Dari Keikhlasan Bu Mun, Nasi Pecel 10 Ribu Hasilkan Omzet 5 Juta Sehari

Annisa Fitri Ramadhani
Ditulis oleh Annisa Fitri Ramadhani diterbitkan Rabu 17 Des 2025, 17:41 WIB
Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)

Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)

Aroma kacang dan sayur rebus di Jalan Desa Cipadung, Kota Bandung, menandakan Warung Nasi Pecel Ibu Mun kembali buka. Di balik kesederhanaan dapur itu, Munjayanah (49) melangkahkan kaki dari dapur dengan satu tujuan, yaitu menyajikan makanan dengan hati yang ikhlas, sekaligus mendatangkan rezeki.

Seporsi nasi pecel dijual seharga Rp10.000, harga yang ia sebut sebagai bentuk sedekah bagi mahasiswa perantau. Ia mengaku setiap ada mahasiswa yang membeli selalu mengingatkannya pada sang anak.

"Saya jual dengan harga murah biar meringankan mahasiswa. Karena anak saya juga mahasiswa, kuliah di Unjani," ujarnya penuh haru saat diwawancarai di halaman rumahnya pada Rabu (10/12/2025).

Omzet hingga Rp5 juta per hari bukan datang begitu saja. Sebelumnya, Munjayanah pernah membuka usaha pecel lele dengan empat cabang, namun kondisi karyawan yang tidak memungkinkan membuat sebagian besar cabang harus ditutup. Hanya tersisa satu cabang.

Dengan tekad bulat, ia memutuskan membuka warung nasi pecel di halaman rumahnya. Dari langkah kecil itulah, ia perlahan bangkit kembali. Ia mengaku sangat bersyukur kepada Allah meskipun dengan harga yang murah, tapi ia selalu merasakan keuntungan yang melimpah.

“Saya bersyukur sama Allah, terharu ternyata banyak orang yang suka sama masakan saya, ini juga dari jam 6 pagi ga berhenti, rame terus neng, alhamdulillah,” ujarnya sambil mengusap air mata.

Kerja Sama Keluarga yang Menguatkan

Suami Bu Mun sigap membungkus pesanan, memastikan sampai di tangan pelanggan. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)
Suami Bu Mun sigap membungkus pesanan, memastikan sampai di tangan pelanggan. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)

Kesuksesan warung ini tak lepas dari dukungan keluarga. Didampingi sang suami, Munjayanah menjalankan usaha ini bersama-sama.

“Semua keluarga mendukung. Bapak, anak. Masak juga bareng sama bapak, jadi usaha ini benar-benar bareng-bareng,” ujarnya sambil melirik sang suami yang tengah menyiapkan pesanan saat wawancara berlangsung.

Setiap sore, pasangan ini pergi ke pasar untuk membeli bahan. Saat sebagian besar orang masih terlelap, tepatnya pukul 02.30 pagi, mereka sudah memulai memasak.

“Kita sore belanja ke pasar, terus menyiapkan bahan buat besok. Jam setengah 3 subuh bangun tinggal masak,” ujarnya.

Seporsi Nasi Pecel yang Penuh Keikhlasan

Nasi pecel ala Bu Mun yang sederhana, tapi rasanya selalu menggugah selera. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)
Nasi pecel ala Bu Mun yang sederhana, tapi rasanya selalu menggugah selera. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)

Sepiring nasi pecel bukan sekadar makanan. Dengan Rp10.000, pembeli mendapatkan nasi, sayur dengan bumbu pecel, peyek yang renyah, tahu, tumis kentang, mie goreng, serta lauk utama yang bisa dipilih, yaitu babat, paru, ayam, dan lainnya.

“Omzet besar itu bonus. Yang penting keikhlasan saat menghidangkan,” ujarnya dengan senyuman kecil dan tatapan haru.

Keikhlasan itulah yang menjadi modal utama. Sedekah lewat sepiring pecel menjadi tujuan yang mulia, didukung oleh semangat kerja sama keluarga.

Pesan untuk Pejuang Usaha

Di akhir obrolan, Munjayanah memberi pesan bagi siapa pun yang ingin memulai usaha tapi takut gagal.

“Optimis aja, jangan menyerah. Terus berjuang, karena Allah pasti kasih jalan,” ujarnya.

Di halaman rumahnya, Munjayanah menatap sepiring pecel yang telah habis disantap pembeli, tersenyum pada keikhlasan yang ia tanamkan setiap hari. Baginya kesuksesan bukan hanya soal omzet Rp5 juta per hari, tetapi tentang memberi, berbagi, dan mewujudkan harapan. Agar setiap orang yang datang merasakan hangatnya masakan dan ketulusan hati yang ia tuangkan dalam setiap porsi. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Annisa Fitri Ramadhani
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Des 2025, 20:04 WIB

Jembatan Penyebrangan Usang Satu-satunya Harus Melayani Jalan Terpanjang di Kota Bandung

Jembatan penyeberangan tunggal di Jalan Soekarno-Hatta yang seharusnya menjadi penyelamat, kini rapuh dan berkarat.
Jembatan penyebrangan Soekarno-Hatta Bandung. Soekarno-Hatta Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu Kota Bandung (26/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Azzahra Nadhira)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 18:55 WIB

Petugas Kesal Banyak Pembuang Sampah Sembarangan di Kawasan Pasar Kiaracondong

Maraknya sampah ilegal di Pasar Kiaracondong, meskipun pengelolaan sampah sudah rutin berjalan.
Tumpukan sampah yang berada di TPS. Pasar Kiaracondong, Bandung, Sabtu 29/11/2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:41 WIB

Dari Keikhlasan Bu Mun, Nasi Pecel 10 Ribu Hasilkan Omzet 5 Juta Sehari

Munjayanah (49) membuka warung usaha nasi pecel setelah 4 cabang warung pecel lelenya tutup, hanya tersisa satu cabang. Kini penghasilannya hingga 5jt per hari.
Bu Mun tengah menyiapkan menu nasi pecel dengan penuh cinta. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Annisa Fitri Ramadhani)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 17:08 WIB

Revitalisasi Teras Cihampelas: Selalu Dinanti Entah Kapan Ditepati, Mending Perbaiki yang Lain Saja!

Pemenuhan janji revitalisasi Teras Cihampelas oleh Wali Kota Bandung yang kurang dirasakan warga. Lebih baik, perbaiki yang fasilitas lainnya saja.
Pengunjung Teras Cihampelas di hari kerja pukul 09.30 pada hari Senin (1/12/2025) (Foto: Ammara Ziska)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 16:06 WIB

Mendaki Jadi Tren Anak Muda Bandung

Pendaki Muda Bandung
Para anak muda yang gemar mendaki gunung di Bandung. (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Mila Aulia)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 13:58 WIB

Keluhan Mahasiswa di Jalan Soekarno Hatta Soal Pengendara Motor yang Merokok di Jalan

Artikel ini menjelaskan tentang keluhan seorang mahasiswa di Jalan Soekarno Hatta soal pengendara motor yang merokok di jalan.
Seorang pengendara terlihat merokok saat berhenti di tengah kepadatan lalu lintas di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (02/12/2025), (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Farid Ahmad Faruqi)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 13:13 WIB

Yth. Wali Kota Bandung: Akses Pejalan Kaki dari Kacamata Perantau

Minimnya trotoar dan rendahnya rasa aman menjadi catatan penting bagi penataan kota yang inklusif.
Akses pejalan kaki di Bandung (Sumber: Dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 12:34 WIB

Ruang Nongkrong 24 Jam yang Menjadi Ikon Baru Bandung Timur

Relatif Kopi sebuah tempat yang pelan-pelan tapi pasti menjadi ikon nongkrong di daerah Bandung Timur.
Di balik cahaya biru yang sederhana, Relatif selalu punya cara buat bikin malam terasa lebih nyaman. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 11:51 WIB

Ketika Kebudayaan Diminta Selalu Kondusif

Kebudayaan yang sepenuhnya rapi, senyap, dan patuh bukanlah tanda kesehatan, melainkan gejala domestikasi.
Gedung Pusat Kebudayaan Jalan Naripan Bandung. (Foto: Abah Omtris)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 09:56 WIB

Rekomendasi Kuliner di Taman Saparua Bandung

Kawasan yang dikenal sebagai ruang publik hijau ini bukan hanya tempat olahraga dan rekreasi, tetapi juga titik pertemuan ragam kuliner khas yang sayang dilewatkan.
SOR Saparua Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Des 2025, 08:58 WIB

Melepas Penat di Bandung Timur, Spot Terbaik untuk Bersepeda Santai

Salah satu tempat yang kini jadi favorit pesepeda di Bandung Timur adalah Summarecon Bandung.
Warga yang sedang bersepeda santai di kawasan Bandung Timur sebagai cara sederhana melepas penat dan menjaga kebugaran. (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:46 WIB

Bandung Dikepung Awan Gelap: Mengapa Banjir Kilat dan Angin Ekstrem Kini Sering Terjadi?

Mengkaji peningkatan banjir kilat dan angin ekstrem di Bandung akibat dinamika cuaca, perubahan iklim, dan perubahan tata guna lahan.
Warga memanfaatkan delman untuk melintasi jalan permukiman yang terendam banjir, saat akses kendaraan bermotor terganggu akibat genangan air. (Sumber: Dokumentasi Warga | Foto: Dokumentasi Warga)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:23 WIB

Siklus Tahunan yang Tak Kunjung Diakhiri di Kota Bandung

Kerusakan infrastruktur dan salah kelola lingkungan picu banjir tahunan di Bandung.
Banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air di Gang Nangkasuni, (07/03/2025). (Sumber: Irene Sinta)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:55 WIB

Mencicipi Cita Rasa Bakmi Ayam Madu di Sudut Kota Bandung

Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jln. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025).
Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jl. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Arini Nabila)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:30 WIB

Jejak Rempah di Sepiring Ayam Geprek Favorit Anak Kos

Ayam geprek rempah dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging, disajikan dengan kailan krispi dan sambal pedas yang nagih.
Ayam Geprek Rempah dilengkapi dengan kailan crispy dan sambal pedas yang nagih. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:07 WIB

Wali Kota Farhan, Mengapa Respons Call Center Aduan Warga Bandung Lambat Sekali?

Warga Bandung mengeluh, Call Center Pemkot lambat merespons.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:46 WIB

Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Pembangunan Podomoro Park yang selalu memberikan dampak negatif dan tidak memprihatinkan kenyamanan lingkungan penduduk sekitar.
Genangan air, imbas dari tidak adanya irigasi yang lancar (14/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Shafwan Harits A.)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)