Karst Citatah terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kawasan ini dikenal dengan bentang alam batu kapur yang unik, berupa tebing, gua, dan perbukitan karst yang terbentuk melalui proses geologi selama jutaan tahun.
Beberapa tebingnya, seperti Tebing 125 dan Tebing 90, menjadi lokasi panjat tebing yang dikenal luas.
Selain keindahan alamnya, Karst Citatah memiliki fungsi ekologis penting sebagai penyimpan air alami dan habitat berbagai flora serta fauna khas kawasan karst. Kawasan ini juga bernilai tinggi bagi dunia pendidikan dan penelitian geologi.'
Di sisi lain, Karst Citatah memiliki potensi besar sebagai wisata alam, olahraga, dan edukasi. Aktivitas panjat tebing, wisata gua, serta wisata edukasi geologi dapat dikembangkan secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan prinsip konservasi.
Pengelolaan yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar tanpa harus merusak lingkungan.
Baca Juga: Batu Kuda Manglayang, Ruang Tenang di Tengah Hutan Pinus
Meski memiliki nilai strategis, Karst Citatah menghadapi berbagai ancaman serius, terutama dari aktivitas penambangan batu kapur.
Penambangan yang tidak terkendali berpotensi merusak bentang alam karst secara permanen, menghilangkan fungsi hidrologis, serta mengancam keberlanjutan sumber air bagi masyarakat.
Selain penambangan, alih fungsi lahan dan kurangnya kesadaran lingkungan juga menjadi tantangan dalam upaya pelestarian Karst Citatah.
Kerusakan kawasan karst bersifat irreversible, artinya tidak dapat dipulihkan seperti kondisi semula dalam waktu singkat. (*)
