Wisatawan mancanegara hadir di West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)

Ayo Netizen

Jadi Event Pilihan Kemenpar, WJF 2025 Sukses Pikat Gen Z Hingga Turis Asing

Senin 17 Nov 2025, 11:57 WIB

Kemeriahan West Java Festival (WJF) 2025 di Bandung sukses menyedot ribuan pengunjung. Tidak hanya wargi Jabar, di antara keramaian tampak anak-anak muda alias Gen Z, wisatawan domestik dari luar kota, hingga turis asing yang ikut larut dalam acara.

Fenomena ini bukan kebetulan. WJF 2025 terbukti berhasil naik kelas. Acara ini sukses memadukan tradisi khas Jabar dengan kemasan modern yang relevan, hingga akhirnya memikat audiens yang sangat beragam.

Bukan tanpa alasan, WJF tahun ini punya status mentereng. Panitia West Java Festival 2025, Rama, mengungkap bahwa WJF 2025 berhasil lolos kurasi ketat Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

"Tahun ini, Alhamdulillahnya, kita itu lolos dalam Karisma Event Nusantara. Jadi, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ada program namanya Karisma Event Nusantara. Nah dia tuh meranking event-event terbaik yang ada di Indonesia," ujar Rama.

Masuknya WJF ke dalam daftar KEN, bersama Asia Africa Festival dan Hari Nelayan Sukabumi, menjadi bukti bahwa fokus WJF pada penguatan budaya mulai diakui secara nasional.

Rahasia Pikat Gen Z: 'War Tiket' dan Tradisi

Salah satu tantangan terbesar event budaya adalah membuatnya relevan bagi anak muda. Namun, WJF tampaknya punya resep jitu. Rama tidak menampik bahwa fenomena 'war tiket' dan kehadiran guest star masih jadi magnet kuat.

"Sebetulnya, memang kita masih terpaku dengan konsernya, dengan guest star... dengan ciri khas war tiket juga itu memicu antusias juga dari masyarakat," katanya.

Namun, panitia cerdik memanfaatkan hal tersebut. Guest star dan konser dijadikan pintu masuk untuk mengenalkan Gen Z pada akar budaya mereka.

"Modernisasi itu nggak bisa kita hilangkan gitu aja. Kita pengen nge-grab pasar Gen Z, milenial, tapi tetap relevan dengan mereka," ucap Rama.

"Pada prinsipnya kita ingin angkat tradisi budaya kita di West Java Festival," imbunya.

Hasilnya, WJF 2025 berani mengurangi jumlah guest star musik dan menjahitnya di antara pertunjukan seni tradisi. "Dari awalnya dibuka oleh tarian, ditengahnya nanti ada kesenian, penutupnya oleh kesenian, jadi dijahit gitu sama kita," jelas Rama.

Mulai 'Go International'

Tak hanya sukses di level nasional dan memikat anak muda, WJF 2025 juga mulai unjuk gigi di mata internasional. Ini bukan lagi sekadar festival lokal.

Rama mengungkap adanya kolaborasi lintas negara yang tampil di panggung WJF.

"Kita kerjasama dengan kampus di Guangxi, Sister Province. Jadi Jawa Barat itu ada kerjasama dengan provinsi Guangxi, China, mereka memberikan perwakilannya untuk tampil nyanyi khas sana," ungkap Rama.

"Terus kita juga collab ada Suarajiwa project. Ini penampilan musisi Nusantara sama Prancis," tambahnya.

Kehadiran penampil internasional ini sejalan dengan target panitia yang ingin memperluas jangkauan WJF. Jika tahun lalu pengunjung masih didominasi warga Bandung, kini targetnya lebih tinggi.

"Pengennya nasional. Pengennya yang datang nggak cuma dari Jawa Barat lagi, tapi dari provinsi lain. Dari Jakarta, Jawa Tengah," kata Rama.

Pada akhirnya, WJF 2025 membuktikan bahwa event budaya Jabar bisa tampil keren dan relevan. Seperti yang diharapkan panitia, WJF menjadi ajang agar filosofi Sunda tidak hanya disimpan sendiri.

"Filosofi Sunda itu ya nggak di-keep sama kita sendiri gitu, tapi semua orang harus tahu bahkan kalau bisa secara nasional," pungkas Rama. (*)

Tags:
KemenparWest Java FestivalKarisma Event NusantaraWJF 2025

Demas Reyhan Adritama

Reporter

Aris Abdulsalam

Editor