Dari Gerobak ke Legenda: Warisan Rasa di Balik Waroeng Sate Kardjan sejak 1925

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 09 Jul 2025, 17:18 WIB
Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa. (Sumber: Ist)

Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan pada budaya kuliner tanah Jawa. (Sumber: Ist)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut tenang Jalan Pasirkaliki, Bandung, aroma asap yang menguar dari bara arang membawa kenangan puluhan tahun silam.

Waroeng Sate Kardjan bukan sekadar tempat makan, kuliner legendaris ini adalah saksi bisu perjalanan rasa, warisan keluarga, dan cinta tak berkesudahan terhadap budaya kuliner tanah Jawa.

Di balik kelezatan tiap tusuknya, hadir sosok Tunjung Wulandari, generasi ketiga penerus yang setia menjaga rahasia dapur sang kakek.

Dimulai pada 1925 di Klaten, Jawa Tengah, Kardjan menjajakan sate dengan bumbu kecap khas Jawa. Pada 1960, dia pun merantau ke Bandung, membawa serta mimpi dan resep warisan keluarga yang diturunkan dari sang kakek.

”Kakek Kardjan mulai usaha hanya menggunakan gerobak di Klaten. Lalu pada 1960 pindah kesini hingga sekarang,” tutur Wulan kepada Ayobandung.

Dari gerobak sederhana, Kardjan membangun warung di tepi sungai Pasirkaliki, yang kini di bawah tangan Wulan, menjadi ikon kuliner legendaris.

"Awalnya sate hanya dibalur kecap, khas Jateng. Baru setahun kemudian ditambah sambal kacang agar sesuai lidah warga Bandung. Dari sana pelanggan terus berdatangan sehingga menu lain mulai ditambah," kenang Wulan.

Menu sate buntel dari Waroeng Sate Kardjan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Menu sate buntel dari Waroeng Sate Kardjan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Di antara menu yang disajikan, sate buntel adalah primadona yang merayu lidah dan jiwa. Gilingan daging kambing lembut dibungkus lemak tipis, kemudian dipanggang hingga mengeluarkan aroma memabukkan.

"Sambal kecapnya lebih gurih dari kecap biasa. Juga dengan kecap olesan sate sebelum dibakar. Memang ada bumbu rahasianya,” seloroh Wulan ketika ditanya soal ramuan yang membalut kelezatan sate buntel Kardjan.

Hotplate yang berdesis menjadi panggung utama dari drama rasa. Begitu disajikan, paduan sambal kecap racikan khusus, bumbu kacang, dan acar segar menciptakan simfoni yang menggugah selera.

Dalam satu gigitan, lemak yang mencair dan bumbu yang meresap menghadirkan rasa gurih, manis, dan pedas yang menari di lidah.

Bagi Erni, salah satu pelanggan setia, sate buntel bukan sekadar makanan, tapi nostalgia yang hidup. “Saya selalu pesan sate buntel, kalau suami suka pesan sate kambing. Selain rasanya saya suka karena lembut,” tutur Erni.

Cerita serupa terus berulang. Dari warga lokal hingga wisatawan Malaysia, semua mengakui keistimewaan rasa dan pengalaman bersantap di Waroeng Sate Kardjan.

Tak heran, Waroeng Sate Kardjan menghabiskan 1.000 hingga 2.000 tusuk sate per hari, sebuah bukti cinta pelanggan terhadap warisan rasa ini. "Yang banyak dicari pengunjung memang sate buntel dan sate kambing,” ungkap Wulan.

Di tangan Wulan, warung ini bukan sekadar ladang bisnis, melainkan ladang budaya. Setiap prosesnya, dari mulai memilih daging terbaik, meracik sambal kecap dengan resep rahasia, hingga menyambut pelanggan dengan hangat adalah bentuk penghormatan kepada leluhur.

Wulan tidak hanya mempertahankan resep, tapi juga memperluas jangkauan warung hingga memiliki cabang di Lodaya, Ciumbuleuit, dan Paskal Hyper Square. Gaya restoran modern yang ia usung tetap memancarkan aroma nostalgia.

Sate Kardjan dari 1925 hingga kini tidak pernah berubah dalam satu hal yaitu rasa dan cerita. Di setiap tusuk sate, tersimpan nilai kejujuran, kerja keras, dan cinta akan tradisi.

Informasi Waroeng Sate Kardjan

Alamat di Jalan Pasirkaliki No 32, Kota Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/satekardjan

Alternatif Kuliner dan Produk UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/2LNB5QMaKG
  2. https://s.shopee.co.id/3qBysF0PSa
  3. https://s.shopee.co.id/5AhMSptchE
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 02 Sep 2025, 12:18 WIB

Mengungkap Rahasia di Balik Cita Rasa Kopi Otentik

Owner BJR Coffee, Dinda Gemilang mengungkapkan bahwa kunci pengolahan kopi berkualitas terletak pada proses roasting. Menurutnya, tahap ini sangat menentukan cita rasa yang akan muncul dari secangkir
Biji Kopi di Kedai Kopi Banjaran (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 02 Sep 2025, 11:08 WIB

Sejarah Bandung dari Paradise in Exile Sampai jadi Kota Impian Daendels

Bandung dulu dijuluki surga dalam pembuangan, tempat buangan pegawai VOC di pedalaman Priangan. Jadi kota besar berkat kopi dan sejarah kolonialisme.
Keramaian Jalan Raya Pos bagian timur di Bandung di era kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 11:07 WIB

Mengenal Dapros, Kerupuk Tradisional dengan Bentuk Unik dan Citarasa Khas

Di meja makan orang Indonesia, kerupuk hampir selalu hadir sebagai pelengkap. Di antara ragam jenisnya, ada satu yang masih bertahan hingga kini meski dibuat dengan cara tradisional, yaitu kerupuk dap
Ilustrasi Foto Dapros. (Foto: Dok. Shopee)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 09:38 WIB

Lomie Imam Bonjol, Kuliner Legendaris Favorit BJ Habibie

Lomie sudah melekat menjadi identitas kuliner Bandung. Hidangan mie berkuah kental ini kerap disajikan hangat bersama kangkung, menciptakan rasa gurih yang cocok dinikmati saat cuaca dingin.
Foto Lomie Imam Bonjol, Kuliner Favorit BJ Habibie. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Sep 2025, 09:16 WIB

Sejarah Rugbi di Indonesia, Bandung Dianggap Kota Pelopor

Rugbi, "olahraga kasar untuk pria terhormat" ini, sudah denyut sejak dulu khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi dua tim rugbi yang tengah bertanding. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: PierreSelim)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 20:26 WIB

Screamous: Ketika Streetwear Menjadi Kanvas Kolaborasi Dunia

Didirikan awal tahun 2000-an, Screamous lahir dari semangat anak muda Bandung yang ingin menyuarakan identitas melalui fashion.
Koleksi kolaborasi Screamous x Usugrow. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 20:14 WIB

Kota Bandung, Tren, dan Ironi Kolonialisme

Kota penuh perhatian. Ada budaya pop juga sejarah melawan penjajahan. Indah tapi juga penuh masalah.
Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 19:35 WIB

Dari Kandang ke Kedai, Spill&Bites dan Rasa yang Meresap

Spill&Bites dan ide bisnis mereka mengolah peluang dari hulu ke hilir, dari peternakan hingga meja makan.
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 18:01 WIB

Dari Bank ke Dapur: Andri dan Daimata yang Meracik Peluang dari Pedasnya Sambal Lokal

Daimata adalah misi Andri untuk mengangkat kuliner lokal, sambal khas Indonesia agar bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
Andri Ganamurti selaku Owner dari brand Daimata, produk UMKM sambal dalam kemasan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 17:41 WIB

Bursa Digital, Pajak Karbon, dan Agenda Keberlanjutan dalam APBN

Pajak karbon dan bursa digital dapat menjadi alat penting dalam agenda keberlanjutan dalam APBN.
Ilustrasi Lingkungan (Sumber: Pixabay.com | Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 15:52 WIB

Sejarah Hari Jadi Kota Bandung, Kenapa 25 September?

Bandung pernah rayakan ulang tahun 1 April, tapi kini 25 September jadi tanggal resmi berdirinya kota. Penetapan 25 September 1810 lahir dari riset sejarah panjang.
Alun-alun Bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 15:19 WIB

Apakah Damkar Representasi Pahlawan Sesungguhnya Negeri Ini?

Fenomena "minta tolong ke damkar" sedang ramai di masyarakat.
Nyatanya Damkar Lebih Dipercaya Masyarakat (Sumber: Pexels/Muallim Nur).
Ayo Biz 01 Sep 2025, 14:05 WIB

Sajikan Biji Kopi Kabupaten Bandung, BJR Coffee Tawarkan Kualitas Citarasa yang Konsisten

Berawal dari hobi, Dinda Gemilang sukses membangun bisnis kopi dengan brand Kopi BJR. Bahkan konsumen Dinda berasal dari berbagai daerah di luar Bandung.
Kopi BJR (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 13:16 WIB

Jejak Sejarah Gempa Besar di Sesar Lembang, dari Zaman Es hingga Kerajaan Pajajaran

Sejarah gempa besar di Sesar Lembang ungkap potensi magnitudo 7. Gempa raksasa purba ini sudah terlacak sezak Zaman Es akhir hingga Kerajaan Pajajaran di abad ke-15.
Ilustrasi gempa besar akibat Sesar Lembang di Bandung di abad ke-15.
Ayo Biz 01 Sep 2025, 13:00 WIB

Helm, Bukan Hanya Pelindung Kepala Tapi Juga Sarana Investasi

Helm adalah alat pelindung kepala yang dirancang untuk menjaga keselamatan penggunanya. Biasanya terbuat dari bahan keras di bagian luar seperti plastik berkualitas tinggi atau fiberglass, serta dilap
Ilustrasi Foto Helm (Foto: Unsplash)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 11:58 WIB

Samping Kebat Membalut Alegori Makna Agama

Agama diibaratkan selembar kain yang menemani manusia sejak lahir sampai mati. Ia hadir dalam hidup sehari-hari, memberi makna dan arah.
Ilustrasi pembuatan samping kebat. (Sumber: Pexels/Noel Snpr)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 11:42 WIB

Surabi Cihapit, Cita Rasa Legendaris yang Bertahan di Tengah Pasar

Kota Kembang dikenal sebagai surganya kuliner radisional. Salah satu yang selalu dicari wisatawan maupun warga lokal adalah surabi, makanan berbahan dasar tepung beras yang dimasak di atas tungku.
Surabi Cihapit (Foto: GMAPS)
Beranda 01 Sep 2025, 09:16 WIB

Saat Hati Rakyat yang Tersakiti Meledak: Kronik Kemarahan dan Kekecewaan di Jalanan Kota Bandung

Ketidakpercayaan yang disuarakan menjadi pengingat bahwa demokrasi hanya akan bernapas sehat bila pengelola negara benar-benar mendengar aspirasi rakyatnya.
Suasana aksi solidaritas di Kota Bandung, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 07:46 WIB

Panji Tengrorak, Animasi 2D Modern yang Mengangkat Budaya Lokal Indonesia

Panji Tengkorak hadir meramaikan perfilman Indonesia lewat Animasi 2D modern yang tentunya bisa menghadirkan pengalaman baru dalam menonton.
Animasi Panji Tengkorak (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 31 Agu 2025, 20:55 WIB

Praktik Ekologis Rakyat: Menolak Gengsi, Melawan Siasat Pemasaran

Hidup ramah lingkungan sejati lahir dari praktik sehari-hari rakyat.
Ilustrasi ramah lingkungan. (Sumber: Pexels/Cats Coming)