Siklus Tahunan yang Tak Kunjung Diakhiri di Kota Bandung

Irene Putri
Ditulis oleh Irene Putri diterbitkan Selasa 16 Des 2025, 20:23 WIB
Banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air di Gang Nangkasuni, (07/03/2025). (Sumber: Irene Sinta)

Banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air di Gang Nangkasuni, (07/03/2025). (Sumber: Irene Sinta)

Banjir yang terus terjadi di Bandung menunjukkan bahwa ada persoalan serius yang belum terselesaikan, sebab setiap tahun warga kembali terdampak dan hidup mereka selalu terganggu. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan masyarakat, sebab peristiwa banjir terjadi berulang meski berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah.

Hujan lebat memicu genangan luas di berbagai wilayah, sehingga aktivitas warga terganggu dan mobilitas mereka terhambat signifikan. Air yang terus meningkat memasuki permukiman warga, sehingga peralatan rumah rusak dan kondisi lingkungan menjadi tidak aman terus.

Di Wastukencana setinggi setengah meter merendam rumah warga, sehingga keluarga mengungsi demi menjaga keselamatan mereka. Genangan tinggi membuat warga kehilangan kenyamanan rumah, sehingga mereka menghadapi tekanan besar selama musim hujan berlangsung terus.

Di Mekarrahayu arus deras menyeret dua mobil warga, sehingga situasi darurat muncul dan kerusakan tidak dapat dihindari. Rumah di sekitar lokasi terendam air luapan saluran, sehingga warga terpaksa menyelamatkan barang berharga sebelum kondisi memburuk.

Beberapa titik, jalan tak bisa dilewati akibat tergenang, sehingga kegiatan masyarakat terganggu dan kendaraan pun rusak parah.Kondisi tersebut memaksa warga mencari jalur alternatif, sehingga perjalanan menjadi lebih lama dan risiko keselamatan semakin meningkat.

Keluarga yang rumahnya kebanjiran mengalami beban mental yang tidak ringan, sebab keamanan dan kenyamanan mereka ikut terpengaruh selama musim hujan. Mereka harus menjaga kesehatan keluarga dengan keterbatasan fasilitas, sehingga situasi darurat semakin berat bagi kelompok rentan setempat.

Catatan BPBD menunjukkan banjir sebelumnya merendam ribuan rumah warga, sehingga masalah ini bersifat struktural dan penanganan berkelanjutan. Data tersebut menegaskan bahwa banjir bukan peristiwa sporadis, sehingga evaluasi menyeluruh penting dilakukan demi mengurangi risiko besar.

Penyebab banjir tidak hanya berasal dari hujan intens, sehingga pemahaman menyeluruh diperlukan untuk merumuskan langkah mitigasi tepat. Perubahan tata guna lahan memperburuk penyerapan air permukaan, sehingga potensi luapan meningkat dan genangan mudah terbentuk cepat.

Drainase yang tidak memadai membuat aliran air meluap ke permukiman, sehingga risiko banjir meningkat pada hujan deras. Saluran yang tersumbat oleh sampah menghambat aliran air, sehingga genangan terbentuk cepat dan merusak lingkungan sekitarnya parah.

Pembangunan yang mengabaikan jalur air memperparah kondisi banjir, sehingga wilayah rawan semakin sulit pulih setelah hujan deras. Kurangnya pengawasan tata ruang mempercepat kerusakan lingkungan, sehingga potensi bencana meningkat meskipun peringatan terus disampaikan kepada masyarakat.

Pemerintah memang sudah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan darurat, tetapi kondisi tersebut belum mampu menyelesaikan persoalan banjir secara mendasar. Karena itu, M. Farhan perlu melihat bahwa penanganan jangka pendek saja tidak cukup untuk melindungi warga Bandung.

Upaya darurat selama ini belum mampu mengatasi banjir berkepanjangan yang intensitasnya terus meningkat. Bandung membutuhkan terobosan besar dalam perbaikan infrastruktur agar tidak terus terjebak dalam bencana tahunan yang sama.

Baca Juga: Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Perencanaan jangka panjang terkait pengelolaan sungai dan ruang terbuka hijau masih belum terlihat kuat dalam kebijakan yang ada. Pemerintah kota di bawah kepemimpinan M. Farhan harus bergerak lebih progresif dan berbasis kajian ilmiah agar penanganan banjir tidak hanya reaktif.

Banjir yang terus berulang menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan di Kota Bandung masih jauh dari memadai. Situasi ini menuntut M. Farhan untuk melakukan perubahan menyeluruh terhadap kebijakan tata ruang, bukan hanya perbaikan kecil yang tidak menyentuh akar masalah.

Seluruh kebijakan penanganan banjir harus berbasis data akurat agar langkah yang diambil tidak salah sasaran. Wali Kota M. Farhan perlu memastikan bahwa setiap program mitigasi dilakukan secara konsisten, profesional, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kerja sama pemerintah dan masyarakat penting, tetapi arahnya harus jelas agar partisipasi warga tidak menjadi sia-sia. Karena itu, M. Farhan harus meninjau kembali arah pembangunan kota agar risiko banjir dapat ditekan secara signifikan di masa depan. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Irene Putri
Tentang Irene Putri
Mahasiswa S1 Digital Public Relations
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:46 WIB

Bandung Dikepung Awan Gelap: Mengapa Banjir Kilat dan Angin Ekstrem Kini Sering Terjadi?

Mengkaji peningkatan banjir kilat dan angin ekstrem di Bandung akibat dinamika cuaca, perubahan iklim, dan perubahan tata guna lahan.
Warga memanfaatkan delman untuk melintasi jalan permukiman yang terendam banjir, saat akses kendaraan bermotor terganggu akibat genangan air. (Sumber: Dokumentasi Warga | Foto: Dokumentasi Warga)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 20:23 WIB

Siklus Tahunan yang Tak Kunjung Diakhiri di Kota Bandung

Kerusakan infrastruktur dan salah kelola lingkungan picu banjir tahunan di Bandung.
Banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air di Gang Nangkasuni, (07/03/2025). (Sumber: Irene Sinta)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:55 WIB

Mencicipi Cita Rasa Bakmi Ayam Madu di Sudut Kota Bandung

Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jln. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025).
Bakmi OBC toping ayam madu dan panggang, Jl. Rancabentang I No. 12 Ciumbuleuit, Bandung, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dok. pribadi | Foto: Arini Nabila)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:30 WIB

Jejak Rempah di Sepiring Ayam Geprek Favorit Anak Kos

Ayam geprek rempah dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam daging, disajikan dengan kailan krispi dan sambal pedas yang nagih.
Ayam Geprek Rempah dilengkapi dengan kailan crispy dan sambal pedas yang nagih. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Firqotu Naajiyah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 18:07 WIB

Wali Kota Farhan, Mengapa Respons Call Center Aduan Warga Bandung Lambat Sekali?

Warga Bandung mengeluh, Call Center Pemkot lambat merespons.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:46 WIB

Nasib Naas Warga Sekitar Podomoro Park, Banjir Kiriman Jadi Rutinitas Musim Hujan

Pembangunan Podomoro Park yang selalu memberikan dampak negatif dan tidak memprihatinkan kenyamanan lingkungan penduduk sekitar.
Genangan air, imbas dari tidak adanya irigasi yang lancar (14/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Shafwan Harits A.)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 15:44 WIB

Sensasi Makan Lesehan di Al Jazeerah Signature Bandung

Al Jazeerah Signature Bandung menawarkan sensasi makan lesehan dengan sajian Kabsah Lamb khas Timur Tengah.
Dua porsi Kabsah Lamb di Al Jazeerah Signature Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Beranda 16 Des 2025, 15:18 WIB

Antara Urusan Rumah dan Lapak, Beban Ganda Perempuan di Pasar Kosambi

Beban ganda justru menuntut perempuan untuk terus bekerja di luar rumah, sekaligus memikul hampir seluruh pekerjaan domestik.
Punya beban ganda, perempuan pekerja menjadi pahlawan ekonomi sekaligus pengelola rumah tangga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:11 WIB

Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riwayat Panjang di Balik Ramainya Cibiru

UIN Sunan Gunung Djati Bandung lahir dari keterbatasan lalu berkembang menjadi kampus Islam negeri terbesar di Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: uinsgd.ac.id)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:05 WIB

Wayang Windu Panenjoan, Tamasya Panas Bumi Zaman Hindia Belanda

Jauh sebelum viral Wayang Windu Panenjoan dikenal sebagai destinasi kolonial yang memadukan bahaya keindahan dan rasa penasaran.
Wayang Windu Panenjoan. (Sumber: Tiktok @wayangwindupanenjoan)
Beranda 16 Des 2025, 14:57 WIB

Seni Lukis Jalanan di Braga Hidupkan Sejarah dan Ruang Publik Kota Bandung

Beragam tema dihadirkan, mulai dari potret tokoh terkenal hingga karya abstraksi penuh warna, yang terpampang di dinding-dinding bangunan sepanjang jalan
Ian seorang pelukis lokal dan karya lukisannya yang dipajang di trotoar Jalan Braga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)