Banyak orang memulai bisnis dengan rencana, modal, dan tim. Tapi bagi Yisti Yisnika, semuanya berawal dari satu koper, kuota internet, dan mimpi besar. (Sumber: Instagram @yistiyisnika)

Ayo Biz

Mimpi dalam Koper, Yisti Yisnika dan Perjalanan Membangun Oclo dari Nol

Senin 21 Jul 2025, 17:38 WIB

AYOBANDUNG.ID -- Banyak orang memulai bisnis dengan rencana, modal, dan tim. Tapi bagi Yisti Yisnika, semuanya berawal dari satu koper, kuota internet, dan mimpi besar.

“Saat itu saya hanya punya koper bagasi dan kuota internet. Saya titipkan produk UMKM lokal, tawarkan lewat media sosial, dan kumpulkan sedikit demi sedikit keuntungan,” kenang Yisti, pendiri Oclo.

Usianya baru 19 tahun ketika ia memberanikan diri memulai usaha jastip baju. Langkah kecil itu mengantar Yisti pada jalur wirausaha yang membawanya mendirikan Oclo di tahun 2016, sebuah brand fashion perempuan yang merangkul nilai kenyamanan, inklusivitas, dan kreativitas lokal.

Koleksi produk Oclo Official. (Sumber: instagram/oclo.official)

Bukan sekadar menjual pakaian, Yisti membangun Oclo dengan harapan menjawab keresahan banyak perempuan muda untuk tampil lebih sopan namun tetap stylish, nyaman namun tetap percaya diri.

“Saya melihat banyak perempuan kesulitan cari referensi busana yang cocok untuk bepergian. Dari situlah saya ingin menciptakan solusi lewat Oclo,” ujarnya.

Nama “Oclo” ia pilih karena terdengar solid, mudah diingat, dan punya ruang untuk berkembang ke kategori produk lain. Strateginya? Rilis rutin produk baru, tanggap terhadap tren, dan aktif menyapa pelanggan lewat platform digital.

Setiap minggunya, Oclo menghadirkan 10 hingga 25 produk, mulai dari blouse, hijab, rok, hingga tas, semua dirancang agar bisa dipakai ke kantor, acara santai, atau momen istimewa.

“Kami belajar dari fast fashion, tapi tetap jaga kualitas dan kenyamanan. Konsumen yang puas pasti akan kembali,” kata Yisti.

Koleksi produk Oclo Official. (Sumber: instagram @oclo.official)

Perjalanan itu tentu tidak mulus. Yisti mengalami fase mengerjakan segalanya sendiri dari mulai desain, pengemasan, pengiriman, hingga menangani komplain pelanggan. Namun, justru dari masa itulah ia belajar tentang prioritas, efisiensi, dan pentingnya membangun sistem.

Kini, Oclo berkembang dengan tim solid dan ratusan ribu pelanggan setia. Tak hanya soal bisnis, Yisti juga menjadikan Oclo sebagai ladang pemberdayaan. Lebih dari 90 talenta lokal terlibat aktif dalam operasional Oclo.

“Alhamdulillah, saya bisa buka lapangan kerja untuk tim kreatif, penjahit, produksi, dan layanan pelanggan. Itu kebahagiaan yang nggak bisa diukur uang,” tuturnya.

Koleksi produk Oclo Official. (Sumber: instagram.com/oclo.official)

Meski bukan lulusan fashion atau bisnis, Yisti percaya bahwa konsistensi dan kemauan untuk belajar lebih penting dari latar belakang atau modal awal.

“Bisnis itu bukan soal harus sempurna di awal. Yang penting niat, tekun, dan tidak takut memulai. Semuanya bisa dipelajari, asal mau,” pungkasnya.

Informasi Oclo Official

Alamat di Jalan Caringin No.235, Babakan Ciparay, Kota Bandung

https://www.instagram.com/oclo.official

Link pembelian produk Oclo Official:

  1. https://s.shopee.co.id/6AaCuBL7WT
  2. https://s.shopee.co.id/AA6LfbUwyL
  3. https://s.shopee.co.id/8ALHHzsGvt
Tags:
Yisti YisnikaUMKMOclousaha jastipbrand fashionreferensi busana

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Reporter

Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Editor