Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN SGD Bandung Taklukkan KTI Nasional dan Tembus Konferensi Global

Eva Alawiah
Ditulis oleh Eva Alawiah diterbitkan Selasa 23 Des 2025, 13:23 WIB
Wildan Hilmawan sedang mempresentasikan hasil KTI-nya. (Dokumentasi Penulis)

Wildan Hilmawan sedang mempresentasikan hasil KTI-nya. (Dokumentasi Penulis)

Wildan Hilmawan, mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), berhasil mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional hingga internasional. Berawal dari kepenulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat nasional, ia sukses membawa naskahnya dipresentasikan dalam konferensi internasional pada 26-27 November 2025.

Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa dari daerah mampu bersaing di panggung akademik global.

Wildan mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada KTI muncul sebagai upaya menyalurkan gagasan. Merasa dirinya seorang introvert yang kesulitan menyuarakan ide secara langsung, ia memilih KTI sebagai ruang kontribusi intelektual.

"Saya melihat KTI adalah ruang di mana gagasan saya bisa tersalurkan. Ini juga menjadi cara untuk menguji kemampuan intelektual saya dan membuktikan bahwa mahasiswa dari Kuningan bisa bersaing di level nasional bahkan internasional," ujar Wildan.

Untuk menembus persaingan, Wildan menekankan pentingnya riset mendalam dan kepekaan terhadap isu yang sedang hangat (hot issues) namun belum banyak dijawab oleh peneliti lain.

"Kuncinya adalah menganalisis tema lomba, mencari kegelisahan akademik yang relevan, lalu memilih topik yang benar-benar memantik semangat kita untuk meneliti," tambahnya.

Selain kualitas naskah, Wildan juga membeberkan strategi non-teknis yang krusial, terutama saat sesi presentasi dan tanya jawab:

1.      Manajemen Mental: Memastikan kondisi mental tenang, fokus, dan prima.

2.      Profesionalisme: Menjaga attitude, sikap, dan komunikasi yang baik di hadapan dewan juri.

3.      Komunikatif: Saat presentasi, penguasaan materi harus mutlak, dan jawaban disampaikan dengan terstruktur (pengantar, inti, dan implikasi), bahkan untuk pertanyaan sulit.

"Presentasi itu bukan soal siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling komunikatif," tegasnya.

Setelah meraih juara KTI nasional, Wildan bekerja keras merevisi naskah juaranya. Naskah tersebut dirombak total dari format lomba ke format paper jurnal, termasuk penyesuaian gaya penulisan akademik dan penguatan metodologi.

Baca Juga: Alam sebagai Ruang Pemulihan

Berkat dorongan dan bimbingan dosen, paper Wildan akhirnya lolos dan dipresentasikan di konferensi internasional. Wildan mengakui, pengalaman di forum global itu menjadi yang paling berdampak signifikan pada perkembangan dirinya.

"Di sana (konferensi internasional), saya bertemu langsung dengan peneliti dari berbagai negara dan melihat bagaimana standar akademik global beroperasi secara nyata. Ini mengubah cara pandang saya, bahwa penelitian adalah percakapan ilmiah lintas negara, bukan hanya kompetisi." kenang Wildan.

Sebagai penutup, Wildan memberikan nasihat penting bagi mahasiswa lain yang ingin sukses di dunia KTI dan publikasi ilmiah.

"Mulai saja dulu, jangan menunggu sampai kita merasa siap seratus persen. Kita tidak akan pernah tahu hasilnya jika tidak mencoba. Konsistensi dalam membaca, menulis, dan terus upgrade diri adalah kunci, karena dunia akademik sangat menghargai proses," pesannya. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Eva Alawiah
Tentang Eva Alawiah
Journalist
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Alam sebagai Ruang Pemulihan

Ayo Netizen 22 Des 2025, 19:04 WIB
Alam sebagai Ruang Pemulihan

News Update

Ayo Netizen 25 Des 2025, 20:41 WIB

Menunda Kepastian, Merawat Percakapan ala Richard Rorty

Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas.
Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas. (Sumber:Dokumentasi Penulis)
Mayantara 25 Des 2025, 17:35 WIB

Infinite Scrolling dan Hilangnya Fokus

Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas.
Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas. (Sumber: Pexels | Foto: Ron Lach)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 16:25 WIB

Gus Dur, Toleransi, dan Harmoni

Gus Dur hadir untuk memastikan martabat dan keutuhan negara tetap terpelihara dan terjaga. Perjuangannya dalam membela kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, berbagai aspek kehidupan
"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid (Sumber: Instagram | Foto: @pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 15:13 WIB

Banjir namun Hidup Tetap Harus Berjalan

Banjir setinggi lutut kembali merendam Komplek Griya Bandung Asri 1, Bojongsoang, menghambat mobilitas warga.
Banjir terjadi di komplek Griya Bandung Asri 1 Bojongsoang. (05/12/2025) (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 14:47 WIB

Cidulang, Cekung seperti Dulang

Di Tatar Sunda, dulang itu berbentuk seperti tabung yang mengecil di bagian bawahnya.
Gambaran seorang perempuan sedang ngakeul nasi di dalam dulang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Jelajah 25 Des 2025, 11:58 WIB

Hikayat Christmas Island, Pulau Kecil dengan Sejarah Besar di Samudra Hindia

Christmas Island menyimpan sejarah kolonial fosfat perang dunia dan migrasi lintas Asia yang membentuk identitas unik hingga kini.
Christmas Island. (Sumber: Flickr)
Beranda 25 Des 2025, 09:41 WIB

Di Sore yang Pelan, Ngafe Menjadi Ruang Rehat Warga Kota Bandung

Pada sore, ruang ini berfungsi sebagai tempat singgah yang lebih tenang, menjadi bagian dari gaya hidup warga kota dalam bekerja, beristirahat, dan mengatur ritme hidup di tengah kesibukan urban.
Coffee shop di Kota Bandung menjadi salah satu pilihan tempat untuk rehat dari rutinitas. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Beranda 25 Des 2025, 08:09 WIB

Panggung Tanpa Lampu Sorot, Cerita di Balik Suara Emas Penyanyi Jalanan Kota Bandung

Namun, rupiah yang mereka kumpulkan dengan cucuran keringat dari pagi hingga malam itu kerap harus dibayar dengan rasa waswas.
Penyanyi jalanan di perempatan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 24 Des 2025, 20:45 WIB

Workshop Google AI Tools for Journalist di Bandung Bekali 28 Peserta Tingkatkan Kapasitas Media Lokal

Pelatihan intensif tersebut diikuti 28 peserta terpilih yang terdiri atas pengelola media lokal, jurnalis, serta konten kreator komunitas dari berbagai daerah.
Program Google AI Tools for Journalist yang digelar selama dua hari, 23–24 Desember 2025 di Kantor Ayo Media Network. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 17:03 WIB

Terminal Cicaheum Harus Siap Sambut Bus AKAP Double Decker

Banyaknya Bus AKAP Premium yang melirik kota Bandung sebagai trayek berpotensi tertinggi ketiga di Pulau Jawa, maka bersiap untuk banyaknya pemandangan bus Double-decker mewah melintas
Terparkir 3 Bus Gunung Harta Transport Solustions (GHTS) saat malam hari di garasi GHTS (19/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Dean Rahmani)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 16:40 WIB

Ujian Nyata Walikota Farhan: Normalisasi Sungai Cinambo atau Banjir Warisan?

Banjir Sungai Cinambo bukan sekadar dampak curah hujan, tetapi cerminan lemahnya tata kelola lingkungan Kota Bandung.
Kondisi Sungai Cinambo di Bandung Timur, yang dinilai mengalami pendangkalan dan penyempitan, menjadi bukti kegagalan tata kelola infrastruktur kota, (2 Desember 2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Khansa Khairunsifa)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:41 WIB

Taman Lansia Bandung usai Revitalisasi: Antara Harapan Baru dan Beragam Tantangan di Lapangan

Taman Lansia Bandung hadir dengan wajah baru setelah revitalisasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal keamanan, fasilitas, dan pengelolaan untuk kenyamanan bersama.
Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:07 WIB

Bandung Waras

Bandung harus punya otak yang waras dan hati yang peka.
Festival seni dan budaya bukan sekadar hiburan. Itu pengingat bahwa kota hidup dan waras. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 13:26 WIB

Mendidik dengan Ikhlas, Mengabdi dengan Cinta: Kisah di Balik Seragam Cokelat Herna Wati

Kisah ini mengambarkan Herna Wati yang menjadikan Pramuka sebagai ruang untuk belajar ikhlas, mandiri, dan tempatnya untuk mengabdi dengan penuh cinta.
Foto Herna Wati Pembina Pramuka MTs Baabussalaam Kota Bandung. (Foto: Lutfiah Nurrahma Faisal)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 12:23 WIB

Warisan Humanis Gus Dur bagi Bangsa yang Majemuk

Perjalanan panjang bangsa yang penuh warna dan dinamika, nama Gus Dur selalu hadir seperti lentera yang menerangi ruang-ruang gelap kemanusiaan.
Illustrasi Peringatan Haul 16 GUS DUR. (Sinan)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:57 WIB

Tahura Djuanda Hadirkan Wisata Edukasi Bernilai Konservasi: Batu Batik dan Flora Langka Jadi Daya Tarik Baru

Keunikan wisata Taman Hutan Raya Ir. Djuanda menjadi daya tarik.
Anggrek terkecil di dubia jadi bintang baru kawasan konservasi (04/11/2025) (Sumber: Dok.pribadi | Foto: Nazwa Revanindya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:29 WIB

Remaja dan Luka Sunyi Dunia Maya

Opini ini mengajak pembaca menyelami sisi gelap dunia maya yang kian membelenggu remaja Indonesia.
Seorang remaja duduk terpukul di tengah serangan komentar kasar dan ejekan di media sosial. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: jajang shofar)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 08:47 WIB

Masyarakat Bandung Sudah Bersahabat dengan Gelapnya Jalanan Kota Bandung

Masyarakat Bandung sudah pasrah dengan penerangan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh Wali Kota Bandung.
Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)
Ayo Jelajah 23 Des 2025, 21:48 WIB

Sejak Kapan Pohon Cemara Digunakan jadi Hiasan Natal?

Tradisi pohon Natal berakar dari kebiasaan masyarakat Eropa kuno yang memuliakan tanaman hijau di tengah musim dingin, jauh sebelum Natal dirayakan secara modern.
Ilustrasi Pohon Cemara saat Natal.