AYOBANDUNG.ID -- Siapa sangka camilan rumahan bisa berkembang menjadi ladang usaha? Itulah kisah inspiratif dari Farah Choirunisa, yang akrab disapa Mami Farah, pemilik brand camilan MIRAH.
Awalnya, Mami Farah hanya membuat camilan berbahan dasar pangsit untuk konsumsi keluarga. Namun dorongan dari orang tua membuka jalan baru. “Kenapa nggak diseriusin aja?” kata mereka. Ucapan itu menjadi titik awal lahirnya MIRAH.
Pada Juli 2022, Mami Farah mulai menjual camilannya secara kecil-kecilan. Setahun kemudian, ia memantapkan langkahnya dengan mengurus berbagai legalitas usaha seperti NIB, sertifikat halal, PIRT, hingga HAKI.
Menariknya, hampir semua proses legalisasi usaha ia dapatkan secara gratis. Biaya hanya keluar untuk pembuatan stiker logo yang dipesan melalui rumah kemasan.
MIRAH awalnya hanya memiliki dua varian rasa, yaitu ayam bawang dan pedas. Kini, varian rasanya telah bertambah menjadi enam, yaitu ayam bawang, jagung bakar, jagung manis, barbeque, pedas, dan chilli oil.
Pemasaran awal dilakukan dari mulut ke mulut oleh teman-teman Mami Farah. Strategi berkembang ketika Mami Farah mulai memasukkan produknya ke lingkungan kampus Universitas Widyatama dalam kemasan ekonomis seharga Rp3.000 per bungkus.
Ia juga mulai memproduksi keipik pangsit dalam ukuran pouch 200 gram. Namun setelah mengikuti pameran UMKM, Mami Farah mengganti kemasannya menjadi toples.
Menurut Mami Farah, titik balik usahanya terjadi ketika ia mengikuti program pendampingan UMKM. Di sana, ia mendapat banyak dukungan, termasuk pembuatan motion graphic produk untuk kebutuhan promosi di GoFood dan Tokopedia.
Fokus pada kualitas produk
Sampai saat ini proses produksi keripik pangsit dilakukan sepenuhnya sendiri oleh Mami Farah. Sekali menggoreng, ia bisa menghabiskan sekitar 3 kg pangsit yang kemudian dikemas menjadi 24 toples isi 150 gram.
Proses pembuatan dimuai saat bahan dasar berupa pangsit mentah dipotong menjadi delapan bagian, lalu digoreng dengan api sedang menggunakan minyak berkualitas. Hal ini dilakukan agar rasanya tetap konsisten.
Setelah digoreng, camilan dikeringkan selama dua hari untuk memastikan tidak ada sisa minyak. Karena itu, sistem produksi dilakukan secara pre-order dan stok selalu disiapkan dua hari sebelumnya.
Keunggulan MIRAH terletak pada kualitas. Bumbu yang digunakan adalah bumbu premium, aman dikonsumsi anak-anak, dan tidak membuat sakit tenggorokan. “Saya juga konsumsi, jadi harus aman buat anak-anak,” ujar Mami Farah.
Karena itulah, harga per toples dibanderol antara Rp38 ribu hingga Rp50 ribu. Meski begitu kualitas cemilan ini tidak main-main.
Meski menjalankan usaha sendiri, Mami Farah tetap mengutamakan keluarga. Ia mengatur jadwal dengan disiplin, memastikan anak-anak sudah mandi dan makan sebelum ia mulai memproduksi keripik pangsit.
Bahkan saat mengikuti pameran, ia tetap membawa anak-anak. "Waktu pameran saya keliling ngikutin anak-anak sambil bawa tester produk," ungkap Mami Farah.
Kisah Mami Farah membuktikan bahwa dengan disiplin dan ketekunan, seorang ibu pun masih bisa memulai usaha di rumah. MIRAH bukan sekadar camilan, tapi juga cerminan dari perjuangan seorang ibu yang berani melangkah lebih jauh.
Informasi Umum Mirah Keripik Pangsit
Alamat: Jalan Puri Asri, Blok E11B, Sukapada, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40125, Indonesia
Harga: Rp38 ribu - Rp50 ribu per toples, ada kemasan ekonomis Rp3.000 per bungkus
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/keripikmirah
Pesanan Layan Antar: Gofood