Ditinggal Wahana Dreamland, Bukit Teletubies Cicalengka Bertahan berkat Kopi

Maya Angelina Lantau
Ditulis oleh Maya Angelina Lantau diterbitkan Senin 17 Nov 2025, 11:19 WIB
Pengunjung menikmati kopi dan kudapan hangat di teras Kedai Kopi Izdihaar, Tanjuwangi, Cicalengka (2/11/2025) (Foto: Maya Angelina)

Pengunjung menikmati kopi dan kudapan hangat di teras Kedai Kopi Izdihaar, Tanjuwangi, Cicalengka (2/11/2025) (Foto: Maya Angelina)

Udara sore yang sejuk perlahan memeluk kawasan perbukitan hijau meskipun sedang musim hujan. Suasana tenang dan sunyi kini menyelimuti hamparan padang rumput yang melengkung indah, jauh dari keramaian dan polusi kota. Destinasi hits yang kini memilih jalur sunyi, inilah kondisi terbaru Dreamland, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (2/11/2025).

Rizky, Manajer Operasional dan pengelola Kedai Kopi Idzihaar di lokasi tersebut, menjelaskan kafe tetap diaktifkan sebagai upaya agar area bukit tidak sepenuhnya terbengkalai dan terhindar dari pungutan liar.

"Kalau dibilang enggak aktif, kita masih aktif, Alhamdulillah, cuma kita tutup sementara di wahananya," ujarnya menjelaskan. "Sayang, karena setiap orang ke sini kan butuh tempat. Makanya di bulan Mei 2025 kita aktifin lagi kafe" tambahnya.

Kawasan wisata alam yang sering disebut sebagai Bukit Teletubies Cicalengka ini telah menghentikan operasional wahananya sejak Agustus 2024. Namun, pihak manajemen yang sama memilih untuk mempertahankan Kedai Kopi Idzihaar agar area bukit tetap memiliki penjaga dan dapat diakses oleh publik.

Area bukit ini mengalami puncak kejayaan pada tahun 2021 hingga 2022, saat masa pembukaan Dreamland dengan wahana ikonik Flying Fox sepanjang 720 meter. Rizky mengatakan, pada masa tersebut, pengunjung mencapai angka fantastis hingga 5.000 orang per hari.

Namun, keramaian tersebut berangsur surut memasuki tahun ke 4 Dreamland beroperasi. Menurut Rizky, salah satu faktor yang menyebabkan operasional melambat adalah akses jalan yang dinilai ekstrem.

"Banyak faktor juga sih, banyak faktor dari akses juga bisa jadi alasan kapoknya ke sini," keluhnya.

Dengan tidak beroperasinya wahana, Kedai Kopi Idzihaar menjadi penanda perubahan nilai wisata bukit. Kafe ini kini menjadi tempat berkumpul bagi pengunjung yang mencari ketenangan dan pemandangan autentik. Pengunjung yang datang sekarang didominasi oleh warga lokal, komunitas jogging dari kampung bawah, dan pesepeda. Ramainya kunjungan terjadi pada sore hari, terutama saat sunset dan sunrise karena pemandangan dari atas sangat indah.

Meskipun bagian wahana sudah ditutup, pengunjung tetap bisa datang untuk sekedar berfoto dan mengakses bukit sekitar. Ia menambahkan bahwa kafe ini menjadi tempat yang nyaman bagi mereka yang ingin bersantai dan menikmati view yang kini sepi.

Bangunan Kedai Kopi Idzihaar berdiri kokoh menawarkan suasana sejuk dan sunyi bagi pengunjung yang mencari ketenangan di perbukitan Desa Tanjungwangi, Cicalengka (2/11/2025) (Foto: Maya Angelina)
Bangunan Kedai Kopi Idzihaar berdiri kokoh menawarkan suasana sejuk dan sunyi bagi pengunjung yang mencari ketenangan di perbukitan Desa Tanjungwangi, Cicalengka (2/11/2025) (Foto: Maya Angelina)

Isu media sosial menjadi tantangan terbesar kafe dan bukit ini. Banyak konten yang menyajikan informasi yang tidak sesuai fakta, bahkan menyebut bukit ini terbengkalai.

Pihak manajemen terus mendapatkan kabar tak benar dari orang orang yang berkunjung tanpa sebab. Ia menyayangkan konten-konten tanpa izin yang menggiring opini tentu merugikan upaya manajemen yang masih berusaha mempertahankan aset tersebut.

Meskipun dalam keterbatasan, pihak manajemen sudah memiliki rencana re-branding. Rencana tersebut termasuk pembukaan kembali area perkemahan untuk acara rombongan dan pembangunan trek sepeda baru yang ditargetkan rampung pada Desember.

Rizky berharap, dengan adanya rencana ini, mantan pekerja Dreamland yang kehilangan pekerjaan dapat diserap kembali.

"Saya cuma mau orang yang mau datang ke sini itu, lihat dulu kondisinya gitu, kalau sesuai ekspetasi ya Alhamdullilah" tutup Rizky.

Kedai Kopi Idzihaar, dengan segala upaya dan kesederhanaannya, kini menjadi jembatan harapan bagi Bukit Teletubbies Cicalengka agar tidak tenggelam dalam isu terbengkalai.  Inilah bukti bahwa pesona alam Bandung Raya akan selalu menemukan jalannya untuk bertahan, meski harus melewati fase sepi. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Maya Angelina Lantau
Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University 2024
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)