokteran di tanah air.

Lalu, nama Rancabadak diganti. Pada 8 Oktober 1967, rumah sakit ini resmi bernama Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin. Nama itu diambil dari tokoh penting: dr. Hasan Sadikin, direktur pertama sekaligus dekan FK Unpad. Ia wafat saat masih menjabat, dan namanya diabadikan sebagai bentuk penghormatan.

Sejak saat itu, RSHS terus mengalami transformasi kelembagaan. Tahun 1967, rumah sakit ini menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan RI dan bertanggung jawab langsung kepada Dirjen Pelayanan Medik. Selanjutnya, pada rentang 1992–1997, statusnya beralih menjadi unit swadana, memberi otonomi lebih luas dalam pengelolaan anggaran.

Tanggal 12 Desember 2000 menjadi tonggak penting lain. Status RSHS secara yuridis berubah menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan). Model ini memberi ruang otonomi manajemen, dan dinilai sebagai kebijakan strategis dalam reformasi pelayanan kesehatan publik. Sejak saat itu, RSHS berkembang pesat sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan utama.

Baca Juga: Salah Hari Ulang Tahun, Kota Bandung jadi Korban Prank Kolonial Terpanjang

Kini, RSHS tak hanya menjadi rumah sakit provinsi, tapi juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional. Fasilitasnya jauh dari kata sederhana. Jumlah tempat tidur mencapai 944 unit, dengan lebih dari 3000 tenaga kerja yang terdiri atas 395 dokter spesialis dan subspesialis.

Terdapat enam layanan inti yang menjadi unggulan: Pelayanan Jantung Terpadu, Onkologi, Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Transplantasi Ginjal, dan Kedokteran Nuklir. Fasilitas ini menunjukkan transformasi RSHS sebagai pusat layanan kesehatan berteknologi tinggi di Jawa Barat, bahkan Indonesia.

Jejak sejarah RSHS menyimpan banyak kisah. Dari wabah yang mengilhami pendirian rumah sakit, perang yang menjadikannya rebutan, hingga akhirnya menjadi rujukan utama, rumah sakit ini telah melewati segala musim dan krisis.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Biz 31 Jul 2025, 18:06 WIB

Dari Remaja ke Keluarga, Evolusi Gaya Hidup di Balik Brand 3Second

Berawal dari semangat kreatif Kota Bandung, 3Second berkembang menjadi lebih dari sekadar merek fashion lokal.
Berawal dari semangat kreatif Kota Bandung, 3Second berkembang menjadi lebih dari sekadar merek fashion lokal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 31 Jul 2025, 17:30 WIB

Dua Operasi Caesar yang Mengubah Stigma

Dua kelahiran, dua pengalaman berbeda, yang mengubah stigma tentang BPJS Kesehatan.
Shafa (baju krem kiri) dan Athiya, dua anak dari Rika Muflihah yang selamat lahir berkat operasi caesar. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 31 Jul 2025, 16:11 WIB

Klinik Estetik Menjamur di Kota Bandung, Bisnis Tumbuh Bersama Budaya Urban Merawat Diri

Lonjakan minat masyarakat terhadap perawatan kulit bukan sekadar soal penampilan, tetapi berkaitan dengan kepercayaan diri dan kualitas hidup.
Kaum pria mulai melirik manfaat perawatan penampilan sebagai bagian dari investasi pribadi dan profesional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 31 Jul 2025, 15:11 WIB

Fashion yang Berakar pada Bumi, Kolaborasi Brand Lokal dalam Napas Alam Lembang

Jion Studios dan nanas.id, dua brand lokal menyulam narasi baru tentang fashion. Bukan sekadar tren, tapi sebuah gerakan sadar lingkungan.
Jion Studios dan nanas.id, dua brand lokal menyulam narasi baru tentang fashion. Bukan sekadar tren, tapi sebuah gerakan sadar lingkungan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 31 Jul 2025, 14:45 WIB

Mengurai Cerita Penurunan Permukaan Tanah Kota Bandung yang Tak Terlihat

Meskipun pengukuran dan pemetaan amblesan tanah sudah banyak dilakukan, khususnya di permukaan, Imam Sadisun menyoroti kurangnya data di bawah permukaan.
Permukaan tanah di sebagian kawasan di Kota Bandung   mengalami ambles karena pengambilan air tanah berlebihan dan beban bangunan yang berakumulasi. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Biz 31 Jul 2025, 14:45 WIB

Hijab Stylish dan Simpel Jadi Pilihan Anak Muda, Cek Rekomendasinya

Di tengah tren modest fashion, Dyara Hijab hadir sebagai pelaku usaha lokal yang mengusung konsep hijab praktis dan stylish. Didirikan oleh Ajeng Apridiyanti pada 2016, brand ini menyasar segmen pere
Di tengah tren modest fashion, Dyara Hijab hadir sebagai pelaku usaha lokal yang mengusung konsep hijab praktis dan stylish. (Foto: Ist)
Ayo Netizen 31 Jul 2025, 14:25 WIB

Solusi Kemacetan, Batasi Konsumtif Kendaraan Roda Dua atau Pelebaran Jalan Raya?

Kemacetan memang sudah menjadi masalah yang cukup lama dan pelik.
Kondisi Jalan Cupu Rancamanyar, Kamis, 31 Juli 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 31 Jul 2025, 13:31 WIB

Jejak Sejarah Peuyeum Bandung, Kuliner Fermentasi Sunda yang Bertahan Lintas Zaman

Peuyeum, camilan khas Sunda, kian langka padahal punya sejarah panjang sejak masa kolonial dan revolusi. Simbol solidaritas dan warisan budaya.
Penjual peuyeum Bandung yang sudah mulai langka. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 31 Jul 2025, 12:19 WIB

Menangkap Peluang Usaha di Tengah Popularitas Situs Keramat Bunisakti

Yayang merupakan perajin ukiran dari Kampung Bunisakti, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Pria berambut cepak itu tetap konsisten dengan ukiran khas bernuansa tradisional Sunda.
Yayang pengrajin ukiran Kampung Bunisakti, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. (Foto: Mildan Abdalloh)
Ayo Biz 31 Jul 2025, 10:31 WIB

Jatuh Bangun Pemuda Express Bangun Kepercayaan Pengguna

Pemuda Express bukan hanya sekadar jasa antar jemput, tapi juga solusi transportasi yang mengusung prinsip syariah dan inklusi sosial. Aplikasi ini mewadahi kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi ole
CEO Pemuda Express, Abdullah Aburahman Nuralim (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 31 Jul 2025, 10:30 WIB

Slot di Kolom Komentar: Komunikasi 'Pemasaran' Judol

Kini ada modus baru komunikasi "pemasaran" judol yang harus kita awasi bersama. Waspadalah!
Ilustrasi judi online. (Sumber: Unsplash/Niek Doup)
Ayo Netizen 31 Jul 2025, 08:03 WIB

Apotek Desa, Program Pemerintah yang Menggemparkan Apotek Swasta

Apotek Desa menjadi polemik bagi pengusaha apotek swasta.
Contoh Penulisan Penamaan Apotek Desa (Sumber: Kemenkes)
Ayo Netizen 30 Jul 2025, 19:29 WIB

Mati Ketawa ala 'Barudak Bapak Aing'

Sosok publik yang harusnya terbuka terhadap perbedaan pandangan, kini lebih sering tampil sebagai pemilik kebenaran. Diperkuat pula oleh algoritma.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: Humas Pemrov Jabar)
Ayo Biz 30 Jul 2025, 18:06 WIB

Melangkah Bersama Jenama Lokal: Tiga Cerita tentang Identitas, Nilai, dan Inovasi

Tiga brand lokal terus bertahan dan berkembang. Tak sekadar pelengkap penampilan, tetapi sebagai representasi nilai yang diperjuangkan.
Koleksi sepatu kulit dari brand lokal Gats. (Sumber: Gats)
Ayo Jelajah 30 Jul 2025, 17:53 WIB

Sejarah RSHS Bandung, Rumah Sakit Tertua di Jawa Barat Warisan Era Hindia Belanda

Didirikan sejak 1923, RSHS jadi saksi sejarah medis Bandung, dari masa kolonial, Jepang, hingga era kemerdekaan.
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 30 Jul 2025, 17:04 WIB

Anak Kita Bukan Objek Disiplin, Akhiri Normalisasi Kekerasan

Sebagai titipan Allah SWT, tak habis pikir jika anak disiksa. Apapun alasannya.
 (Sumber: Refika Aditama | Foto: Refika Aditama)
Ayo Biz 30 Jul 2025, 16:24 WIB

Chef Sandani dan Ayam Tangkep, dari Dapur Sambara Menuju Panggung Nasional Kuliner Nusantara

Ayam Tangkep, menurut Sandani, adalah bentuk penghormatan terhadap kebiasaan masyarakat tanah Rencong yang menangkap ayam langsung dari pekarangan sebelum diolah.
Ayam Tangkep, menurut Sandani, adalah bentuk penghormatan terhadap kebiasaan masyarakat tanah Rencong yang menangkap ayam langsung dari pekarangan sebelum diolah. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Jul 2025, 15:07 WIB

Success Story MOC yang Jawab Tantangan Industri Fashion dengan Inovasi dan Teknologi

MOC menyimpan kisah panjang sebagai brand lokal yang tidak hanya bertahan tapi bangkit dan melaju di tengah persaingan industri fashion.
MOC menyimpan kisah panjang sebagai brand lokal yang tidak hanya bertahan tapi bangkit dan melaju di tengah persaingan industri fashion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 30 Jul 2025, 15:00 WIB

Cerita Mahasiswa KKN-T IPB, Hari Bersejarah bagi GAPOKTAN di Kabupaten Bandung

Sebuah narasi hari bersejarah bagi GAPOKTAN di Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Sosialisasi Program KKN-T IPB 2025 Desa Mangunjaya "SITANI: Sosialisasi Aplikasi IPB DigiTani"
Ayo Biz 30 Jul 2025, 14:20 WIB

Rahasia Brodo Tumbuh Sukses Jadi Merk Sepatu yang Digandrungi

Siapa sangka, langkah kaki ke acara wisuda bisa menjadi titik awal lahirnya merek sepatu lokal, Brodo. Kebutuhan terhadap sepatu formal yang sesuai dengan gaya personal seseorang cukup tinggi, namun k
Suasana di Toko Offline Brodo (Foto: GMAPS)