Mengenal Kerupuk Edun, Camilan Legendaris yang Selalu Laris

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Rabu 16 Jul 2025, 14:39 WIB
Kerupuk Edun M Cucu (Foto: Ist)

Kerupuk Edun M Cucu (Foto: Ist)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik gurih dan pedasnya camilan Kerupuk Edun yang kerap terlihat di warung-warung, terdapat kisah perjuangan panjang dari sebuah pabrik rumahan. Cucu Kholid, sang pendiri, memulai usaha ini bersama sang istri pada 1979.

Modal awal mereka hanya 10–15 kilogram tepung tapioka yang diolah secara manual. Kala itu, mereka membagi peran, istri bertugas membuat dan menggoreng kerupuk, sementara Cucu bertugas memasarkannya.

Kini, pabrik Kerupuk Edun mampu mengolah hingga satu ton tepung tapioka setiap hari. Dapur produksi mereka mampu menghasilkan sekitar 70.000 bungkus kerupuk kecil yang tersebar di berbagai kota.

Pembuatan Kerupuk Edun sendiri cukup panjang dan melelahkan. Lima orang pekerja laki-laki bertugas di ruang pengolahan, dari mengaduk adonan, menggiling, memotong, menyusun, hingga mengukus adonan di atas bara api.

Setelah itu, kerupuk dijemur di halaman, disangrai, lalu dibumbui dalam tong berputar agar merata. Di ruang pengemasan, lebih dari 10 tim yang terdiri dari ibu-ibu, bertugas mengemas kerupuk menggunakan teknik tradisional.

Proses pengemasan dilakukan secara manual. Plastik kecil dipanaskan dan disegel dengan lilin. Tak butuh waktu lama, ribuan bungkus menggunung hasil kerja tangan yang terampil.

Sebutan 'Edun' Datang dari Konsumen

Cucu mengaku tidak merancang nama produknya secara khusus. Nama Kerupuk Edun berasal dari komentar spontan para konsumen yang terpikat dengan rasa pedas dan gurihnya.

Edun dalam bahasa Sunda berarti gila atau luar biasa. Kata tersebut dianggap sebagai sebuah pujian atas kelezatan kerupuknya.

Kerupuk Edun sendiri berbeda dari gurilem khas Cililin. Produk ini memiliki bentuk dan cita rasa khas yang diciptakan langsung oleh Cucu dan istrinya.

Cemilan ini tersedia dalam kemasan 100 biji (Rp35.000) dan 80 biji (Rp26.000), serta eceran Rp500 per bungkus kecil. Selain memiliki nama merk sendiri, kerupuk ini juga dijuluki 'kerupuk gopean' oleh pelanggan.

Tantangan Bisnis dan Zaman

Kenaikan drastis harga tepung tapioka dari Rp460 ribu menjadi Rp1 juta per kuintal membuat pabrik harus memutar otak. Demi menjaga harga jual tetap terjangkau, isi kerupuk dikurangi tanpa mengurangi kualitas rasa.

“Kami tidak mungkin menaikkan harga. Tapi kami juga tidak bisa mem-PHK karyawan. Jadi, kami pertahankan produksi dengan isi lebih sedikit,” ujar Cucu.

Kini, pabrik Kerupuk Edun mempekerjakan sekitar 45 orang. Selain memberikan lapangan kerja, Cucu juga ingin agar usahanya bisa membawa manfaat ekonomi bagi lingkungannya.

Distribusi produk tidak hanya di wilayah Bandung Raya, tapi juga ke Tasikmalaya, Garut, Cianjur, hingga Pangandaran. Uniknya, Cucu memilih tidak mendominasi pasar lokal Bandung agar pengusaha kerupuk lain tetap memiliki ruang usaha yang sehat.

Selain bahan baku yang mahal, Cucu juga menghadapi tantangan dari libur panjang sekolah dan persaingan antarprodusen kerupuk. Namun bagi Cucu, kompetisi adalah pengingat bahwa seorang pengusaha tak boleh cepat puas.

“Persaingan itu justru sehat. Artinya kita tidak boleh berleha-leha,” ucapnya sambil tersenyum. Saat ini Cucu masih membuka pintu bagi konsumen yang ingin membeli langsung dari pabrik, dengan harga mulai dari Rp10.000 per plastik besar.

Informasi Umum Kerupuk Edun M Cucu

Alamat: Jl. Kapten Sarwono, Batukarut, Kec. Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Jam Operasional: 08.00 - 17.00 WIB

Instagram: kerupukedun_official/Kerupuk Cap Bawang EDUN

Shopee: https://shopee.co.id/Kerupuk-Cap-Bawang-Rasa-Edun-M.CUCU-Banjaran-Cubit-cubitan-i.1120768913.28100567964

Lazada: https://www.lazada.co.id/tag/kerupuk-edun/

Alternatif Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/2g0CVSFcOx

2. https://s.shopee.co.id/60GeTb73ti

3. https://s.shopee.co.id/AKPddZhMUt

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 13 Des 2025, 14:22 WIB

Di Balik Gemerlap Belanja Akhir Tahun, Seberapa Siap Mall Bandung Hadapi Bencana?

Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya.
Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 21:18 WIB

Menjaga Martabat Kebudayaan di Tengah Krisis Moral

Kebudayaan Bandung harus kembali menjadi ruang etika publik--bukan pelengkap seremonial kekuasaan.
Kegiatan rampak gitar akustik Revolution Is..di Taman Cikapayang
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:31 WIB

Krisis Tempat Parkir di Kota Bandung Memicu Maraknya Parkir Liar

Krisis parkir Kota Bandung makin parah, banyak kendaraan parkir liar hingga sebabkan macet.
Rambu dilarang parkir jelas terpampang, tapi kendaraan masih berhenti seenaknya. Parkir liar bukan hanya melanggar aturan, tapi merampas hak pengguna jalan, Rabu (3/12/25) Alun-Alun Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ishanna Nagi)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:20 WIB

Gelaran Pasar Kreatif Jawa Barat dan Tantangan Layanan Publik Kota Bandung

Pasar Kreatif Jawa Barat menjadi pengingat bahwa Bandung memiliki potensi luar biasa, namun masih membutuhkan peningkatan kualitas layanan publik.
Sejumlah pengunjung memadati area Pasar Kreatif Jawa Barat di Jalan Pahlawan No.70 Kota Bandung, Rabu (03/12/2025). (Foto: Rangga Dwi Rizky)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 19:08 WIB

Hikayat Paseh Bandung, Jejak Priangan Lama yang Diam-diam Punya Sejarah Panjang

Sejarah Paseh sejak masa kolonial, desa-desa tua, catatan wisata kolonial, hingga transformasinya menjadi kawasan industri tekstil.
Desa Drawati di Kecamatan Paseh. (Sumber: YouTube Desa Drawati)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 18:57 WIB

Kota untuk Siapa: Gemerlap Bandung dan Sunyi Warga Tanpa Rumah

Bandung sibuk mempercantik wajah kota, tapi lupa menata nasib warganya yang tidur di trotoar.
Seorang tunawisma menyusuri lorong Pasar pada malam hari (29/10/25) dengan memanggul karung besar di Jln. ABC, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. (Foto: Rajwaa Munggarana)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 17:53 WIB

Hubungan Diam-Diam antara Matematika dan Menulis

Penjelasan akan matematika dan penulisan memiliki hubungan yang menarik.
Matematika pun memerlukan penulisan sebagai jawaban formal di perkuliahan. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Caroline Jessie Winata)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:44 WIB

Banjir Orderan Cucian Tarif Murah, Omzet Tembus Jutaan Sehari

Laundrypedia di Kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, tumbuh cepat dengan layanan antar-jemput tepat waktu dan omzet harian lebih dari Rp3 juta.
Laundrypedia hadir diperumahan padat menjadi andalan mahasiswa, di kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, Kamis 06 November 2025. (Sumber: Fadya Rahma Syifa | Foto: Fadya Rahma Syifa)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:29 WIB

Kedai Kekinian yang Menjadi Tempat Favorit Anak Sekolah dan Mahasiswa Telkom University

MirukiWay, UMKM kuliner Bandung sejak 2019, tumbuh lewat inovasi dan kedekatan dengan konsumen muda.
Suasana depan toko MirukiWay di Jl. Sukapura No.14 Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa, (28/10/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:53 WIB

Bandung Kehilangan Arah Kepemimpinan yang Progresif

Bandung kehilangan kepemimpinan yang progresif yang dapat mengarahkan dan secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau lokasi banjir di kawasan Rancanumpang. (Sumber: Humas Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:31 WIB

Tren Olahraga Padel Memicu Pembangunan Cepat Tanpa Menperhitungkan Aspek Keselamatan Jangka Panjang?

Fenomena maraknya pembangunan lapangan padel yang tumbuh dengan cepat di berbagai kota khususnya Bandung.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)
Beranda 12 Des 2025, 13:56 WIB

Tekanan Biological Clock dan Ancaman Sosial bagi Generasi Mendatang

Istilah biological clock ini digunakan untuk menggambarkan tekanan waktu yang dialami individu, berkaitan dengan usia dan kemampuan biologis tubuh.
Perempuan seringkali dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan pada tekanan sosial yang ada di masyarakat. (Sumber: Unsplash | Foto: Alex Jones)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 13:39 WIB

Jalan Kota yang Redup, Area Gelap Bandung Dibiarkan sampai Kapan?

Gelapnya beberapa jalan di Kota Bandung kembali menjadi perhatian pengendara yang berkendara di malam hari.
Kurangnya Pencahayaan di Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, pada Senin, 1 Desember 2025 (Sumber: Dok. Penulis| Foto: Zaki)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 12:56 WIB

Kegiatan Literasi Kok Bisa Jadi Petualangan, Apa yang Terjadi?

Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum.
Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 10:28 WIB

Bandung Punya Banyak Panti Asuhan, Mulailah Berbagi dari yang Terdekat

Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga.
Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:20 WIB

Menikmati Bandung Malam Bersama Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse

Seporsi Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse Bandung menghadirkan kehangatan, aroma, dan rasa yang merayakan Bandung.
Ribeye Meltique, salah satu menu favorit di Justus Steakhouse. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:12 WIB

Seboeah Tjinta: Surga Coquette di Bandung

Jelajahi Seboeah Tjinta, kafe hidden gem di Cihapit yang viral karena estetika coquette yang manis, spot instagramable hingga dessert yang comforting.
Suasana Seboeah Tjinta Cafe yang identik dengan gaya coquette yang manis. (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 07:14 WIB

Hikayat Situ Cileunca, Danau Buatan yang Bikin Wisatawan Eropa Terpesona

Kisah Situ Cileunca, danau buatan yang dibangun Belanda pada 1920-an, berperan penting bagi PLTA, dan kini menjadi ikon wisata Pangalengan.
Potret zaman baheula Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)