“Indonesia Surganya Herbal”: Gerakan Nabawi Health Merawat Perempuan Lewat Warisan Tanaman Obat

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 16 Jul 2025, 18:44 WIB
Di balik kemasan botani dan formula ilmiah, ada semangat kampanye yang tengah digerakkan Nabawi Health, yakni mengajak perempuan Indonesia kembali akrab dengan kekayaan alamnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Di balik kemasan botani dan formula ilmiah, ada semangat kampanye yang tengah digerakkan Nabawi Health, yakni mengajak perempuan Indonesia kembali akrab dengan kekayaan alamnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik kemasan botani dan formula ilmiah, ada semangat kampanye yang tengah digerakkan Nabawi Health, yakni mengajak perempuan Indonesia kembali akrab dengan kekayaan alamnya.

Bukan sekadar menjual produk, tapi menghidupkan gerakan kesehatan yang berakar pada filosofi cinta diri dan penghargaan terhadap warisan herbal Nusantara.

"Indonesia itu surganya herbal. Dan obat herbal ini bisa dikonsumsi berbarengan dengan beberapa obat lain, jadi tidak masalah untuk digabung minumnya, karena komponen herbal punya zat kimia alami,” ujar CEO Nabawi Health, Faisal Sardono.

Dengan lebih dari 7.500 tanaman obat yang tumbuh di negeri ini, Faisal menilai, Indonesia tak sekadar memiliki potensi, tapi tanggung jawab untuk memimpin transformasi industri herbal yang inklusif dan berbasis lokal.

Rangkaian Honey for Honey, Femigut, dan Manggistech pun bukan hanya buah inovasi, tapi juga cerminan keresahan Faisal terhadap kurangnya solusi kesehatan perempuan yang menyentuh akar persoalan.

“Selama ini belum ada produk yang benar-benar mampu mengatasi nyeri haid, produk yang beredar lebih banyak memberi efek sementara atau meredakan nyerinya saja,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Honey for Honey dirancang untuk mengatasi nyeri haid hingga ke sumbernya, Femigut untuk menangani kista dan tumor pada organ reproduksi, serta Manggistech sebagai pendamping terapi kanker, khususnya jenis yang banyak menyerang perempuan seperti payudara dan kulit.

Meski produk-produk ini menjadi titik awal, kampanye Nabawi Health jauh melampaui urusan pasar. Bagi Faisal, nilai sejati herbal terletak pada prosesnya, baik dari sisi produksi maupun penggunaan. Maka dari itu, Nabawi Health aktif mensosialisasikan literasi kesehatan dengan pendekatan sabar dan edukatif.

“Kami sering melakukan sosialisasi, Alhamdulillah responsnya bagus, dan setelah sosialisasi diberikan ada kesadaran di masyarakat kalau efektivitas herbal tidak instan dan butuh proses,” katanya.

Di sisi lain, produk herbal konvensional kerap dianggap tak stabil dan sulit ditakar. Namun Nabawi Health menjawab tantangan itu lewat teknologi ekstraksi terpurifikasi, di mana zat aktif dipisahkan hingga mencapai bentuk tunggal dan murni.

“Hal ini terjadi karena zat aktif tersebut sudah dalam keadaan tunggal dan murni,” jelas Faisal.

Honey for Honey dan Femigut menggunakan curcumin murni, sedangkan Manggistech mengandalkan alfa-mangostin dari kulit manggis, yang kini mulai dikenal luas sebagai senyawa antikanker alami.

“Produk ini bentuk herbal lebih canggih. Dengan metodologi ini luar biasa efisien karena bisa diproduksi dalam jumlah banyak. Teknologi ini juga memungkinkan produksi dalam skala rumah tangga, tanpa membawa ekstrak yang tak dibutuhkan,” ujarnya.

Meski teknologi yang digunakan tergolong modern, tujuan Faisal tetap berakar pada kampanye untuk mengangkat kembali kekayaan hayati Indonesia.

Ia ingin menjadikan pasar dalam negeri sebagai prioritas, dan memulihkan ketertarikan masyarakat yang sempat jenuh setelah lonjakan pemakaian herbal di masa pandemi.

“Kami ingin mengkampanyekan Indonesia kaya akan tanaman herbal lokal yang memiliki kandungan baik. Apalagi Indonesia memiliki manggis yang ternyata memiliki kandungan anti kanker baru yakni alfamangostin,” tegas Faisal.

Melalui kampanye ini, Faisal menambahkan, Nabawi Health tak hanya menjual produk, tapi juga merayakan tubuh perempuan sebagai pusat regenerasi dan kekuatan.

Lebih dari sekadar pencapaian bisnis, gerakan ini adalah bentuk ajakan agar perempuan Indonesia kembali menyayangi tubuhnya lewat kekuatan yang telah lama diwariskan oleh alam.

“Dengan produk-produk herbal ini diharapkan dapat mendampingi untuk mewujudkan perempuan yang sehat,” ujar Faisal.

Informasi seputar Honey for Honey, Femigut, dan Manggistech

Instagram: https://www.instagram.com/nabawiherbalofficial

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nabawiherbalofficial

Shopee: https://shopee.co.id/nabawiherbalofficial

Alternatif produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/60Geixekgm
  2. https://s.shopee.co.id/zRZwv4Tw
  3. https://s.shopee.co.id/1qR5lLIHPE
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 18 Okt 2025, 19:38 WIB

Antrean iPhone 17 di Bandung: Tren Gaya Hidup atau Tekanan Sosial?

Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kembali memunculkan fenomena sosial yang tak asing, yakni antrean panjang, euforia unboxing, dan dorongan untuk menjadi yang pertama. (Foto: Dok. Blibli)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 18:47 WIB

Sportainment di Pusat Perbelanjaan Bandung, Strategi Baru Menarik Wisatawan dan Mendorong Ekonomi Kreatif

Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu.
Pusat perbelanjaan kini bertransformasi menjadi ruang multifungsi yang menggabungkan belanja, rekreasi, dan olahraga dalam satu pengalaman terpadu. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 18 Okt 2025, 17:31 WIB

Dapur Kolektif dan Semangat Komunal, Potret Kearifan Kuliner Ibu-Ibu Jawa Barat

Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung.
Majalaya, sebuah kota industri di Jawa Barat, baru-baru ini menjadi panggung bagi kompetisi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK dari berbagai daerah di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 20:21 WIB

'Bila Esok Ibu Tiada': Menangis karena Judul, Kecewa karena Alur

Ulasan film "Bila Esok Ibu Telah Tiada" (2024). Film yang minim kejutan, tapi menjadi pengingat yang berharga.
Poster film "Bila Esok Ibu Telah Tiada". (Sumber: Leo Pictures)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 19:36 WIB

Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 18:10 WIB

Gen Z Mengubah Musik Menjadi Gerakan Digital yang Tak Terbendung

Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati.
Gen Z tidak hanya menjadi konsumen musik, tetapi juga kurator, kreator, dan penggerak tren. Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dinikmati. (Sumber: Freepik)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 17:36 WIB

Sejarah Panjang Hotel Preanger Bandung, Saksi Bisu Perubahan Zaman di Jatung Kota

Grand Hotel Preanger menjadi saksi sejarah kolonial, revolusi, hingga kemerdekaan di Bandung. Dari pesanggrahan kecil hingga ikon berusia seabad.
Hotel Preanger tahun 1930-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 17 Okt 2025, 17:15 WIB

Lengkong Bergerak dari Kampung Kreatif Menuju Destinasi Wisata Urban

Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya.
Kecamatan Lengkong adalah ruang hidup yang terus bergerak, menyimpan potensi wisata dan bisnis yang menjanjikan, sekaligus menjadi cermin keberagaman dan kreativitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:33 WIB

Tunjangan Rumah Gagal Naik, Dana Reses DPR RI Justru Melambung Tinggi

Tunjangan rumah yang gagal dinaikkan ternyata hanya dilakukan untuk meredam kemarahan masyarakat tapi ujungnya tetap sama.
Gedung DPR RI. (Sumber: Unsplash/Dino Januarsa)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 16:04 WIB

Lagi! Otak-atik Ganda Putra, Pasangan Baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat Bikin BL Malaysia Marah

PBSI melalui coach Antonius memasangkan formula pasangan baru Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.
Rahmat Hidayat dan Rian Ardianto. (Sumber: PBSI)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:38 WIB

Meneropong 7 Program Pendidikan yang Berdampak Positif

Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan program-program yang berkualitas.
Anak sekolah di Indonesia. (Sumber: indonesia.go.id)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 15:13 WIB

Hantu Perempuan di Indonesia adalah Refleksi dari Diskriminasi

Sejauh ini sebagian perempuan masih hidup dengan penderitaan yang sama, luka yang sama, dan selalu mengulang diskriminasi yang sama.
Perempuan dihidupkan kembali dalam cerita tapi bukan sebagai pahlawan melainkan sebagai teror. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:55 WIB

Cikandé, Cekungan seperti Karung

Toponimi Cikandé langsung populer ketika kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 terungkap.
Citra satelit Kampung Cikandé, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 14:20 WIB

Braga dan Kopi Legenda

Sejarah kopi di Jalan Braga Bandung erat kaitannya dengan sejarah Jalan Braga itu sendiri pada era kolonial Belanda.
Warung Kopi Purnama di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com)
Ayo Jelajah 17 Okt 2025, 14:08 WIB

Hikayat Soldatenkaffee Bandung, Kafe NAZI yang Bikin Heboh Sekolong Jagat

Kisah kafe NAZI di Bandung yang memicu kontroversi global, dari obsesi memorabilia perang hingga pelajaran sejarah yang terabaikan.
Soldatenkaffee Bandung. (Sumber: Amusing Planet.)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 12:48 WIB

Atasi Limbah Sekam Padi, Mahasiswa Polman Bandung Kukuhkan Organisasi Lingkungan 'BRICLIM'

Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim).
Mahasiswa Polman Bandung secara resmi mengukuhkan berdirinya komunitas pengolah limbah "BRICLIM" (Briket Untuk Iklim). (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Beranda 17 Okt 2025, 11:27 WIB

Perempuan Penjaga Tradisi: Harmoni dari Dapur Kampung Adat Cireundeu

Kampung adat Cireundeu tidak hanya dikenal karena tradisi makan rasi, tetapi juga karena perempuan-perempuan yang memelihara nilai-nilai ekologis dan spiritual sekaligus.
Neneng Suminar memperlihatkan cara membuat spageti dari mikong (mi singkong). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 10:01 WIB

Ekosistem Disiplin, Fondasi Kuat Profesionalitas ASN

Membangun ekosistem disiplin ASN berarti menumbuhkan budaya kerja yang konsisten, berintegritas, dan berorientasi pelayanan.
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Sumber: Dok. BKN)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 09:27 WIB

Santri: Dunia yang Tak Pernah Selesai Diperbincangkan

Menelusuri asal-usul, makna budaya, dan paradoks dunia santri sebagai cermin identitas dan dinamika bersama.
Ilustrasi santri. (Sumber: Pexels/Khoirur El-Roziqin)
Ayo Netizen 17 Okt 2025, 07:44 WIB

Inovasi Paving Block untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan.
Perlu Research and Development untuk menghasilkan produk paving block yang sempurna yang memiliki nilai jual ekonomi berkelanjutan. (Sumber: Pexels/Maarten Ceulemans)