AYOBANDUNG.ID -- Mozzarella bukan sekadar bahan pelengkap, tapi telah menjelma menjadi ikon kuliner kekinian yang terus menggairahkan pasar makanan di Bandung. Dari kafe rumahan hingga restoran hotel berbintang, keju meleleh menjadi magnet utama yang menarik konsumen lintas usia.
Popularitas keju leleh tak hanya soal rasa, tapi juga soal tampilan. Visualisasi keju yang lumer saat ditarik atau dibelah menjadi daya tarik tersendiri, terutama di era media sosial yang serba visual.
“Tampilan keju yang meleleh memang selalu menggugah selera,” ujar Toni Yulyana, Co Chef eL Royale Hotel Bandung.
Menurut laporan “Tren Surga Makanan GoFood 2024”, menu berbasis keju termasuk dalam lima besar makanan paling sering dipesan di kota-kota besar, termasuk Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa selera konsumen terhadap makanan berkeju masih sangat tinggi, bahkan menjadi indikator keberhasilan sebuah menu baru.
Di Pakuan Cafe eL Royale Hotel Bandung misalnya, keju mozzarella menjadi bahan andalan dalam sejumlah menu western yang digemari pengunjung. “Menu western salah satunya yang menggunakan keju mozarella menjadi menu yang menjadi jagoan di Pakuan Cafe eL Royale,” kata Chef Toni.
Contoh menu-menu seperti New York Pizza, Beef Burger, dan Chicken Cordon Bleu menjadi magnet utama. New York Pizza tampil menggoda dengan saus tomat segar, daging sapi asap, bawang bombay, jamur, telur puyuh, dan tentu saja, lelehan mozzarella yang melimpah.
Kombinasi rasa gurih dan tekstur renyah membuatnya menjadi salah satu menu paling diburu, terutama oleh generasi muda yang gemar mengunggah makanan mereka ke media sosial.
Tak kalah menarik, Beef Burger disajikan dengan lelehan keju mozzarella yang menutupi daging giling panggang seberat 180 gram. Saat dibelah, keju langsung meleleh keluar, menciptakan sensasi visual dan rasa yang memikat.
“Daging giling dalam Beef Burger ini ditaburi mozzarella, disajikan dengan bun, onion ring dan salad,” jelas Chef Toni.
Menu lainnya, Chicken Cordon Bleu, juga tak luput dari sentuhan keju. Dibalut dengan saus rempah khas seperti paprika powder dan cabe rawit giling, sajian ini menawarkan rasa pedas dan gurih yang berpadu sempurna dengan keju mozzarella yang lumer di dalamnya.
“Rasa pedas dan gurih amat kentara dari bumbu rempah, paprika powder, cabe rawit giling, dan cafe de paris sauce,” ujar Chef Toni.
Tren ini bukan hanya soal rasa, tapi juga strategi bisnis. Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, jumlah restoran dan kafe di kota ini meningkat signifikan dari 6.700 pada 2020 menjadi lebih dari 8.500 pada 2024. Banyak di antaranya mengusung konsep kekinian dengan menu berbasis keju sebagai daya tarik utama.
Keju meleleh itu bukan cuma bahan makanan, tapi juga pengalaman visual. Apalagi kekinian, menu dengan keju leleh cenderung lebih mudah viral di media sosial, terutama Instagram dan TikTok. “Visualisasi keju yang ditarik atau meleleh itu punya daya pikat tersendiri,” tambahnya.
Tak heran jika banyak pelaku usaha F&B di Bandung berlomba-lomba menciptakan menu dengan keju sebagai bintang utama. Dari kafe kecil di sudut Dago hingga restoran hotel berbintang, keju menjadi simbol kemewahan yang terjangkau. Bahkan, beberapa tempat menawarkan menu raclette dan fondue, dua jenis keju leleh khas Eropa yang kini mulai digemari.
Menurut laporan Almaroof Inc tentang tren F&B 2025, konsumen kini tak hanya mencari rasa, tapi juga pengalaman kuliner yang unik dan memorable. Keju meleleh memenuhi dua kriteria itu, di mana rasa yang kuat dan tampilan yang dramatis. Hal ini menjadikannya alat pemasaran alami yang efektif, terutama di era digital.
Selain itu, keju juga menawarkan fleksibilitas dalam pengolahan. Penganan ini bisa dipadukan dengan makanan lokal seperti nasi goreng, mie instan, hingga seblak. Inovasi ini membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk menciptakan menu baru yang tetap relevan dengan selera lokal namun memiliki daya tarik global.
Dengan tren yang terus menguat, keju meleleh tampaknya belum akan kehilangan panggungnya dalam waktu dekat. Bandung, dengan kreativitas kulinernya yang tinggi, menjadi laboratorium alami bagi eksplorasi rasa dan visual yang memanjakan indera. Dari dapur hotel hingga warung kaki lima, keju terus melelehkan hati para penikmatnya.
“Menu berbahan keju mozzarella memang selalu jadi favorit, apalagi kalau disajikan dengan tampilan yang menggoda,” pungkas Chef Toni.
Alternatif produk kuliner Bandung atau UMKM serupa: