Saat Syahwat Menggebu tapi Ekonomi Tak Mampu : Fenomena Kasus Buang Bayi di Kabupaten Bandung Barat

Restu Nugraha Sauqi
Ditulis oleh Restu Nugraha Sauqi diterbitkan Sabtu 12 Jul 2025, 11:38 WIB
Ilustrasi, bukan bayi yang ditelantarkan. (Sumber: Unsplash | Foto: Jimmy Conover)

Ilustrasi, bukan bayi yang ditelantarkan. (Sumber: Unsplash | Foto: Jimmy Conover)

AYOBANDUNG.ID - Pada Selasa, 8 Juli 2025, malam yang sepi di Kampung Citalem, Cipongkor, suasana tiba-tiba berubah saat suara tangisan bayi memecah keheningan. Di balik dinginnya udara Desa Citalem, Kabupaten Bandung Barat, ada kisah pilu yang tergolek di depan sebuah pintu rumah.

Sekitar jam 9 malam, Ika (30), seorang warga RT 01/06, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah hanya karena sebuah ketukan pintu. Awalnya, ia mengira itu hanya angin atau mungkin tamu yang datang terlambat. Namun, setelah suara ketukan itu disusul oleh tangisan pelan, rasa penasaran berubah menjadi cemas.

Ika memilih tak keluar rumah. Lampu ia matikan, lalu buru-buru menghubungi tetangganya. Di kampung kecil itu, kewaspadaan memang bagian dari naluri. Beberapa menit kemudian, tetangganya datang dan memberanikan diri memeriksa sumber suara.

Di depan pintu belakang rumah Ika, di bawah cahaya temaram senter, mereka menemukan sosok mungil yang menggigil—seorang bayi perempuan, terbungkus kain sarung bermotif batik, terbaring lemah.

Yang membuat dada warga semakin sesak bukan hanya wajah bayi itu yang tampak pucat dan tubuhnya yang dingin, tapi juga secarik kertas lusuh yang diletakkan di sampingnya. Tulisannya sederhana, tapi penuh luka: “Ibu punten, abi ieu masihkeun putri abi. Rawatna bu, semoga ibu merawatnya. Anggap we putra ibu.” (Ibu mohon maaf saya titipkan anak saya, tolong rawat dia. Anggap saja sebagai anak sendiri).

Kepala Desa Citalem, Mauludin Sopian, segera datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Ia langsung menghubungi pihak kepolisian dan tenaga medis desa. “Bayi ditemukan dalam keadaan lemah dan kedinginan. Warga segera mengevakuasi dan memberikan pertolongan pertama,” ujar Mauludin, Rabu (9/7).

Bidan desa yang memeriksa bayi memperkirakan usianya lebih dari tiga hari. Tali pusarnya sudah kering, rambutnya masih sedikit basah oleh sisa air ketuban. Beratnya sekitar 2,7 kilogram, panjang tubuh 50 sentimeter—tanda ia lahir cukup bulan.

Namun, tubuh bayi itu mulai menguning, tanda ia belum mendapat asupan yang cukup. Saat ditemukan, ia belum minum susu sama sekali. “Kami langsung berikan penanganan awal dan merujuknya ke dokter spesialis anak,” kata Mauludin.

Namun usai dinyatakan sehat setelah mendapat perawatan, bayi perempuan mungil itu jadi rebutan warga. Pemerintah Desa Citalem mencatat, ada lebih dari 20 keluarga mendaftar untuk mengadopsi. Mauludin mengatakan meski banjir permintaan merawat anak itu, pihaknya memilih menyerahkan bayi itu ke Dinas Sosial (Dinsos).

"Banyak orang yang datang untuk mengadopsi anak tersebut. Saya bilang nanti dulu harus ada perawatan dulu dan harus berdasarkan SOP dan kami Pemdes nggak bisa langsung menyerahkan begitu saja. Alhamdulillah kemarin kita sudah serahkan ke Dinsos Pemprov Jabar," pungkasnya.

Kasus penemuan bayi di Kabuapten Bandung Barat dalam setahun terakhir.
Kasus penemuan bayi di Kabuapten Bandung Barat dalam setahun terakhir.

Alarm Penelantaran Anak

Kasus penelantaran bayi bukanlah hal baru di Bandung Barat. Berdasarkan data resmi dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, sepanjang tahun 2025 telah tercatat enam kasus bayi yang ditelantarkan di wilayah ini. Dari jumlah tersebut, satu bayi dilaporkan meninggal dunia akibat penelantaran yang terlambat ditemukan.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Bandung Barat, Tin Kartini, menyampaikan keprihatinannya. “Ini sudah terlalu banyak. Rata-rata satu kasus terjadi setiap bulan. Kondisi ini menjadi alarm bagi kita semua,” ujar Tin saat dikonfirmasi.

Menurut Tin, sekitar 90 persen kasus penelantaran bayi dipicu oleh persoalan hubungan di luar nikah dan kondisi ekonomi yang serba sulit. “Banyak orang tua yang terjebak dalam situasi pelik, sehingga memilih meninggalkan bayi mereka demi alasan yang kadang sulit dimengerti,” ujarnya.

Bayi yang ditemukan di Kampung Citalem saat ini telah dititipkan di panti asuhan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Sejak hari ini, bayi itu telah ditetapkan sebagai anak negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah,” jelas Tin. Proses penyerahan bayi dilakukan pihak kepolisian karena kasus ini termasuk barang bukti dalam penyelidikan kasus penelantaran. Bayi itu juga sudah mendapatkan surat sehat dari puskesmas setempat.

Tin menambahkan bahwa sejak bayi ini diserahkan ke Pemprov Jabar, proses pengurusan, perawatan, dan kemungkinan adopsi menjadi kewenangan pemerintah provinsi. “Kami dari Dinsos Kabupaten Bandung Barat berperan dalam tahap awal penanganan dan pemulihan anak,” katanya.

Fenomena ini pun menuntut langkah konkret dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga sosial, maupun masyarakat luas. Tin menegaskan pentingnya edukasi dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, serta pembinaan sosial bagi pasangan muda dan keluarga yang rentan.

“Jika tidak ada tindakan nyata, kasus serupa bisa terus berulang. Kita harus menyadarkan masyarakat bahwa penelantaran bayi bukan solusi, tapi masalah yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya penuh harap.

Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi saksi dari peristiwa pilu ini, melainkan juga menjadi bagian dari solusi. Bersama, mereka bisa mencegah kelahiran yang diiringi dengan penelantaran dan luka hati, mengganti tangisan malam dengan harapan dan cinta. (*)

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 16:40 WIB

Eksotisme Gunung Papandayan dalam Imajinasi Wisata Kolonial

Bagi pelancong Eropa Papandayan bukan gunung keramat melainkan pengalaman visual tanjakan berat dan kawah beracun yang memesona
Gunung Papandayan tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 15:16 WIB

Warisan Gerak Sunda yang Tetap Hidup di Era Modern

Jaipong merupakan jati diri perempuan Sunda yang kuat namun tetap lembut.
Gambar 1.2 Lima penari Jaipong, termasuk Yosi Anisa Basnurullah, menampilkan formasi tari dengan busana tradisional Sunda berwarna cerah dalam pertunjukan budaya di Bandung, (08/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Satria)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 14:59 WIB

Warga Cicadas Ingin Wali Kota Bandung Pindahkan TPS ke Lokasi Lebih Layak

Warga Cicadas menghadapi masalah lingkungan akibat TPS Pasar Cicadas yang penuh dan tidak tertata.
Kondisi tumpukan sampah menutupi badan jalan di kawasan Pasar Cicadas pada siang hari, (30/11/2025), sehingga mengganggu aktivitas warga dan pedagang di sekitar lokasi. (Foto: Adinda Jenny A)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 13:31 WIB

Kebijakan Kenaikan Pajak: Kebutuhan Negara Vs Beban Masyarakat

Mengulas kebijakan kenaikan pajak di Indonesia dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang masyarakat Indonesianya sendiri.
Ilustrasi kebutuhan negara vs beban rakyat (Sumber: gemini.ai)
Beranda 18 Des 2025, 12:57 WIB

Upaya Kreator Lokal Menjaga Alam Lewat Garis Animasi

Ketiga film animasi tersebut membangun kesadaran kolektif penonton terhadap isu eksploitasi alam serta gambaran budaya, yang dikemas melalui pendekatan visual dan narasi yang berbeda dari kebiasaan.
Screening Film Animasi dan Diskusi Bersama di ITB Press (17/12/2025). (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:53 WIB

Dari Ciwidey Menembus India; Menaman dan Menjaga Kualitas Kopi Robusta

Seorang petani kopi asal Ciwidey berhasil menghasilkan kopi robusta berkualitas yang mampu menembus pasar India.
Mang Yaya, petani kopi tangguh dari Desa Lebak Muncang, Ciwidey—penjaga kualitas dan tradisi kopi terbaik yang menembus hingga mancanegara. (Sumber: Cantika Putri S.)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 12:12 WIB

Merawat Kampung Toleransi tanpa Basa-basi

Kehadiran Kampung Toleransi bukan sekadar retorika, basa-basi, melainkan wujud aksi nyata dan berkelanjutan untuk merawat (merayakan) keberagaman.
Seorang warga saat akan menjalankan ibadah salat di Masjid Al Amanah, Gang Ruhana, Jalan Lengkong Kecil, Bandung. (Sumber: AyoBandung.com | Foto: Ramdhani)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 11:04 WIB

Manusia dan Tebing Citatah Bandung

Mari kita bicarakan tentang Citatah.
Salah satu tebing di wilayah Citatah. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 10:06 WIB

Satu Tangan Terakhir: Kisah Abah Alek, Pembuat Sikat Tradisional

Kampung Gudang Sikat tidak selalu identik dengan kerajinan sikat. Dahulu, kampung ini hanyalah hamparan kebun.
Abah Alek memotong papan kayu menggunakan gergaji tangan, proses awal pembuatan sikat. (Foto: Lamya Fatimatuzzahro)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 09:52 WIB

Wargi Bandung Sudah Tahu? Nomor Resmi Layanan Aduan 112

Nomor resmi aduan warga Bandung adalah 112. Layanan ini solusi cepat dan tepat hadapi situasi darurat.
Gambaran warga yang menunjukkan rasa frustasi mereka saat menunggu jawaban dari Call Center Pemkot Bandung yang tak kunjung direspons (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 07:15 WIB

Akhir Tahun di Bandung: Saat Emas bagi Industri Resort dan Pariwisata Kreatif

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, lonjakan kunjungan ke Kota Bandung serta tren wisata tematik di resort membuat akhir tahun menjadi momentum emas bagi pertumbuhan industri resort dan pariwisata.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi akhir tahun adalah kemunculan resort-resort dengan konsep menarik (Sumber: Instagram @chanaya.bandung)
Beranda 18 Des 2025, 07:09 WIB

Rumah Seni Ropiah: Bukan Hanya Tempat Memamerkan Karya Seni, tapi Ruang Hidup Nilai, Budaya, dan Sejarah Keluarga

Galeri seni lukis yang berlokasi di Jalan Braga, Kota Bandung ini menampilkan karya-karya seni yang seluruhnya merupakan hasil ciptaan keluarga besar Rumah Seni Ropih sendiri.
Puluhan lukisan yang dipamerkan dan untuk dijual di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)