Fitur baru dalam sebuah aplikasi memang menarik untuk dicoba. Di tengah derasnya tren yang hadir manusia memang tidak pernah puas untuk selalu menjadi yang ter-update. Alih-alih mempertimbangkan apakah tren yang hadir saat ini baik atau buruk?
Apakah sebuah tren wajib saat itu juga diikuti tanpa harus mempertimbangkan keamanan. Kebanyakan pengguna sosmed terbuai untuk segera mencoba segala hal yang update untuk terlihat " Si paling Kalcer".
Pemahaman logika dasar menjadi kewajiban yang harus dimiliki setiap orang di tengah arus tren sosmed yang kian hari tidak terkendali. Berbicara perihal aplikasi sebetulnya izin akses persetujuan dipegang penuh oleh pengguna.
Misalnya saat tren threads hadir di instagram, aplikasi memberikan pilihan kepada pengguna untuk menyambungkan akses ke laman tersebut atau tidak. Begitu pun dengan fitur terbaru instagram untuk saling berbagi peta lokasi masing-masing pengguna.

Secara logika ketika kita dihadapkan oleh dua pilihan tentu bukan untuk perkara yang mudah. Dalam setiap pilihan maka akan ada resiko dari keduanya dan yang membedakan hanyalah tingkat minimal resiko yang akan kita terima. Pilihan seharusnya menyadarkan kita untuk memilih segala sesuatu atau keputusan secara bijak.
Begitu juga dengan tren fitur bagikan peta di instagram, setiap pengguna diberikan kebebasan untuk ikut terlibat atau tidak, untuk klik kata izinkan atau tidak.
Dilansir dari kompas.com, CEO Instagram Adam Mosseri memastikan bahwa pengguna tidak bisa membagikan lokasi secara eksplisit karena untuk melakukannya diperlukan konfirmasi ganda dari pengguna.
Melihat pernyataan di atas sudah jelas bahwa kita sebagai pengguna harus bijak saat ditawarkan fitur baru dari sebuah aplikasi. Jangan hanya karena ingin dipandang keren karena mengikuti tren yang sedang berlangsung justru membawa diri kepada berbagai potensi hal-hal tidak baik di luar kendali diri kita.
Fitur bagikan peta di instagram ini memungkinkan pengguna untuk membagikan lokasi real-time yang bisa berguna untuk memantau saat keluarga terdekat sedang bepergian. Fitur ini juga bisa mendeteksi pengguna lokasi untuk menemukan tempat menarik atau acara yang sedang berlangsung di suatu area. Fitur ini juga diharapkan bisa membantu pengguna saling terhubung lebih erat berdasarkan keberadaan fisik melalui representasi lokasi yang pengguna bagikan.
Berbagai kemudahan yang ditawarkan fitur tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan keintiman konektivitas di antara pengguna. Namun apakah itu sepenuhnya mewakili atau hanya fenomena fatamorgana yang terlihat indah dari jauh tapi saat masuk kedalamnya hanya ilusi semata.
Keputusan untuk mengaktifkan fitur berbagi peta di Instagram justru bisa berpotensi menghadirkan tindakan kriminalitas saat disalahgunakan untuk melacak atau menguntit seseorang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa fitur berbagi peta lokasi ini bisa diakses oleh siapa saja bahkan jika itu bukan followers instagram kamu.
Tetap waspada dan gunakan sosial media secara bijak!