Rasa Melayu Bandung: Kuliner Khas Melayu Autentik di Sukajadi yang Wajib Dicoba

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 04 Okt 2025, 12:35 WIB
Rasa Melayu Bandung menyajikan kuliner khas Melayu autentik di Sukajadi dengan cita rasa rempah yang menggugah selera. (Sumber: instagram.com/rasa_melayubdg)

Rasa Melayu Bandung menyajikan kuliner khas Melayu autentik di Sukajadi dengan cita rasa rempah yang menggugah selera. (Sumber: instagram.com/rasa_melayubdg)

AYOBANDUNG.ID -- Di sebuah sudut tenang Jalan Karang Tinggal No. 28, Sukajadi, Bandung, berdiri sebuah rumah makan yang tak banyak orang tahu, namun menyimpan rasa yang tak biasa. Namanya Rasa Melayu Bandung.

Dari luar, tempat ini tampak sederhana, nyaris seperti rumah biasa. Tapi begitu melangkah masuk, aroma rempah langsung menyambut, seolah membawa kita terbang ke lorong-lorong kuliner khas Melayu.

Pemiliknya, Azalia Yasyfa, bukan sekadar pebisnis kuliner. Ia adalah penjelajah rasa, pencinta budaya, dan peracik kenangan. Bahkan Kuala Lumpur menjadi kota yang paling sering ia kunjungi, dan dari sanalah benih Rasa Melayu tumbuh.

“Dari perjalanan-perjalanan itulah aku jatuh cinta sama masakan Melayu yang kaya rempah dan rasa. Aku mikir, kenapa ga coba bawa cita rasa khas Melayu ke Bandung? Dan ternyata rasanya masuk lidah warga Bandung,” ungkap Azalia.

Awalnya, Rasa Melayu hanya hadir di media sosial. Azalia meracik sendiri semua menu, dari dapur kecil di rumahnya. Ia memotret, menulis caption, dan mengirim pesanan satu per satu.

“Berangkat dari ide itu, aku pun mulai bisnis kuliner bernama Rasa Melayu. Aku ngeracik sendiri dan lahirlah menu yang ada di Rasa Melayu,” katanya.

Kini, Rasa Melayu Bandung telah menjelma menjadi tempat makan yang hangat dan bersahaja. Konsepnya rumahan, dengan meja kayu, taplak sederhana, dan senyum ramah dari para staf.

“Konsep tempatnya juga kami ambil konsep rumahan biar terasa seperti rumah sendiri,” jelas Azalia.

Rasa Melayu Bandung menyajikan kuliner khas Melayu autentik di Sukajadi dengan cita rasa rempah yang menggugah selera. (Sumber: instagram.com/rasa_melayubdg)
Rasa Melayu Bandung menyajikan kuliner khas Melayu autentik di Sukajadi dengan cita rasa rempah yang menggugah selera. (Sumber: instagram.com/rasa_melayubdg)

Menu yang ditawarkan pun tak muluk-muluk, tapi penuh makna. Ada lontong sayur dengan kuah kaya rempah, nasi lemak yang gurih dan wangi, hingga bubur lambuk, yakni hidangan khas Ramadan yang jarang ditemukan di Bandung.

“Bubur lambuk itu comfort food banget. Rasanya lembut, tapi kaya rempah. Banyak pelanggan yang nostalgia,” tutur Azalia.

Lontong sayur menjadi salah satu favorit. Seporsi dibanderol Rp30 ribu, lengkap dengan kuah santan yang harum dan sayur yang segar. Cocok disantap pagi hari, atau saat siang terik ketika tubuh butuh kehangatan.

“Banyak yang datang pagi-pagi, bahkan sebelum jam tujuh,” kata Azalia.

Tak kalah menggoda, nasi lemak juga dibanderol Rp30 ribu. Tapi jika ingin pengalaman lebih lengkap, cobalah Santapan Raja. Menu ini berisi nasi lemak dengan ayam rendang suwir, telur dadar, teri, kacang, sambal belacan, dan ikan asin amigo balado. Rasanya? Seperti pesta kecil di atas piring.

Minuman pun tak kalah menggoda. Teh tarik yang manis dan berbusa, kopi yang pekat, hingga cokelat panas yang menghangatkan hati. Semuanya diracik dengan takaran pas, menjadi pelengkap sempurna untuk santapan khas Melayu yang disajikan.

Jam operasional Rasa Melayu Bandung cukup fleksibel, mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB setiap hari. Tempat ini cocok untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Suasananya yang nyaman membuat banyak pelanggan betah berlama-lama, bahkan sekadar duduk sambil menyeruput teh tarik.

“Target pasarnya sih semua kalangan, bahkan turis Malaysia juga ada karena mungkin melihat di sosial media saat berwisata ke Bandung,” ujar Azalia.

Bagi perempuan yang karib disapa Azal atau Azel itu, Rasa Melayu Bandung adalah ruang perjumpaan. Antara rasa dan kenangan, antara rempah dan cerita. Di tangannya, kuliner Melayu bukan hanya soal makanan, tapi juga tentang membawa pulang sepotong rindu dari negeri seberang.

"Aku cukup bangga Rasa Melayu Bandung bisa secepet ini grow-nya. Karena dari rasa yang awalnya aku bawa dari Kuala Lumpur, kini bisa menjadi jembatan budaya di kota kelahiran aku," ujarnya.

Alternatif kuliner Bandung atau UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/7AUO2bq5Mg
  2. https://s.shopee.co.id/9AFSQK44jm
  3. https://s.shopee.co.id/9pV9DgXqZ1

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 06 Okt 2025, 20:33 WIB

Bandros Bandung, Wisata Kota yang Menghidupkan Cerita dan Ekonomi Lokal

Bandros bukan hanya kendaraan, tapi juga simbol kreativitas dan keramahan Bandung sebagai kota wisata.
Bandros, bus wisata keliling kota yang sejak pertama kali hadir, selalu membawa cerita dan keceriaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 19:18 WIB

Bandung, Futsal, dan Masa Depan Sport Tourism Nasional

Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru.
Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 18:36 WIB

Pasar Properti Bandung 2025: Celah Investasi di Tengah Lonjakan Permintaan

Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian.
Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban dari kota-kota sekitar menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian. (Sumber: dok. Summarecon)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 18:18 WIB

Partisipasi Publik yang Hilang dalam Proses Kebijakan

Partisipasi publik adalah ruh demokrasi.
Pekerja Pariwisata Unjukrasa di Gedung Sate Tuntut Cabut Larangan Study Tour. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 17:02 WIB

10 Netizen Terpilih September 2025: Karya Berkualitas tentang Bandung

Hari ini Ayobandung.id merilis daftar 10 penulis terpilih yang memberikan kontribusi luar biasa di kanal AYO NETIZEN selama September 2025.
AYO NETIZEN merupakan kanal yang menampung tulisan para pembaca Ayobandung.id. (Sumber: Lisa from Pexels)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 15:42 WIB

12 Agama yang Membentuk Hidup Kita

Agama membantu kita untuk berpikir ulang tentang eksistensi.
Menerima Kitab Yang Empat Konghucu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Salah Seorang Kawan Penulis)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 14:18 WIB

Sejarah Julukan Bandung Parijs van Java, dari Sindiran Jadi Kebanggaan

Iklan seorang pedagang Belanda tahun 1920 melahirkan julukan “Parijs van Java”. Kini, Bandung dikenal sebagai kota fesyen dan kreatif.
Persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan tahun 1910-an. (Sumber: kitlv)
Ayo Jelajah 06 Okt 2025, 13:15 WIB

Hikayat Urban Legend Rumah Gurita Bandung, Geger Disebut Tempat Pemujaan Setan?

Urban legend Rumah Gurita bukan hanya cerita horor, tapi cermin budaya urban Bandung yang kaya imajinasi dan sejarah arsitektur kreatif.
Potret Rumah Gurita di kawasan Sukajadi, Kota Bandung.
Beranda 06 Okt 2025, 10:50 WIB

Jejak Panjang Harry Suliztiarto Merintis Panjat Tebing Indonesia

Sebagai seorang perupa, ia terbiasa menciptakan sesuatu dari keterbatasan. Maka ketika belum ada peralatan panjat di Indonesia, Harry membuat semuanya sendiri.
Harry Suliztiarto orang yang pertama kali memperkenalkan olah raga panjat
tebing ke Indonesia. (Sumber: IG sultan_tanah_tinggi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 10:12 WIB

Pangsi, Iket, dan Ki Sunda

Inilah salah satu cara kita untuk ngamumule budaya Sunda. Jika bukan kita yang melakukannya, lalu siapa lagi?
Pesilat dari Paguron Gajah Putih Baleendah menampilkan gerakan pencak silat pada gelaran Bandung Lautan Pangsi, Selasa 11 Juli 2023. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 06 Okt 2025, 07:51 WIB

Pelukan Metodologi Pembelajaran yang tidak Bersentuhan dengan Realitas

Fakta pendidikan di Indonesia, salah satunya metodologi pembelajaran yang tidak dekat dengan realitas.
Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Eko Prasetyo Milik Perpustakaan Salman ITB (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 20:20 WIB

Suara Pembebasan dan Agama-Agama yang Jarang Diceritakan

Di balik agama-agama mapan, banyak tradisi yang lahir dari keresahan sosial dan keberanian menantang ketidakadilan.
Toko Bernama "Religion" (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 15:01 WIB

Jain dan Sunda di Restoran 'Hijau' Bandung

Di Kota Bandung, ada restoran bernama Kehidupan Tidak Pernah Berakhir yang unik.
Salah Satu Sudut di Restoran "Kehidupan Tidak Pernah Berakhir" di Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 13:26 WIB

Mitigasi Gempa Bumi bila Patahan Baribis Bergoyang

Memahami pentingnya mitigasi dalam segala hal, bukan sekedar apel kesiagaan.
Singkapan patahan di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 12:00 WIB

HAM Omong Kosong di Kota Kreatif: Kasus Bandung Zoo dan Hak Masyarakat atas Ruang Publik

Bandung Zoo bukan hanya tempat rekreasi murah meriah. Ia adalah ruang edukasi lingkungan bagi sekolah, mahasiswa, dan keluarga.
Suasana Kebun Seni saat ini yang satu amparan dengan Kebun Binatang (Foto: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 11:10 WIB

Shinto, Sunda, dan Saikeirei: Sejarah Agama dan Kekuasaan

Saikeirei selama pendudukan Rezim Militer Jepang menyingkap benturan antara iman, kekuasaan, dan identitas lokal.
Sketsa Saikeirei (Sumber: Gambar Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 05 Okt 2025, 10:03 WIB

Berkelana sembari Membangun Rumah Belajar bersama Bookstagram Alwi

Perjalanan seorang pegiat literasi bernama Alwi Johan Yogatama.
Perjalanan Alwijo Nebeng ke NTT untuk Bangun Rumah Belajar (Sumber: Instagram | alwijo)
Ayo Jelajah 05 Okt 2025, 08:05 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Wariskan Beban Gunungan Utang ke China

Jepang bawa Shinkansen, Tiongkok bawa pinjaman. Sejarah proyek kereta cepat Jakarta–Bandung sarat persaingan dan beban utang.
Proses pembangunan jalur Kereta Cepat Whoosh yang juga berdampak terhadap sejumlah lahan warga. (Sumber: Ayobandung | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 04 Okt 2025, 17:34 WIB

Bisnis Sport Tourism di Bandung Makin Bergairah Berkat Tren Padel

Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)
Ayo Biz 04 Okt 2025, 15:37 WIB

Harga Tiket Masuk dan Wahana di Skyward Project: Wisata Tematik Baru di Bandung

Berlokasi di kawasan Pasir Kaliki, Skyward Project bukan sekadar tempat bermain tapi juga ruang belajar, eksplorasi, dan nostalgia yang dirancang untuk semua kalangan.
Mengusung konsep edutainment, Skyward Project membangun narasi dari sejarah lokal yang nyaris terlupakan. (Sumber: dok. Skyward Project)