Bagi pecinta buku Kineruku merupakan cafe yang wajib menjadi whislist saat berkunjung ke Kota Bandung. Lokasinya berada di Jalan Hegarmanah No.52, Hegarmanah, Kec. Cidadap, Kota Bandung.
Diantara deretan hotel megah, kinekuru hadir menjadi tempat pelipur lara bagi siapa saja yang ingin rehat sejenak. Begitu masuk pengunjung akan disambut oleh salah satu staff dan memberikan arahan untuk menyimpan tas di loker dan hanya membawa barang-barang yang dibutuhkan saja. Selain itu, kineruku tidak menyediakan terminal untuk cas ponsel atau laptop.
Saya rasa tidak adanya fasilitas itu membuat pengunjung lebih fokus untuk menikmati lingkungan sekitar. Pohon-pohon yang rindang, juga sekumpulan bunga yang bermekaran indah dan yang lebih penting kita jadi fokus untuk membaca buku.
Buku yang tersedia untuk dibaca memiliki banyak variasi. Mulai dari novel hingga buku non fiksi seperti sejarah dan pengetahuan sains hingga sosial. Buku perihal tentang perempuan sangat saya gemari, misalnya saja saya memilih buku berjudul Memoar Seorang Dokter Perempuan karya Nawal El-Sadawi.
Selain buku yang tersedia untuk dibaca, kineruku juga menjual beberapa buku dengan terbitan baru dan judul yang menarik. Selain itu ada beberapa pernak-pernik hasil karya tangan yang bisa menjadi oleh-oleh ketika pulang.
Selain Perempuan Di Titik Nol yang sempat ramai diperbincangkan, buku Memoar Seorang Dokter Perempuan pun tak kalah menarik untuk dibaca. Perempuan yang seringkali mendapat stigma jika memiliki niat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Selentingan seperti "ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi nanti ujungnya ke dapur juga", tak pernah lepas dari penghakiman sosial kepada perempuan.
Buku ini menjadi bentuk perlawanan bagi seorang perempuan yang ingin mendobrak stigma buruk sosial terhadap perempuan. Menceritakan perjalanan wanita mesir untuk melawan tradisi dan norma masyarakat untuk mengejar pendidikan kedokteran.
Melalui buku ini, saya belajar bahwa pendidikan menjadi jembatan bagi perempuan untuk menemukan kebebasan. Bukan kebebasan yang selama ini dipandang buruk tapi kebebasan yang bisa didapatkan oleh semua manusia terlepas dari ikatan gender didalamnya.
Kurang rasanya jika mengunjungi kineruku tapi tidak mencoba menu makanan yang disajikan di cafenya.
Saya memesan nasi goreng dengan suwiran ayam dan telur ceplok. Rasa nasinya pedas gurih dengan aroma kencur didalamnya. Kerupuk yang tersaji cukup unik karena berbentuk seperti bunga, tentu menambah cantik koleksi foto yang kamu abadikan untuk momen bahagia.
Satu gelas es timun serut yang segar dan sedikit asam dari perasan lemon menjadi minuman yang cocok setelah menyantap nasi goreng dengan cita rasa pedas. Berdiam diri di ruangan terbuka dengan udara yang masih sejuk, membuat diri ingin duduk lama sambil menyelesaikan satu judul novel dengan perlahan.
Satu tips yang ingin saya bagikan kepada para pengunjung adalah sediakan autan, minyak kayu putih atau minyak sereh yang bisa menahan kulit dari gigitan nyamuk. Tentu bentuk antisipasi ini bisa membuat kamu lebih nyaman saat berkunjung ke Kineruku. (*)