Sumber Hidangan, dulunya dikenal sebagai Het Snoephuis, telah hadir sejak tahun 1929 silam dan nyaris satu abad melayani selera dan nostalgia warga Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ayo Biz

Sumber Hidangan, Menyantap Kenangan di Lorong Waktu Braga

Kamis 19 Jun 2025, 18:16 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Dari balik keramaian Jalan Braga, Kota Bandung yang tak pernah tidur, berdiri sebuah toko roti yang seolah bersembunyi di antara deretan mobil-mobil yang parkir rapat.

Tempat ini bukan toko yang mencolok. Tak ada papan nama gemerlap, tak ada spanduk menyita pandang. Hanya satu neon box mungil bertuliskan Sumber Hidangan yang menempel tenang pada dinding kusamnya.

Diam, namun menyimpan cerita panjang yang tak banyak diketahui orang. Toko ini seolah lahir dari masa lalu. Jejak langkah sejarah menempel erat pada ubin tuanya, aroma roti lawas yang menggoda, dan bisikan kolonial yang merayap lewat langit-langit tinggi dan jendela raksasa.

Sumber Hidangan, dulunya dikenal sebagai Het Snoephuis, telah hadir sejak tahun 1929 silam dan nyaris satu abad melayani selera dan nostalgia warga Bandung.

Berbagai varian roti di etalase toko Sumber Hidangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Saat melangkah masuk, pengunjung seakan dijemput waktu. Ada dua ruang di dalamnya,satu menjajakan kue dan roti bergaya Belanda, satu lagi menjadi restoran kecil penuh pesona lawas.

Kursi-kursi besi tua bersandar lembut pada meja kayu yang mengingatkan kita pada rumah nenek. Lampu-lampu menggantung, radio kuno yang dibiarkan membisu, hingga mesin kasir antik yang masih berdiri gagah, menjadi saksi bisu dari puluhan dekade yang telah berlalu.

Tak hanya suasana yang bertahan. Resep-resep pun tetap dijaga seperti pusaka. "Sekarang dipegang generasi kedua. Putra laki-lakinya pemilik pertama, tapi kalau urusan resep sama rasa enggak pernah berubah," tutur seorang pegawai lama yang sudah seperti keluarga sendiri di toko ini, Erna kepada Ayobandung.

Dan benar saja, aroma serta rasa yang hadir dari setiap gigitan Bokkepoot, Droublet, atau Krentenbrood di sana seolah membawa lidah ke masa kolonial, tanpa harus menjejakkan kaki keluar dari kota.

Ananastraart, Suiket Hagelslag, Mocca Truffle, Chocolade Rotsjes, adalah nama-nama yang mungkin asing bagi generasi sekarang, tapi menyimpan kehangatan masa lalu bagi mereka yang tumbuh bersama toko ini.

Sumber Hidangan, dulunya dikenal sebagai Het Snoephuis, telah hadir sejak tahun 1929 silam dan nyaris satu abad melayani selera dan nostalgia warga Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dulu, bahkan jam operasional toko mengikuti kebiasaan tempo dulu yakni tutup pada pukul 14.00 hingga 17.00 untuk tidur siang, seperti tradisi di masa kolonial.

"Sekarang bukanya cuma dari jam 09.00 pagi sampai jam 15.30 sore. Enggak ada jam istirahat itu lagi," cerita Erna.

Kini, jam tidur siang itu memang tinggal cerita. Tapi satu hal yang masih membekas kuat adalah anggapan bahwa Sumber Hidangan hanya buka dua jam saja antara pukul 17.00 hingga 19.00.

Maka jangan heran jika kala itu, sekitar pukul 18.45, terdengar gesekan kursi, suara sapu, dan tanda-tanda halus bahwa waktumu di sana nyaris usai. Ini bukanlah pengusiran, melainkan cara lembut Bandung memberi tahu bahwa waktu nostalgia sudah cukup untuk hari ini.

Toh, siapa bisa benar-benar pulang dari Sumber Hidangan? Tempat ini bukan sekadar toko. Tempat ini adalah ruang memori, lorong waktu, dan sepenggal keabadian yang diam-diam menjaga cita rasa zaman.

Karena di Sumber Hidangan, kita bukan sekadar mencicipi roti, kita menghela silam. Dan siapa yang bisa menolak untuk kembali?

Informasi Sumber Hidangan

Alamat di Jalan Braga no 20-22, Kota Bandung

022 4236638

Buka Senin – Sabtu

09.00 – 15.30 WIB

Tags:
Bragakolonialroti lawastoko rotiHet SnoephuisSumber Hidangan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor