AYOBANDUNG.ID -- Kisah sukses sering kali berawal dari langkah kecil yang tak terduga. Itulah yang dialami Yulianti Dewi Intan, pemilik brand kaos Mimo Merch yang berbasis di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Bermula dari keisengan membantu suami membuat kaos komunitas, Anti kini berhasil mengembangkan bisnis konveksi rumahan yang kian dikenal. Perjalanan bisnis Anti dimulai ketika suaminya menjabat sebagai Ketua Karang Taruna di Bojong Sereh.
Saat itu, kebutuhan akan kaos komunitas yang bisa dipesan dalam jumlah satuan mendorong Anti untuk mencoba terjun ke dunia sablon. Padahal kaos sablon eceran masih menjadi sesuatu yang masih jarang di wilayah Banjaran.
"Kalau pesan ke orang lain harus banyak, kita coba mulai dari satuan," ujar Anti saat ditemui di tokonya di Jalan Ciapus, Girang Deukeut No.58, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Berbekal rasa penasaran dan semangat belajar, Anti mulai menekuni bidang ini lebih serius. Ia pun membeli rak baju, mencari vendor konveksi, dan mulai menerima pesanan.
Belajar dari Kesalahan
Perjalanan Anti tidak selalu mulus. Pada tahun 2021, Mimo Merch menerima pesanan besar dari sebuah sekolah sebanyak 300 potong kaos.
Sayangnya, karena belum memahami seluk-beluk bahan, Anti sempat tertipu dan membeli kain yang ternyata bukan cotton combed asli. Akibatnya, banyak pelanggan mengeluh karena kaos mudah melar dan menyusut.
Hal serupa kembali terjadi pada 2022 saat menerima pesanan dari Bogor. Kejadian ini menjadi titik balik bagi Anti untuk mencari solusi jangka panjang. Ia mulai memanfaatkan jasa maklon dari pihak lain, sembari terus belajar dari pelaku usaha konveksi yang lebih berpengalaman.
"Sampai ada yang bilang, kalau mau yang beneran combed, coba ke Knitto. Harganya memang lebih mahal, tapi kualitasnya bagus," kenang Anti.
Anti kemudian memutuskan membeli mesin jahit sendiri dan memproduksi kaos secara mandiri. Selama tiga tahun terakhir, ia berhasil membangun lini produksi rumahan yang stabil. Kini, Mimo Merch tak hanya memproduksi kaos sablon, tetapi juga jersey dan pakaian olahraga.
Bisnisnya saat ini mempekerjakan tiga karyawan tetap dan lima pekerja lepas. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi hingga 100 potong kaos jika pesanan sedang banyak.
Tips Anti Agar Disayang Pelanggan
Anti menerapkan sistem pemesanan yang fleksibel. Ia selalu menanyakan terlebih dahulu anggaran pelanggan, kemudian menyesuaikan bahan dan desain tanpa mengorbankan kualitas.
"Saya selalu berusaha jujur ke pelanggan. Saya jelaskan bahan yang mereka dapat, termasuk perbedaan antara cotton combed dan kain campuran," ujarnya.
Meski pernah merugi karena stok tidak laku atau kesalahan produksi, Anti tidak patah semangat. Ia terus berhati-hati dalam merekrut tenaga kerja untuk menjamin kualitas produk karena proses pelatihan, terutama di bidang jahit dan sablon, tidak sebentar.
Mnurutnya, tantangan besar datang pada bulan ini, saat pemerintah melarang kegiatan studi tour dan perpisahan sekolah. Dampaknya, permintaan kaos turun hingga 80 persen. Maka itu, Anti pun mulai menjajaki penjualan online lewat platform seperti Shopee dan TikTok Shop.
“Online memang persaingannya berat dan butuh modal admin, tapi insya Allah rejeki sudah ada yang ngatur,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Adapun Mimo Merch menawarkan harga yang kompetitif. Kaos polos premium dibandrol Rp45.000 per pcs, sedangkan pembelian lusinan akan dikenakan harga yang lebih murah. Sementara harga kaos sablon custom dibandrol Rp60.000 sampai Rp110.000 tergantung ukuran dan desain
Mimo Merch mencerminkan ketekunan membangun bisnis dari nol, belajar dari kegagalan, dan terus berkembang meski diterpa tantangan. Anti membuktikan bahwa dari iseng pun bisa lahir bisnis yang serius dan menjanjikan.
Informasi Umum MIMO Merch
Alamat: Jl. Ciapus, Girang Deukeut No.58 Banjaran, Bandung 40377
Jam Operasional: 09.00 - 18.00 WIB
Instagram: mimomerch
Shopee: https://s.shopee.co.id/4L81Rysd1x
TikTok: Mimo Official Store