Perjalanan Panjang Hasan Batik, dari Goresan Tangan hingga Warisan Budaya

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Sabtu 19 Jul 2025, 08:32 WIB
Sania Sari, Owner Hasan Batik (Foto: Rizma Riyandi)

Sania Sari, Owner Hasan Batik (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik keindahan motif batik kontemporer Hasan Batik, tersimpan kisah panjang yang menarik disimak. Didirikan pada 1970-an, Hasan Batik bermula dari kegiatan sang pendiri yang kala itu merupakan dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Almarhum ayah Sania Sari, pemilik Hasan Batik saat ini, awalnya memberikan les menggambar batik kepada para mahasiswa dan seniman. Dari sinilah muncul ide untuk mengembangkan batik sebagai produk fungsional yang bernilai estetika tinggi.

Awalnya, karya batik dibuat sebagai lukisan. Namun, seiring waktu, banyak murid dari luar negeri, terutama Jepang, yang tertarik menjadikannya sebagai oleh-oleh.

"Jadi dulu banyak murid Ayah yang pulang ke Jepang bawa oleh-oleh batik dari sini," ungkap Sania pada Ayobandung.id.

Permintaan terhadap produk seperti sarung bantal, tirai, alas piring, hingga taplak meja pun mulai berdatangan. Signature motif Hasan Batik sendiri adalah motif tambal, bunga, dan salur geometris.

Namun perjalanan tidak selalu mulus. Krisis ekonomi 1998 menjadi pukulan telak. Konsumen dari luar negeri banyak menghilang, sehingga pemasukan pun anjlok.

Karena kondisi tersebut, Hasan Batik beradaptasi dengan mengalihkan fokus pada pasar lokal, termasuk menerima pesanan dari para desainer dalam negeri.

Pada 2004, ketika banyak seniman mulai aktif mengadakan pameran seni, adik Sania, yang merupakan lulusan jurusan Kriya ITB, ikut serta memamerkan karya inovatif berupa batik handuk.

Meskipun sempat mendapat kritik dari seniman lain karena dianggap 'bukan batik,' mereka tetap melangkah maju dengan menampilkan sarung dan selendang bermotif batik. Inilah yang menjadi tonggak awal pengenalan batik kontemporer dan modern dari Hasan Batik.

"Iyah dulu dikritik karena motif kami simpel hanya garis-garis saja. Tapi selama prosesnya masih meliputi pemalaman, pewarnaan, dan pelorodan, itu kan masih batik," ungkap Sania.

Salah satu karya unik lainnya adalah batik bermotif khas Kota Bandung yang menggambarkan burung cangkurileung dan bunga patrakomala. Langkah ini menunjukkan komitmen Hasan Batik dalam mengangkat budaya lokal lewat karya tekstil.

Studio Hasan Batik di Cigadung (Foto: Rizma Riyandi)
Studio Hasan Batik di Cigadung (Foto: Rizma Riyandi)

Fokus pada Kualitas

Selain tetap menjalankan produksi batik dan membuka kursus membatik, Hasan Batik kembali lagi merambah pasar home decor. Proses batik tulis masih mereka pertahankan, dengan teknik tradisional seperti pemalaman, pewarnaan, dan pelorodan (perebusan malam).

Bahan baku kain didatangkan dari Majalaya, sementara pewarna berasal dari Pekalongan. Para pembatik yang terlibat berasal dari Pekalongan dan Bandung.

Hasan Batik juga mulai mencoba jalur digital, walau belum sepenuhnya konsisten. Mereka hadir di Shopee dan PADI, namun mengakui bahwa menjual kain secara online memiliki tantangan tersendiri.

“Kalau jualan online, kita nggak bisa kasih rasa langsung ke pembeli tentang tekstur dan motifnya,” ujar Sania. Untuk transaksi yang lebih personal, mereka masih mengandalkan WhatsApp.

Dengan tim kecil yang terdiri dari empat orang bagian produksi dan dua orang admin, Hasan Batik terus berupaya bertahan. Tantangan terbesar adalah persaingan harga dan kebutuhan untuk terus berinovasi.

“Kami percaya bahwa selama produk kami punya ciri khas dan kualitasnya terjaga, kami bisa tetap bersaing,” tegasnya.

Sejak UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda pada 2009, industri batik sempat mengalami puncak kejayaan. Meski kini omzet tidak sebesar dulu, Hasan Batik tetap menjadi tujuan banyak orang untuk belajar batik.

Informasi Umum Hasan Batik

Alamat: Jl. Cigadung Raya Timur No.136, Cigadung, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Jam Operasional: 08.00 - 16.00 WIB

Telepon: (022) 2501029

Instagram: @hasanbatik

Shopee: https://shopee.co.id/hasanbatik

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/4Ap4ipVOpE

2. https://s.shopee.co.id/4q4lW46BTs

3. https://s.shopee.co.id/5L126zgISr

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 19 Jul 2025, 15:59 WIB

Perjalanan Bayi-bayi Malang dari Rahim Ibu Muda di Kabupaten Bandung hingga ke Pelukan Orang Asing di Singapura

Orang tua palsu ikut mendampingi ke Singapura, berpura-pura menyerahkan anak karena alasan ekonomi. Akta palsu menyatakan mereka sebagai orang tua kandung.
Otak penjualan bayi dari Kabupaten Bandung ke Singapura, Lily S alias Popo digelandang ke ruang pelayanan khusus perempuan dan anak Polda Jawa Barat, Jumat, 18 Juli 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan.)
Beranda 19 Jul 2025, 11:56 WIB

Belasan Bayi dari Kabupaten Bandung Dijual Rp16 Jutaan ke Singapura, Sindikat Gunakan Dokumen Bodong

Dari 25 bayi, 15 diketahui telah dibawa ke Singapura dengan iming-iming adopsi oleh pasangan suami istri dari negara tersebut.
Ilustrasi. (Sumber: Unsplash | Foto: md rifat)
Ayo Biz 19 Jul 2025, 11:07 WIB

Jejak Sch, dari Ouval Research Jadi Pelopor Streetwear Bandung yang Mendunia

Ouval Research, yang kini dikenal sebagai Sch, adalah salah satu pionir streetwear lokal Indonesia. Berdiri di Bandung pada tahun 1997, brand ini dirintis oleh tiga sahabat, M. Rizki Yanuar, Firman, d
Brand lokal Bandung Sch
Ayo Biz 19 Jul 2025, 08:32 WIB

Perjalanan Panjang Hasan Batik, dari Goresan Tangan hingga Warisan Budaya

Di balik keindahan motif batik kontemporer Hasan Batik, tersimpan kisah panjang yang menarik disimak. Didirikan pada 1970-an, Hasan Batik bermula dari kegiatan sang pendiri yang kala itu dosen ITB
Sania Sari, Owner Hasan Batik (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 20:40 WIB

Benarkah Tom Lembong Korban Kriminalisasi dalam Kasus Impor Gula?

Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016.
Tom Lembong didakwa dalam kasus dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula yang diambilnya pada periode 2015-2016. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 18:20 WIB

ASN Diajari Apa? Saat Corpu Gagal Bercerita tentang Perjalanan Belajar

Artikel ini mengurai pentingnya membangun struktur ASN Corpu yang hidup, kontekstual, dan mengakar pada learning journey ASN.
Ilustrasi seleksi ASN (CPNS dan PPPK). (Sumber: tanjungpinangkota.go.id)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 17:05 WIB

Utami dan Resep Warisan yang Disulap Jadi Cita Rasa Kekinian: Kisah di Balik Noka Coffee & Kitchen

Noka Coffee & Kitchen menyimpan kisah tak terduga tentang perempuan yang menjahit mimpi dari dapur kecil, aroma bumbu turun-temurun, dan keyakinan bahwa warisan bisa jadi jalan masa depan.
Menu Noka Coffee & Kitchen yang membawa jejak tradisi rasa dari tanah Kerinci, Jambi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 15:55 WIB

Hikayat Sunda Empire, Kekaisaran Pewaris Tahta Julius Caesar dari Kota Kembang

Pewaris tahta Julius Caesar ini mengaku kekaisaran dunia dan kuasai PBB, Sunda Empire muncul di Bandung dan bikin jagat maya geger.
Logo Kerajaan Sunda Empire. (Sumber: Reroduksi Wikimedia)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 15:01 WIB

Tugugedé Didirikan di Lereng Barat Daya Gunung Halimun

Bagaimana Tugugedé itu dapat bertahan tegak sampai saat ini, dan tidak roboh?
Abah Jaya, jurukunci Tugugedé, Cengkuk. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:58 WIB

Cerita Citra Menyulap Inspirasi Traveling Jadi Bisnis Kafe Urban Bernilai Estetika

Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery.
Berawal dari hobi berkeliling ke tempat unik di dalam dan luar negeri, Citra Puspita membawa pulang inspirasi yang akhirnya berwujud dalam Lazy Lola Coffee Bar and Eatery (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 13:15 WIB

Soto Bandung Pak Simon: Kuliner Legendaris yang Jadi Penghangat di Malam Hari

Ada satu kedai sederhana yang melegenda di Kota Bandung, yaitu Soto Bandung Pak Simon. Kedai ini berlokasi di kawasan Jalan Cibadak No. 103, Kecamatan Astanaanyar dan menjadi magnet bagi penikmat
Soto Bandung Pak Simon yang jadi kuliner legendaris Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 18 Jul 2025, 11:50 WIB

Pempek Kiarin, Moncer di Tengah Pandemi Sampai Jadi Kuliner Kesayangan Warga Cimahi

Perjalanan bisnis kuliner Pempek Kiarin bermula dari krisis. Dodi, sang pemilik, sebelumnya menggeluti usaha konveksi pada 2004 dan sempat membuka distro pada 2005.
Pempek Kiarin jadi makanan Palembang yang paling dicari di Bandung (Foto: Ist)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 10:10 WIB

Memalukan! Diskominfo Jabar malah Memicu Doxing Warga-nya

Apakah Diskominfo Jabar yang ayomi puluhan juta warga Jabar harus permalukan warganya sendiri yang kritis?
Neni Nurhayati yang dimunculkan dalam postingan Diskominfo Jabar. (Sumber: Instagram/Diskominfo Jabar)
Ayo Jelajah 18 Jul 2025, 09:33 WIB

Kapal Laut Garut jadi Korban Torpedo Jerman di Perang Dunia II

Kapal uap Garoet asal Hindia Belanda tenggelam usai dihantam torpedo Jerman di Perang Dunia II pada 1944. Hanya 10 dari 99 awak yang selamat.
Kapal SS Garoet yang ditorpedo pasukan Jerman di Perang Dunia II. (Sumber: Stichting Maritiem Historische Data)
Ayo Netizen 18 Jul 2025, 09:05 WIB

Menjaga Kesehatan Mental dengan Buku, Art Therapy Bersama Ur Buddies

Art Therapy, seringkali menjadi alternatif healing atau stress release di dunia yang semakin kompleks dengan distraksi media sosial.
Kegiatan Heal Art Terapy UrBudies. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 20:14 WIB

Atlet Saling Sindir, Mencari Keadilan atau Memang Tak Ada Keadilan?

Beberapa waktu lalu sejumlah atlet ramai memprotes sikap pemerintah yang dinilai pilih kasih.
Hadiah jam tangan Rolex untuk pemain Timnas Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto. (Sumber: Instagram Story/justinhubner5)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 16:51 WIB

Meracik Sunda di Tengah Rimbunnya Awi: Kuliner, Edukasi, dan Warisan

Wisata kuliner bertemu edukasi budaya, membawa pengunjung tidak sekadar mencicipi hidangan, melainkan menghayati kisah di balik setiap sajian dan ruangnya.
Latar belakang Kebon Awi berakar pada keresahan Pria Eka, sang pendiri, yang tumbuh di keluarga pencinta budaya Sunda. (Sumber: Kebon Awi)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 16:29 WIB

9 Partisipasi Anak Jadi Kunci Kota Ramah Lingkungan, Ini Cerita dari Jalan Kebon Bibit

Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung.
Sekelompok mahasiswa ITB menggelar kegiatan edukatif dan partisipatif di Taman Cascade, Jalan Kebon Bibit, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 17 Jul 2025, 15:51 WIB

Ikhsanuddin Qothi, Dokter Influencer yang Membawa Angin Segar bagi Stigma Buruk Puskemas

Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan.
Melalui kontennya ini, Dokter Ikhsanuddin Qothi pun kerap memberikan edukasi mengenai kesehatan. (Sumber: Instagram/Ikhsanuddin Qothi)
Ayo Biz 17 Jul 2025, 14:32 WIB

Nekat tapi Optimis: Semangat Dony Membangun Bisnis Kuliner di Jantung Kota Bandung

Di tengah derasnya arus persaingan usaha dan tantangan yang tak kunjung surut, satu nama bersinar dengan keteguhan dan semangat bisnisnya, Dony Turdiyana.
Dony Turdiyana seorang pebisnis yang menjadikan keyakinan, keberanian, dan kepekaan pasar sebagai kompas hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)