Perjalanan Zaenal Mendirikan Pin Chicken, Waralaba Ayam Krispi yang Mengubah Hidangan Jadi Harapan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 14 Jul 2025, 16:04 WIB
Zaenal menyusun langkah perlahan lewat menu racikan sendiri, konsep take away, dan desain gerai yang membuat pembeli merasa bangga walau harganya tetap merakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Zaenal menyusun langkah perlahan lewat menu racikan sendiri, konsep take away, dan desain gerai yang membuat pembeli merasa bangga walau harganya tetap merakyat. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Kadang, ide besar berawal dari satu pertanyaan sederhana di benak anak muda yang jeli membaca peluang, “Bisakah makanan kaki lima punya sistem waralaba yang rapi, tapi tetap ramah di kantong?”

Pertanyaan itu tidak hanya tinggal di angan Zaenal Fahmi Alatas, tapi justru membentuk fondasi lahirnya Pin Chicken, brand lokal asli Bandung spesialis ayam goreng krispi yang kini tumbuh menjadi opsi favorit para pencinta makanan cepat saji.

Lahir di Kota Bandung, Pin Chicken mulai mewarnai lanskap kuliner Tanah Air sejak Oktober 2018. Berawal dari satu tenan berwarna kuning dan merah di kawasan Antapani, Zaenal menyusun langkah perlahan lewat menu racikan sendiri, konsep take away, dan desain gerai yang membuat pembeli merasa bangga walau harganya tetap merakyat.

“Urusan harga bisa melipir sama kayak yang jualan di gerobak. Tapi showcase kita pakai outlet counter supaya orang bangga, nggak kayak beli di gerobak meski harganya sama,” ujar Zaenal kepada Ayobandung.

Tak ada jalan pintas dalam urusan rasa. Zaenal bersama timnya melewati banyak tahap uji coba sebelum menemukan formula resep ayam krispi yang jadi andalan Pin Chicken.

Dari Pin Combo Spesial sampai Pin Chicken Party, setiap paket dibuat dengan pendekatan yang menyeimbangkan selera generasi muda dengan kualitas bahan baku yang tetap dijaga. Zaenal sadar, di pasar kuliner yang kian kompetitif, konsistensi rasa dan kualitas adalah kunci untuk bertahan, apalagi di segmen makanan cepat saji yang tengah booming.

“Resepnya kita hasilkan dari ide-ide kreatif dan proses percobaan sendiri. Bahan bakunya pun tetap dijaga kualitasnya,” ujarnya.

Salah satu ciri khas Pin Chicken yang membedakannya dari brand lain adalah kreasi saus barbeque lada, dengan pilihan level pedas mulai dari normal hingga ekstra. Tak hanya menggoda lidah, tapi juga memberi kebebasan pelanggan untuk memilih pengalaman rasa.

Outlet counter ayam krispi Pin Chicken. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Outlet counter ayam krispi Pin Chicken. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Zaenal merancang Pin Chicken sebagai bisnis yang bisa dibawa pulang, harfiah dan filosofis. Dengan konsep take away, ia menyesuaikan gaya hidup urban yang ingin makan cepat, praktis, namun tetap punya cita rasa.

Bandung menjadi basis awal, dan Jakarta jadi target utama selanjutnya, sebagai kota padat yang haus akan makanan cepat saji berkarakter.

“Kalau ngomongin konsep, kita mulai dari Bandung sebagai kantor. Lalu lanjut ke Jakarta, karena fokus kita di kota yang crowded,” tuturnya.

Meski pesaing serupa menjamur, Zaenal tidak gentar. Ia percaya, waralaba yang menyajikan rasa otentik, sistem yang adil, dan tampilan yang modern akan terus punya ruang di hati konsumen.

“Yang membedakan dari konsep kita adalah model saus dan sistem takeaway-nya. Kita punya racikan sendiri dan rasa yang bisa bersaing. Visi-misi kita nggak muluk. Kita ingin ambil bagian dalam potensi kuliner cepat saji dan memengaruhi lanskap bisnis ini di Indonesia,” kata Zaenal.

Harga bukan sekadar angka di menu. Di Pin Chicken, harga menjadi alat demokrasi kuliner, makanan premium dengan nilai kaki lima. Dengan banderol Rp12.000 hingga Rp129.000, Pin Chicken tetap menjangkau semua kalangan, khususnya anak muda yang jadi pasar utama.

Tak hanya menjual ayam, Zaenal juga membuka pintu kemitraan waralaba yang diyakini sebagai peluang investasi rendah tapi menjanjikan.

Di era banyak anak muda mencari penghasilan pasif, sistem bagi hasil yang diterapkan Pin Chicken jadi jawaban atas keresahan finansial yang makin meluas.

“Franchise seperti ini makin banyak dicari, terutama oleh anak muda yang butuh penghasilan tambahan. Makanya kita pakai sistem bagi hasil yang sudah diatur,” tuturnya.

Pin Chicken bukan hanya soal ayam goreng renyah. Kuliner ini adalah representasi dari semangat usaha yang tumbuh dari pengamatan, dipoles dengan kreativitas, dan disebarkan lewat sistem bisnis yang berpihak. Di tangan Zaenal, ayam krispi bukan sekadar rasa tapi gerbang menuju masa depan yang lebih mandiri dan menggugah.

Informasi Pin Chicken

Alamat di Jalan Indramayu No.41, Antapani Kidul, Kota Bandung

Alternatif kuliner dan produk UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/8UxwPjMgtZ
  2. https://s.shopee.co.id/801fot8CsN
  3. https://s.shopee.co.id/1VoC52dfff
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 02 Sep 2025, 12:18 WIB

Mengungkap Rahasia di Balik Cita Rasa Kopi Otentik

Owner BJR Coffee, Dinda Gemilang mengungkapkan bahwa kunci pengolahan kopi berkualitas terletak pada proses roasting. Menurutnya, tahap ini sangat menentukan cita rasa yang akan muncul dari secangkir
Biji Kopi di Kedai Kopi Banjaran (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 02 Sep 2025, 11:08 WIB

Sejarah Bandung dari Paradise in Exile Sampai jadi Kota Impian Daendels

Bandung dulu dijuluki surga dalam pembuangan, tempat buangan pegawai VOC di pedalaman Priangan. Jadi kota besar berkat kopi dan sejarah kolonialisme.
Keramaian Jalan Raya Pos bagian timur di Bandung di era kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 11:07 WIB

Mengenal Dapros, Kerupuk Tradisional dengan Bentuk Unik dan Citarasa Khas

Di meja makan orang Indonesia, kerupuk hampir selalu hadir sebagai pelengkap. Di antara ragam jenisnya, ada satu yang masih bertahan hingga kini meski dibuat dengan cara tradisional, yaitu kerupuk dap
Ilustrasi Foto Dapros. (Foto: Dok. Shopee)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 09:38 WIB

Lomie Imam Bonjol, Kuliner Legendaris Favorit BJ Habibie

Lomie sudah melekat menjadi identitas kuliner Bandung. Hidangan mie berkuah kental ini kerap disajikan hangat bersama kangkung, menciptakan rasa gurih yang cocok dinikmati saat cuaca dingin.
Foto Lomie Imam Bonjol, Kuliner Favorit BJ Habibie. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Sep 2025, 09:16 WIB

Sejarah Rugbi di Indonesia, Bandung Dianggap Kota Pelopor

Rugbi, "olahraga kasar untuk pria terhormat" ini, sudah denyut sejak dulu khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi dua tim rugbi yang tengah bertanding. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: PierreSelim)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 20:26 WIB

Screamous: Ketika Streetwear Menjadi Kanvas Kolaborasi Dunia

Didirikan awal tahun 2000-an, Screamous lahir dari semangat anak muda Bandung yang ingin menyuarakan identitas melalui fashion.
Koleksi kolaborasi Screamous x Usugrow. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 20:14 WIB

Kota Bandung, Tren, dan Ironi Kolonialisme

Kota penuh perhatian. Ada budaya pop juga sejarah melawan penjajahan. Indah tapi juga penuh masalah.
Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 19:35 WIB

Dari Kandang ke Kedai, Spill&Bites dan Rasa yang Meresap

Spill&Bites dan ide bisnis mereka mengolah peluang dari hulu ke hilir, dari peternakan hingga meja makan.
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 18:01 WIB

Dari Bank ke Dapur: Andri dan Daimata yang Meracik Peluang dari Pedasnya Sambal Lokal

Daimata adalah misi Andri untuk mengangkat kuliner lokal, sambal khas Indonesia agar bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
Andri Ganamurti selaku Owner dari brand Daimata, produk UMKM sambal dalam kemasan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 17:41 WIB

Bursa Digital, Pajak Karbon, dan Agenda Keberlanjutan dalam APBN

Pajak karbon dan bursa digital dapat menjadi alat penting dalam agenda keberlanjutan dalam APBN.
Ilustrasi Lingkungan (Sumber: Pixabay.com | Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 15:52 WIB

Sejarah Hari Jadi Kota Bandung, Kenapa 25 September?

Bandung pernah rayakan ulang tahun 1 April, tapi kini 25 September jadi tanggal resmi berdirinya kota. Penetapan 25 September 1810 lahir dari riset sejarah panjang.
Alun-alun Bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 15:19 WIB

Apakah Damkar Representasi Pahlawan Sesungguhnya Negeri Ini?

Fenomena "minta tolong ke damkar" sedang ramai di masyarakat.
Nyatanya Damkar Lebih Dipercaya Masyarakat (Sumber: Pexels/Muallim Nur).
Ayo Biz 01 Sep 2025, 14:05 WIB

Sajikan Biji Kopi Kabupaten Bandung, BJR Coffee Tawarkan Kualitas Citarasa yang Konsisten

Berawal dari hobi, Dinda Gemilang sukses membangun bisnis kopi dengan brand Kopi BJR. Bahkan konsumen Dinda berasal dari berbagai daerah di luar Bandung.
Kopi BJR (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 13:16 WIB

Jejak Sejarah Gempa Besar di Sesar Lembang, dari Zaman Es hingga Kerajaan Pajajaran

Sejarah gempa besar di Sesar Lembang ungkap potensi magnitudo 7. Gempa raksasa purba ini sudah terlacak sezak Zaman Es akhir hingga Kerajaan Pajajaran di abad ke-15.
Ilustrasi gempa besar akibat Sesar Lembang di Bandung di abad ke-15.
Ayo Biz 01 Sep 2025, 13:00 WIB

Helm, Bukan Hanya Pelindung Kepala Tapi Juga Sarana Investasi

Helm adalah alat pelindung kepala yang dirancang untuk menjaga keselamatan penggunanya. Biasanya terbuat dari bahan keras di bagian luar seperti plastik berkualitas tinggi atau fiberglass, serta dilap
Ilustrasi Foto Helm (Foto: Unsplash)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 11:58 WIB

Samping Kebat Membalut Alegori Makna Agama

Agama diibaratkan selembar kain yang menemani manusia sejak lahir sampai mati. Ia hadir dalam hidup sehari-hari, memberi makna dan arah.
Ilustrasi pembuatan samping kebat. (Sumber: Pexels/Noel Snpr)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 11:42 WIB

Surabi Cihapit, Cita Rasa Legendaris yang Bertahan di Tengah Pasar

Kota Kembang dikenal sebagai surganya kuliner radisional. Salah satu yang selalu dicari wisatawan maupun warga lokal adalah surabi, makanan berbahan dasar tepung beras yang dimasak di atas tungku.
Surabi Cihapit (Foto: GMAPS)
Beranda 01 Sep 2025, 09:16 WIB

Saat Hati Rakyat yang Tersakiti Meledak: Kronik Kemarahan dan Kekecewaan di Jalanan Kota Bandung

Ketidakpercayaan yang disuarakan menjadi pengingat bahwa demokrasi hanya akan bernapas sehat bila pengelola negara benar-benar mendengar aspirasi rakyatnya.
Suasana aksi solidaritas di Kota Bandung, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 07:46 WIB

Panji Tengrorak, Animasi 2D Modern yang Mengangkat Budaya Lokal Indonesia

Panji Tengkorak hadir meramaikan perfilman Indonesia lewat Animasi 2D modern yang tentunya bisa menghadirkan pengalaman baru dalam menonton.
Animasi Panji Tengkorak (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 31 Agu 2025, 20:55 WIB

Praktik Ekologis Rakyat: Menolak Gengsi, Melawan Siasat Pemasaran

Hidup ramah lingkungan sejati lahir dari praktik sehari-hari rakyat.
Ilustrasi ramah lingkungan. (Sumber: Pexels/Cats Coming)