Balap Liar di Bandung Ancam Ketenangan Pengguna Jalan, Merusak Fasilitas Publik

Muhammad Barra Alfauzan
Ditulis oleh Muhammad Barra Alfauzan diterbitkan Selasa 23 Des 2025, 16:00 WIB
Sekelompok orang terlihat sedang berkumpul untuk menonton balap liar di Kota Bandung, (02/12/25). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Barra)

Sekelompok orang terlihat sedang berkumpul untuk menonton balap liar di Kota Bandung, (02/12/25). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Barra)

Fenomena balap liar ini telah menjadi isu krusial yang sangat meresahkan ketenagan dan keselamatan bagi pengguna jalan di kota Bandung. Kegiatan illegal ini juga tidak hanya mengancam bagi pelaku dan pengguna jalan lain,tetapi juga bisa mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum.

Pemerintah Kota Bandung harus mengambil tindakan tegas untuk memberantas kegiatan illegal ini yang semakin marak. Karena balap liar bukan hanya kenakalan remaja biasa,tetapi sudah menjadi pelanggaran yang serius yang sering di barengin dengan kegiatan kriminalitas lainnya.

Walikota Bandung  Muhammad Farhan harus menujukan komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang efektif dalam menekankan pertumbuhan aktivitas balap liar di area vital kota Bandung. Pendekatan responsive dan juga presentif yang harus dijalankan untuk memberikan efek jera pada setiap pelaku balap liar.

Banyak warga kota Bandung yang mengeluh di karenakan setiap malam terdengar suara knalpot bising serta premotor yang ugal ugalan,yang sangat membahayakan mereka saat melintasi jalan raya dan Kawasan strategis di Kota Bandung.

Kawasan yang terdapat aktivitas balap liar/ugal ugalan yaitu di sekitaran jalan Layang BKR dan area Gedung Sate yang menjadi titik rawannya.Lingkungan kota yang aman dan tertib adalah hak setiap warga yang harus di jamin oleh pemerintah daerahnya.

Salah satu akar permasalahan balap liar ini adalah kurangnya fasilitas seperti sirkuit yang memadai untuk menyalurkan minat bakat mereka, sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dengan menggunakan jalan umum. Pemerintah daerah harus memberikan mereka fasilitas yang legal agar aman dan juga tidak membahayakan orang lain.

Sekelompok orang terlihat sedang berkumpul untuk menonton balap liar di Kota Bandung. (02/12/25) (Sumber: (Sumber:Muhammad Barra) | Foto: Barra)
Sekelompok orang terlihat sedang berkumpul untuk menonton balap liar di Kota Bandung. (02/12/25) (Sumber: (Sumber:Muhammad Barra) | Foto: Barra)

Terkadang Tindakan dari aparat kepolisian juga ternilai sangat santai dan juga tidak berkelanjutan sehingga para pelaku mengulang kegiatan yang sama. Pola patroli dan pengawasan harus di perkuat terutama pada malam hari karena mereka memulai aksinya pada saat itu.dan juga harus melakukan patroli di daerah daerah yang tersembunyi yang kerap dilakukan untuk aktivitas balap liar.

Peran orang tua dan juga Lembaga Pendidikan sangat penting untuk memberi nasehat terkait kegiatan kriminalitas tersebut.Pria asal Bogor juga dapat menginisiasi program edukasi untuk keluarga dan sekolah sekolah untuk meningkatkan kesadaran agar tidak melakukan aktivitas illegal.

Seseorang Nomor 1 di Kota Bandung juga harus memastikan bahwa hukuman untuk para pelaku balap liar dapat memberikan efek jera. Tidak hanya memberikan denda yang ringan atau hanya disuruh push up saja. Seperti setiap pelaku balap liar yang ketangkep dilakukan penyitaan pada kendaraannya dalam waktu yang lama dan juga diberikan denda yang sangat besar. Konsistensi penindakan adalah kunci agar kegiatan ilegal ini tidak ada lagi di Kota Bandung.

Pihak terkait harus mendorong kerja sama antara satpol PP, dinas perhubungan, dan juga kepolisian Kota Bandung. Kerja sama ini bertujuan agar memastikan bahwa penertiban balap liar ini dilakukan secara menyeluruh dan tanpa pandang bulu di seluruh Kawasan Bandung. 

Baca Juga: Saatnya Wali Kota Bandung Evaluasi Tata Kelola Transportasi Publik

Pemanfaatan teknologi canggih seperti pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh titik titik yang sering terjadinya balap liar, agar dapat pemantauan dan identifikasi para pelaku secara realtime. Gunanya untuk menjadi barang bukti yang kuat pada saat penangkapan yang dilakukan aparat kota Bandung.

Pada akhirnya balap liar adalah bom waktu sosial yang terus mengancam keselamatan dan ketertiban umum di Kota Bandung jika tidak ditangani secara serius. Walikota Bandung harus segera mengkonsolidasikan semua sumber daya kota, baik aparatur maupun program,demi menciptakan kota yang tertib dan bebas dari segala bentuk kegiatan kriminal.

Masyarakat Kota Bandung sangat berharap agar Walikota Bandung dapat mewujudkan janji yg di keluarkan saat kampenye, untuk menciptakan Kota Bandung ini menjadi tertib dan bebas dari segala bentuk kegiatan kriminalitas yang meresahkan warga Bandung. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhammad Barra Alfauzan
Mahasiswa S1 Digital Public Relations
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 25 Des 2025, 20:41 WIB

Menunda Kepastian, Merawat Percakapan ala Richard Rorty

Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas.
Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas. (Sumber:Dokumentasi Penulis)
Mayantara 25 Des 2025, 17:35 WIB

Infinite Scrolling dan Hilangnya Fokus

Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas.
Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas. (Sumber: Pexels | Foto: Ron Lach)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 16:25 WIB

Gus Dur, Toleransi, dan Harmoni

Gus Dur hadir untuk memastikan martabat dan keutuhan negara tetap terpelihara dan terjaga. Perjuangannya dalam membela kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, berbagai aspek kehidupan
"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid (Sumber: Instagram | Foto: @pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 15:13 WIB

Banjir namun Hidup Tetap Harus Berjalan

Banjir setinggi lutut kembali merendam Komplek Griya Bandung Asri 1, Bojongsoang, menghambat mobilitas warga.
Banjir terjadi di komplek Griya Bandung Asri 1 Bojongsoang. (05/12/2025) (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 14:47 WIB

Cidulang, Cekung seperti Dulang

Di Tatar Sunda, dulang itu berbentuk seperti tabung yang mengecil di bagian bawahnya.
Gambaran seorang perempuan sedang ngakeul nasi di dalam dulang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Jelajah 25 Des 2025, 11:58 WIB

Hikayat Christmas Island, Pulau Kecil dengan Sejarah Besar di Samudra Hindia

Christmas Island menyimpan sejarah kolonial fosfat perang dunia dan migrasi lintas Asia yang membentuk identitas unik hingga kini.
Christmas Island. (Sumber: Flickr)
Beranda 25 Des 2025, 09:41 WIB

Di Sore yang Pelan, Ngafe Menjadi Ruang Rehat Warga Kota Bandung

Pada sore, ruang ini berfungsi sebagai tempat singgah yang lebih tenang, menjadi bagian dari gaya hidup warga kota dalam bekerja, beristirahat, dan mengatur ritme hidup di tengah kesibukan urban.
Coffee shop di Kota Bandung menjadi salah satu pilihan tempat untuk rehat dari rutinitas. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Beranda 25 Des 2025, 08:09 WIB

Panggung Tanpa Lampu Sorot, Cerita di Balik Suara Emas Penyanyi Jalanan Kota Bandung

Namun, rupiah yang mereka kumpulkan dengan cucuran keringat dari pagi hingga malam itu kerap harus dibayar dengan rasa waswas.
Penyanyi jalanan di perempatan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 24 Des 2025, 20:45 WIB

Workshop Google AI Tools for Journalist di Bandung Bekali 28 Peserta Tingkatkan Kapasitas Media Lokal

Pelatihan intensif tersebut diikuti 28 peserta terpilih yang terdiri atas pengelola media lokal, jurnalis, serta konten kreator komunitas dari berbagai daerah.
Program Google AI Tools for Journalist yang digelar selama dua hari, 23–24 Desember 2025 di Kantor Ayo Media Network. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 17:03 WIB

Terminal Cicaheum Harus Siap Sambut Bus AKAP Double Decker

Banyaknya Bus AKAP Premium yang melirik kota Bandung sebagai trayek berpotensi tertinggi ketiga di Pulau Jawa, maka bersiap untuk banyaknya pemandangan bus Double-decker mewah melintas
Terparkir 3 Bus Gunung Harta Transport Solustions (GHTS) saat malam hari di garasi GHTS (19/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Dean Rahmani)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 16:40 WIB

Ujian Nyata Walikota Farhan: Normalisasi Sungai Cinambo atau Banjir Warisan?

Banjir Sungai Cinambo bukan sekadar dampak curah hujan, tetapi cerminan lemahnya tata kelola lingkungan Kota Bandung.
Kondisi Sungai Cinambo di Bandung Timur, yang dinilai mengalami pendangkalan dan penyempitan, menjadi bukti kegagalan tata kelola infrastruktur kota, (2 Desember 2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Khansa Khairunsifa)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:41 WIB

Taman Lansia Bandung usai Revitalisasi: Antara Harapan Baru dan Beragam Tantangan di Lapangan

Taman Lansia Bandung hadir dengan wajah baru setelah revitalisasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal keamanan, fasilitas, dan pengelolaan untuk kenyamanan bersama.
Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:07 WIB

Bandung Waras

Bandung harus punya otak yang waras dan hati yang peka.
Festival seni dan budaya bukan sekadar hiburan. Itu pengingat bahwa kota hidup dan waras. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 13:26 WIB

Mendidik dengan Ikhlas, Mengabdi dengan Cinta: Kisah di Balik Seragam Cokelat Herna Wati

Kisah ini mengambarkan Herna Wati yang menjadikan Pramuka sebagai ruang untuk belajar ikhlas, mandiri, dan tempatnya untuk mengabdi dengan penuh cinta.
Foto Herna Wati Pembina Pramuka MTs Baabussalaam Kota Bandung. (Foto: Lutfiah Nurrahma Faisal)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 12:23 WIB

Warisan Humanis Gus Dur bagi Bangsa yang Majemuk

Perjalanan panjang bangsa yang penuh warna dan dinamika, nama Gus Dur selalu hadir seperti lentera yang menerangi ruang-ruang gelap kemanusiaan.
Illustrasi Peringatan Haul 16 GUS DUR. (Sinan)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:57 WIB

Tahura Djuanda Hadirkan Wisata Edukasi Bernilai Konservasi: Batu Batik dan Flora Langka Jadi Daya Tarik Baru

Keunikan wisata Taman Hutan Raya Ir. Djuanda menjadi daya tarik.
Anggrek terkecil di dubia jadi bintang baru kawasan konservasi (04/11/2025) (Sumber: Dok.pribadi | Foto: Nazwa Revanindya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:29 WIB

Remaja dan Luka Sunyi Dunia Maya

Opini ini mengajak pembaca menyelami sisi gelap dunia maya yang kian membelenggu remaja Indonesia.
Seorang remaja duduk terpukul di tengah serangan komentar kasar dan ejekan di media sosial. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: jajang shofar)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 08:47 WIB

Masyarakat Bandung Sudah Bersahabat dengan Gelapnya Jalanan Kota Bandung

Masyarakat Bandung sudah pasrah dengan penerangan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh Wali Kota Bandung.
Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)
Ayo Jelajah 23 Des 2025, 21:48 WIB

Sejak Kapan Pohon Cemara Digunakan jadi Hiasan Natal?

Tradisi pohon Natal berakar dari kebiasaan masyarakat Eropa kuno yang memuliakan tanaman hijau di tengah musim dingin, jauh sebelum Natal dirayakan secara modern.
Ilustrasi Pohon Cemara saat Natal.