Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)

Beranda

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Senin 22 Des 2025, 12:19 WIB

AYOBANDUNG.ID - Setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Di era teknologi yang berkembang pesat, semangat perjuangan tersebut hadir dalam wujud yang berbeda, salah satunya melalui peran ibu sebagai pendidik utama di rumah.

Ibu tidak hanya mendampingi anak dalam proses belajar, tetapi juga membimbing penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Peran ini menjadi wujud nyata kasih sayang, perhatian, serta komitmen ibu dalam menyiapkan generasi yang cakap digital, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Seorang ibu sekaligus guru di Sekolah Dasar Al-Hikmah, Dini Andriani (28), menyampaikan bahwa menjalani peran sebagai ibu di rumah dan guru di sekolah merupakan tantangan tersendiri.

Di lingkungan sekolah, ia berperan sebagai pendidik yang mengarahkan peserta didik agar memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang bermakna dan bertanggung jawab. Sementara di luar kelas, ia menjalani peran sebagai ibu yang mengasuh dan mendidik kedua anaknya. Dini menerapkan kedisiplinan dalam mengenalkan teknologi sejak dini agar teknologi tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga penunjang pembelajaran dan bekal masa depan anak.

“Sebagai guru saya berperan mengarahkan siswa agar menggunakan teknologi sebagai sarana belajar yang bermakna, kreatif, inovatif dan produktif, sementara sebagai ibu saya bertugas menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dalam mengguanakan teknologi sejak dini agar teknologi menjadi penunjang untuk masa depannya,” ungkapnya.

Siswa siswi di Sekolah Dasar Al-Hikmah memanfaatkan laptop untuk belajar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)

Ia menuturkan bahwa perannya sebagai ibu di rumah sekaligus guru di sekolah menuntut sikap yang lebih aktif dan selektif dalam memilih konten maupun platform digital. Konten yang digunakan harus aman, edukatif, dan sesuai dengan perkembangan anak. Selain itu, pendampingan serta pengawasan secara berkelanjutan menjadi tanggung jawab penting di tengah dunia teknologi yang semakin canggih dan dinamis.

“Sebagai ibu di rumah dan juga sekaligus menjadi guru di sekolah saya harus lebih kreatif dalam memilih konten, aplikasi atau platform yang aman dan mendidik sekaligus terus memberi pengawasan mengenai dunia teknologi yang semakin canggih ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dini mengatakan bahwa sebagai seorang ibu, ia berupaya memberikan edukasi kepada anak-anaknya agar mampu menjaga keseimbangan antara waktu belajar, bermain, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar. Menurutnya, keseimbangan ini penting agar perkembangan sosial dan emosional anak tetap terjaga dengan baik.

“Sebagai sesosok ibu saya sealu meberikan edukasi kepada anak saya seperti meberikan konten-konten yang mengedukasi seperti menonton video animasi hewan, pelajaran dan selalu menanamkan aturan waktu adalam penggunaan hp agar anak tetap seimbang antara belajar bermain dan interaksi langsung,” ujarnya.

Dalam momentum peringatan Hari Ibu, Dini berpesan kepada para ibu, khususnya mereka yang merasa terbebani oleh tuntutan perkembangan teknologi. Ia menekankan bahwa seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Kehadiran, pendampingan, dan kemauan untuk terus belajar jauh lebih penting dibandingkan kesempurnaan.

“Terkhusus para ibu-ibu yang sekarang lagi terbebani dalam tuntutan tuntutan digital percayalah bahwa tidak harus menjadi ahli teknologi menjadi ibu yang menginsfirasi yang terpenting kehadiran ibu, kasih sayang ibu, dan keteladanan ibu insya allah anak-anak tidak menuntut ibu yang sempurna tetapi ibu yang mau belajar mendampingi dan mau bertumbuh bersama mereka,” tutupnya.

Tags:
Hari IbuScreen timeTeknologi

Toni Hermawan

Reporter

Andres Fatubun

Editor