Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Vito Prasetyo
Ditulis oleh Vito Prasetyo diterbitkan Minggu 14 Des 2025, 20:09 WIB
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,

Penerapan sistem pemerintahan daerah yang baik dan bersih (good government and clean government) merupakan kunci keberhasilan pemerintah, yang pastinya akan berdampak positif bagi masyarakat (baik langsung maupun tidak langsung).

Apakah harapan masyarakat ini bisa terealisasi dengan baik? Tentunya sangat bergantung pada pemangku kepentingan dan kebijakan publik. Sangat bergantung kepada stakeholder dan stock holder.

Clean Government dan Good Government penting bagi Pemkot Bandung, karena ini berarti indikator pencapaian program pembangunan daerah bisa terukur secara transparan. Pentingnya akses yang melibatkan masyarakat untuk menjadi stabilisator pengawasan dan partisipasi dari sistem yang digunakan.

Clean Government berarti pemerintahan yang bersih, akuntabel, transparan, dan berwibawa — di mana kekuasaan tidak disalahgunakan, dan sumber daya publik dikelola secara efisien serta bisa dipertanggungjawabkan.

Saat publik mencurigai birokrasi — karena kasus korupsi, nepotisme, inefisiensi, atau ketidakjelasan anggaran — kepercayaan terhadap pemerintah menurun. Clean Government dapat menjadi fondasi untuk membangun kembali kepercayaan itu, sekaligus memastikan layanan publik lebih baik, adil, dan efektif.

Clean Government bukan sekadar slogan — ia butuh komitmen, struktur, sistem, pengawasan, dan partisipasi masyarakat.

Jika Pemkot Bandung ingin mengimplementasikan Clean Government secara serius, maka setidaknya harus berdasar pada prinsip-prinsip berikut:

  • Transparansi (Transparency) — keterbukaan informasi publik: anggaran, perencanaan, kinerja, pengadaan barang/jasa, dan kebijakan.
  • Akuntabilitas (Accountability) — pejabat publik bertanggung jawab atas keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Ada mekanisme evaluasi, perhitungan, dan pertanggungjawaban.
  • Supremasi Hukum / Rule of Law — segala tindakan pemerintahan berdasarkan hukum; penegakan hukum dan regulasi secara adil tanpa diskriminasi.
  • Partisipasi & Keterlibatan Publik (Participation & Inclusivity) — masyarakat diberi ruang untuk ikut memberikan masukan, memantau, mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan.
  • Efisiensi dan Efektivitas (Efficiency & Effectiveness) — pemanfaatan sumber daya (anggaran, SDM) secara optimal untuk hasil maksimal tanpa pemborosan.
  • Integritas dan Profesionalisme — birokrasi dan pejabat publik harus berperilaku etis, bebas dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).

Dengan konsistensi menerapkan prinsip-prinsip ini, Clean Government tidak hanya menjadi jargon tapi bagian dari budaya pemerintahan.

Instrumen konkret yang bisa diterapkan Pemkot Bandung. Berikut sejumlah instrumen / mekanisme nyata yang dapat digunakan untuk mewujudkan Clean Government di tingkat Pemkot Bandung:

Sistem Informasi Publik & E-Government: memublikasikan rencana kerja, anggaran, realisasi, kontrak pengadaan, proyek, dan capaian kinerja secara daring — memudahkan masyarakat memantau, membuka ruang bagi pengawasan publik.

Pengadaan barang & jasa transparan dan terkontrol. Artinya, proses lelang/pengadaan dilakukan terbuka, kompetitif, dengan dokumentasi lengkap; seperti contoh sukses kabupaten yang menjadikan pengadaan sebagai instrumen integritas.

Audit dan Pengawasan Independen (internal & eksternal): memanfaatkan lembaga audit (baik internal inspektorat maupun eksternal seperti audit keuangan) untuk memeriksa penggunaan anggaran, kinerja program. Contoh: pemeriksaan lembaga audit eksternal sebagai bagian dari Clean Government.

Pelibatan dan partisipasi masyarakat & lembaga sipil adalah forum konsultasi publik, musyawarah perencanaan pembangunan, pengaduan publik, keterlibatan LSM/komunitas warga — agar kebijakan dan pelaksanaan benar-benar mencerminkan kebutuhan rakyat.

Standar Etika, Pedoman Perilaku & Reformasi Birokrasi: menerapkan kode etik, seleksi pejabat secara transparan (meritokrasi), pelatihan integritas, sanksi tegas terhadap penyimpangan — untuk membangun budaya anti-KKN.

Perencanaan & Anggaran yang Jelas, Terarah, dan Partisipatif: Anggaran daerah disusun dengan partisipasi publik, disesuaikan dengan kebutuhan nyata warga; perencanaan terukur & akuntabel.

Mekanisme Pelaporan, Whistleblowing & Perlindungan Pelapor: Agar pejabat atau pihak luar bisa melaporkan penyalahgunaan tanpa takut — mendeteksi dini korupsi, kolusi, nepotisme. (Meski studi formal di Indonesia terus dikembangkan, ini termasuk praktik penting).

Evaluasi Kinerja & Umpan Balik Secara Berkala: Audit kinerja, evaluasi berkala atas pelayanan publik dan program, serta publikasi hasilnya supaya masyarakat tahu progres dan bila ada kekurangan bisa ikut beri masukan.

Tahapan strategi penerapan di Pemkot Bandung, agar implementasi Clean Government efektif (terutama di saat krisis kepercayaan), Pemkot Bandung bisa mengambil langkah bertahap berikut:

1. Komitmen Politik & Kepemimpinan Terbuka: Pimpinan kota (wali kota, sekda, OPD) harus menyatakan komitmen terbuka terhadap Clean Government — sebagai visi dan arah kebijakan. Ini perlu disosialisasikan ke seluruh birokrasi. Membentuk tim reformasi birokrasi khusus yang bertugas mendesain dan mengawasi implementasi sistem.

2. Membangun Infrastruktur Digital & Transparansi Informasi: mengembangkan portal informasi publik yang mudah diakses warga — anggaran, rencana/kegiatan, update proyek, hasil audit, dll. Mengintegrasikan sistem e-government untuk layanan publik, pengadaan, pelaporan, pengaduan.

3. Membuka Ruang Partisipasi Publik & Pengawasan Masyarakat: selenggarakan forum konsultasi warga, musyawarah perencanaan pembangunan, dengarkan aspirasi masyarakat. Buka saluran pengaduan etis / whistleblowing, dengan prosedur pelaporan dan mekanisme perlindungan pelapor.

4. Penegakan Hukum & Sanksi atas Pelanggaran: Pastikan setiap penyimpangan (korupsi, kolusi, nepotisme, penyalahgunaan anggaran) diusut dan diproses secara transparan. Tegakkan kode etik birokrasi, integritas pejabat, dan sistem promosi berdasarkan merit.

5. Audit & Evaluasi Berkala (Internal & Eksternal): Lakukan audit rutin keuangan dan kinerja, baik oleh internal maupun lembaga audit independen. Publikasikan hasil audit dan tindak lanjutnya — agar masyarakat tahu apakah ada perbaikan nyata.

6. Kapasitas Birokrasi & Pendidikan Integritas: Pelatihan reguler untuk aparatur: profesionalisme, etika, transparansi, layanan publik berorientasi warga. Rekrutmen berbasis merit — agar pejabat/petugas dipilih berdasarkan kompetensi, bukan kedekatan politik.

7. Membangun Budaya Akuntabilitas & Pelayanan Publik Berbasis Nilai Publik

Libatkan masyarakat dalam desain kebijakan dan evaluasi program — agar orientasi pemerintahan betul-betul untuk publik, bukan elit.

Dorong mindset bahwa aparatur adalah pelayan warga — bukan penguasa.

Pada awal 2025, Muhammad Farhan memulai tahun pertamanya sebagai wali kota, disambut harapan, sekaligus keraguan. (Sumber: Dok. Pemprov Jabar)
Pada awal 2025, Muhammad Farhan memulai tahun pertamanya sebagai wali kota, disambut harapan, sekaligus keraguan. (Sumber: Dok. Pemprov Jabar)

Dampak yang Diharapkan & Tantangan:

1. Dampak Positif:

Meningkatnya kepercayaan publik terhadap Pemkot Bandung.

Pengurangan praktik korupsi/kolusi/nepotisme; penggunaan anggaran & sumber daya publik lebih efisien dan tepat sasaran.

Pelayanan publik lebih responsif, adil, dan berorientasi warga.

Masyarakat merasa dilibatkan — meningkatkan legitimasi kebijakan dan meningkatkan partisipasi.

2. Tantangan:

Resistensi dari dalam birokrasi — karena perubahan budaya, transparansi bisa dianggap mengancam “zona nyaman.”

Keterbatasan kapasitas SDM untuk menjalankan sistem baru (digitalisasi, audit, partisipasi, dsb).

Risiko politisasi — jika komitmen kepemimpinan tidak konsisten atau berganti, bisa mundur kembali.

Butuh waktu dan konsistensi — Clean Government bukan proyek jangka pendek.

Baca Juga: Apa Saja yang Sudah Dilakukan Farhan?

Untuk mengatasi krisis kepercayaan publik, Pemkot Bandung harus menjadikan Clean Government sebagai landasan tata kelola bukan sekadar jargon. Dengan kombinasi komitmen politik, sistem transparansi & akuntabilitas, partisipasi masyarakat, digitalisasi, dan penegakan etika serta hukum — Kota Bandung bisa membangun kembali legitimasi dan kepercayaan publik.

Dalam tulisan ini sebagai masukan buat Pemkot Bandung agar mempertimbangkan untuk membuat road-map reformasi birokrasi berbasis Clean Government — dengan target dan indikator keberhasilan jelas (misalnya: transparansi keuangan, partisipasi warga dalam perencanaan, waktu penyelesaian layanan, audit, dsb). (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Vito Prasetyo
Tentang Vito Prasetyo
Malang
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema “Jaga Lahan Lawan Tiran” pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,