Dimsum HVH Buatan Teh Iim, Sehatnya Bikin Nagih

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Rabu 09 Jul 2025, 11:56 WIB
Teh Iim, Owner Dimsum HVH. (Foto: Rizma Riyandi)

Teh Iim, Owner Dimsum HVH. (Foto: Rizma Riyandi)

AYOBANDUNG.ID -- Siapa sangka, keresahan seorang ibu yang ingin anak dan orang tuanya makan sayur bisa melahirkan brand kuliner sehat yang digemari banyak orang.

Iim Mulyati, pemilik Dimsum 'Hommii Veggiii Healtiii' (HVH), memulai usahanya bukan dari ambisi bisnis. Ia mulai memroduksi dimsum sehat karena anak dan ibunya sulit makan sayur.

"Iya kalau orang tua susah makan sayur kan jadi suka ada keluhan kesehatan, salah satunya jadi susah buang air," ungkap Iim.

Karena itu ia memutar otak untuk membuat makanan yang enak dan disukai keluarganya, namun juga berisi sayuran yang menyehatkan. Mulanya Iim membuat nugget dan dimsum karena makanan itulah yang disukai anak dan ibunya.

Namun Iim menemukan ide unuk mencampur nugget dan dimsum dengan berbagai sayuran seperti kol dan wortel. Ia mencoba menyamarkan rasa sayur agar lebih ramah di lidah anak-anakdan ibunya.

Rupanya, strategi ini berhasil. Ibu dan anak Iim menyukai makanan tersebut. Bahkan anaknya selalu membawa nugget sehat tersebut sebagai bekal ke sekolah, sampai akhirnya teman-teman sekolah sang anak ikut mencicipi dan ketagihan.

Tanpa disangka, permintaan mulai datang dari lingkungan sekolah dan ibu-ibu yang penasaran. Dari sinilah, Iim mulai menjadikan hobinya memasak dimsum sebagai usaha rumahan.

Sejak tahun 2022, permintaan mulai berdatangan. Kemudian pada 2023 Iim lebih serius lagi menekuni usahanya. “Baru sadar ternyata usaha saya bisa jadi ladang cuan,” ujarnya sambil tersenyum.

Promosi pun dilakukan secara sederhana, hanya dari mulut ke mulut. Namun daya tarik produk yang unik, dimsum dan nugget yang padat gizi, enak, dan tetap ramah anak, membuat bisnis ini berkembang.

Dimsum HVH (Foto: Rizma Riyandi)
Dimsum HVH (Foto: Rizma Riyandi)

Setiap bulan, Iim bisa memproduksi hingga 4.000 dimsum. Semuanya dibuat berdasarkan pesanan made by order. Namun ia juga menyediakan stok untuk pembelian dadakan.

Terus Menimba Ilmu dan Membangun Jejaring

Tak berhenti sampai di sana, Iim juga aktif mengikuti pelatihan dan bergabung dengan komunitas UMKM. Tahun 2024 menjadi titik balik penting baginya. Saat itu ia berhasil mengurus legalitas usahanya, mulai dari NIB, sertifikat halal, hingga PIRT.

Selain memenuhi kebutuhan pesanan dari konsumen, Dimsum HVH saat ini sudah menyuplai produk ke hotel dan restoran. Meski belum merambah e-commerce, Iim memiliki rencana jangka menengah yang jelas.

Ia berencana untuk memperoleh setifika BPOM. Maka itu ia berencana untuk membuat dapur produksi khusus bagi usahanya.

"Ke depannya ingin punya dapur produksi yang terpisah dari dapur rumah. Soalnya itu diperlukan banget untuk persyaratan BPOM," ujar Iim.

Ia juga berencana memperluas lini produk, termasuk menambah varian saus dan menu baru. Iim pun membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan pihak-pihak lain.

Kisah Iim Mulyati merupakan bukti bisnis bisa lahir dari ide sederhana. Dengan ketekunan, naluri seorang ibu, dan semangat belajar yang tinggi, Homy Vagy Healthy bisa membuka jalan rezeki yang menjanjikan.

Informasi Umum Dimsum HVH

Alamat: Jl. Sukup Lama No.24, Cigending, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat 40611

Jam Operasional: 10.00 - 15.00 WIB

Telepon: 0889-9911-0000

Instagram: bee_eedjaaaaah atau Dim_Soem HVH

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/beeeedjaaaaah

Alternatif Produk Serupa

  1. https://s.shopee.co.id/10rnEjSDae
  2. https://s.shopee.co.id/50Nw06uaGg
  3. https://s.shopee.co.id/VvWdqkue7
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 15 Okt 2025, 21:15 WIB

Sejarah Pindad, Pindah ke Bandung Gegara Perang Dunia

Jejak sejarah PT Pindad dimulai dari bengkel senjata era Daendels di Surabaya hingga menjadi perusahaan pertahanan terbesar Indonesia yang bermarkas di Bandung.
Para buruh sedang bekerja di Artillerie Constructie Winkel (ACW), cikal bakal PT Pindad di Bandung. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 20:12 WIB

5 PR Literasi Religi Kita

Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai.
Di sinilah letak masalah literasi religi, kita masih punya banyak PR yang belum selesai. (Sumber: Pexels/Janko Ferlic)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 19:25 WIB

Regenerasi Rasa Lokal yang Menghidupkan Bisnis Kuliner Bandung

Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap.
Dari nasi kuning hingga urap segar, sajian warisan nenek moyang kini tampil sebagai menu utama di berbagai resto dan kafe, bukan sekadar pelengkap. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 18:22 WIB

Disiplin, Penuntun Kesadaran

Disiplin bukan soal patuh pada aturan, tapi perjalanan panjang menuntun diri menuju kesadaran.
Ilustrasi siswa sekolah di Jawa Barat. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 17:11 WIB

Event Rakyat dan Tren Konten Horor: Memulangkan Martabat Abangan sebagai Agama Rakyat

Kita sendiri adalah anak kandung dari abangan yang perlahan dipatuhkan lewat pembinaan agama yang sangat masif.
Setelah ’65 abangan dituding ateis, antek komunis, dan dibasmi habis. Namun begitu agama rakyat ini tidak pernah benar-benar hilang. (Sumber: Pexels/afiful huda)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 17:07 WIB

Keju Meleleh Masih Jadi Primadona: Tren Kuliner Kekinian yang Menggairahkan Bisnis Resto di Bandung

Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung.
Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 15:39 WIB

Pemotongan Dana Transfer Daerah dan Efisiensi Fiskal Jawa Barat

Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran.
Krisis fiskal Jawa Barat menjadi momentum reformasi anggaran. (Sumber: Unsplash/ Mufid Majnun)
Ayo Biz 15 Okt 2025, 15:31 WIB

Membaca Gen Z di Bandung: Generasi Kreatif yang Rentan Terputus dari Realitas

Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup.
Generasi Z tumbuh dalam era digital yang serba cepat, di mana teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari identitas dan cara hidup. (Foto: Freepik)
Ayo Jelajah 15 Okt 2025, 12:35 WIB

Jejak Kerajaan Sumedang Larang, Pewaris Pajajaran yang Lahir di Kaki Gunung Tampomas

Bermula dari pelarian keturunan Galuh, Sumedang Larang bangkit di bawah cahaya Prabu Tajimalela dan menjadi penerus sah kerajaan Sunda terakhir.
Potret Gunung Tampomas di Sumedang tahun 1890-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 12:35 WIB

Critical Thinking sebagai Fondasi Epistemologis Pembelajaran Andragogi

Membangun kesadaran kritis dan transformasi diri melalui critical thinking dan transformative learning sebagai fondasi perubahan.
Membangun kesadaran kritis dan transformasi diri melalui critical thinking dan transformative learning sebagai fondasi perubahan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 09:51 WIB

Tren 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, antara Kekerasan Finansial atau Realitas Sosial

Konten 10 Ribu di tangan Istri yang tepat banyak menuai kontra dari sebagian besar pengguna media sosial.
Polemik Tren 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 15 Okt 2025, 07:09 WIB

Pasar Seni ITB dan Gerak Ekonomi Bandung

Pasar Seni ITB menyimpan potensi ekonomi yang besar bagi ekosistem kreatif kota.
Konferensi Pers Pasar Seni ITB 2025 di International Relation Office (IRO) ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 20:07 WIB

Tragedi Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny, Cermin Tanggung Jawab Kita Semua

Duka mendalam atas tragedi ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny memberikan kita banyak pelajaran.
Data sementara menunjukkan, 67 orang tewas dalam ambruknya gedung Ponpes Ponpes Al Khoziny. (Sumber: BNPB | Foto: Danung Arifin)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 18:02 WIB

Budaya, Agama, dan Sepak Bola Arab Saudi

Terlepas pada beredar  pro kontranya, namun kalau melihat pada perkembangan sepak bola Arab Saudi begitu pesat. 
King Saud University Stadium di Riyadh, Arab Saudi. (Sumber: Wikimedia Commons/Alina.chiorean)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 17:30 WIB

Modernisme Linguistik

Elemen bahasa adalah zat sederhana yang berisi pengidentifikasian bahasa yang dibagi menjadi dua bagain yaitu elemen bentuk dan elemen makna.
Ilustrasi seorang pria membaca buku. (Sumber: Pexels/Daniel Lee)
Ayo Biz 14 Okt 2025, 17:20 WIB

Naik Gunung Demi Gengsi: FOMO Generasi Muda yang Menghidupkan Industri Outdoor

Gunung bukan lagi sekadar tempat pelarian dari rutinitas, bagi generasi milenial dan Gen Z, mendaki telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, pencarian jati diri, dan eksistensi sosial.
Gunung bukan lagi sekadar tempat pelarian dari rutinitas. Bagi generasi milenial dan Gen Z, mendaki telah menjelma menjadi simbol gaya hidup, pencarian jati diri, dan eksistensi sosial. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 17:02 WIB

Pesantren, Wajah Islam Damai

Inilah pesantren wajah damai Islam yang menjadi cita-cita bersama dalam membangun kehidupan bangsa dan negara yang adil, sejahtera dan beradab ini.
Lomba cerdas cermat, pidato, mewarnai, kaligrafi dan fashion show, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 yang mengambil tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 16:11 WIB

Sebuah Refleksi Kritis tentang 'Penyebaran Agama' dan Kebebasan Beragama

Pertemuan agama dunia dan lokal selalu perlu dibicarakan ulang, antara hak untuk percaya dan hak untuk dibiarkan dengan keyakinannya.
Kebebasan beragama sejati berarti memiliki kedua hak itu sekaligus, hak untuk berubah, dan hak untuk tidak diubah. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Biz 14 Okt 2025, 15:56 WIB

Ruang Tunggu yang Tak Lagi Menunggu: Gerakan Warga Menghidupkan Halte Bandung

Komunitas ini percaya bahwa halte bukan sekadar tempat menunggu bus, melainkan simpul penting dalam sistem mobilitas kota.
Komunitas Rindu Menanti percaya bahwa halte bukan sekadar tempat menunggu bus, melainkan simpul penting dalam sistem mobilitas kota. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 14 Okt 2025, 15:00 WIB

Budaya Mistis yang Menghambat Pemulihan Kasus Skizofernia

Budaya mistis masih mendahulukan pengobatan mental dengan datang ke dukun ketimbang langsung datang ke ahli kesehatan.
Jika merujuk dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, diperkirakan sekitar 450 ribu masyarakat Indonesia merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. (Sumber: Pexels/Kodi Baines)