Produk Budaya Bernilai Bisnis, Yu Sheng dan Peluang Kuliner Premium di Era Urban

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 30 Sep 2025, 19:09 WIB
Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup.

Tradisi kuliner khas Imlek ini menggabungkan warna, rasa, dan doa dalam satu ritual yang menyatukan keluarga, komunitas, dan bahkan generasi. Di balik irisan ikan segar dan taburan saus, tersimpan filosofi Tionghoa yang kaya akan simbolisme.

Yu Sheng, yang berarti “ikan mentah”, merupakan salad khas Imlek yang terdiri dari irisan tipis ikan segar, sayuran warna-warni, dan aneka saus serta topping.

Namun yang membuatnya istimewa bukan hanya komposisinya, melainkan ritual pembacaan mantra saat meraciknya. Setiap bahan yang ditambahkan ke dalam piring disertai dengan doa dan harapan untuk tahun yang baru.

“Di hotel kami sebelum makanan pembuka datang, kami akan mengajak pengunjung untuk melakukan ritual Yu Sheng, yaitu membacakan delapan mantra,” ujar Mulia Aji, Food and Beverage Manager Harris Hotel Festival Citylink Bandung saat ditemui Ayobandung.

Menurutnya, meski tradisi ini mulai jarang ditemukan di restoran Tionghoa maupun hotel, pihaknya tetap mempertahankan Yu Sheng sebagai bagian dari gala dinner Imlek.

Ritual dimulai dengan penyajian piring utama sambil mengucapkan mantra pertama yakni gong xi facai, wanshi ruyi, nian man youyu, yang berarti semoga sehat, keinginan tercapai, dan rejeki berlimpah. Setelah itu, bulir jeruk bali ditaburkan sambil mengucapkan daji dali, harapan akan keberuntungan dan kelancaran.

Minyak wijen dituangkan dengan mantra caiyuan guang jin, yang berarti limpahan kesehatan. Kacang ditaburkan sambil mengucapkan jin yin man wu, simbol rumah tangga yang makmur.

Biji wijen menyusul dengan mantra shengyi xinglong, doa untuk bisnis yang berkembang. Plum saus dituang dengan harapan kehidupan yang manis, thien thien mi mie, dan kerupuk emas ditaburkan dengan mantra man ti huang cin, simbol dasar kehidupan yang penuh kemakmuran.

“Mantra terakhir adalah meneriakkan mantra Yu Sheng bersama-sama, sebagai simbol semangat dan kebersamaan,” tambah Mulia.

Momen ini menjadi titik puncak dari ritual, di mana semua orang mengangkat sumpit tinggi-tinggi dan mengaduk bahan-bahan dengan semangat, sambil mengucapkan harapan masing-masing.

Tradisi ini bukan hanya tentang spiritualitas dan kebersamaan, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menjanjikan. Di tengah meningkatnya minat masyarakat urban terhadap pengalaman kuliner yang bermakna, Yu Sheng menjadi produk budaya yang bisa dikemas ulang secara kreatif.

Restoran, hotel, dan katering kini mulai melihat Yu Sheng sebagai signature dish yang bisa ditawarkan secara eksklusif saat Imlek. Yu Sheng memiliki potensi sebagai produk kuliner premium.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, Yu Sheng mulai dihadirkan dalam bentuk fusion, menggabungkan bahan lokal seperti mangga muda, sambal matah, atau topping keju.

Meski demikian, esensi ritual tetap dijaga. Kreativitas ini membuka ruang bagi chef dan pelaku bisnis kuliner untuk menjadikan Yu Sheng sebagai produk khas yang hanya tersedia dalam periode tertentu.

Eksistensi Yu Sheng di era digital juga semakin kuat. Banyak restoran dan hotel mempromosikan ritual ini lewat media sosial, lengkap dengan video tutorial dan penjelasan makna tiap mantra.

Bahkan, beberapa influencer kuliner menjadikan Yu Sheng sebagai konten tahunan yang dinanti. Strategi ini memperluas jangkauan tradisi ke audiens yang lebih muda dan lebih luas.

Namun, tantangan tetap ada. Menurut Mulia, tidak semua tamu memahami makna di balik ritual ini. “Kadang mereka hanya melihatnya sebagai salad biasa. Padahal, ini adalah warisan budaya yang sarat filosofi,” katanya.

Bagi pelaku industri kuliner, Yu Sheng adalah peluang untuk menggabungkan tradisi dan inovasi. Dengan pendekatan storytelling, desain visual yang menarik, dan pengalaman interaktif, Yu Sheng bisa menjadi produk unggulan yang memperkuat identitas brand sekaligus memperkaya pengalaman pelanggan.

“Yu Sheng adalah cara kita merayakan harapan, dan selama masih ada harapan, tradisi ini akan terus hidup di meja makan, di hati masyarakat,” ujarnya.

Alternatif produk dan kuliner Imlek atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8UzwxynUNe
  2. https://s.shopee.co.id/AKRb9Q1Ehf
  3. https://s.shopee.co.id/2LPJcqbSvm

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

Ayo Biz 30 Sep 2025, 08:08 WIB
Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

News Update

Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 21:30 WIB

Jejak Peninggalan Sejarah Freemason di Bandung, dari Kampus ITB hingga Loji Sint Jan

Loji Sint Jan yang lenyap, cikal bakal ITB, dan toko buku Braga mengungkap misteri peninggalan Freemason di Bandung.
Kegiatan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB), yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). (Sumber: ITB)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 20:00 WIB

'Ngahiang' Jadi Obor untuk Birokrasi Menyala

Pesan visioner Uga Siliwangi dari Sri Baduga Maharaja adalah nilai reflektif di masa kini, obor penerang masa depan.
Ilustrasi ASN. (Sumber: Dok. Kemenpan)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 19:09 WIB

Produk Budaya Bernilai Bisnis, Yu Sheng dan Peluang Kuliner Premium di Era Urban

Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup.
Ketika sumpit diangkat tinggi dan suara harapan menggema di sekeliling meja, Yu Sheng menjelma bukan sekadar hidangan pembuka, melainkan sebuah perayaan hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 17:21 WIB

Jalan Panjang UMKM Jawa Barat Membangun Ekosistem

Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata.
Di pasar-pasar tradisional, bengkel rumahan, studio kreatif, hingga warung kopi pinggir jalan, denyut UMKM Jawa Barat terasa nyata. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:49 WIB

Agama-Agama Tiongkok yang Melebur di Segala Arah Tanah Sunda

Kita harus meniru sikap para dewa dan leluhur yang mau duduk berdampingan, yang dari altarnya mau menyediakan ruang bagi yang lain.
Hio Lo Utama di Vihara Satya Budhi (Kelenteng Bandung) (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 16:16 WIB

Untuk Bandung yang Bebas dari Perundungan

Kita tidak akan sepenuhnya paham bagaimana rasanya di-bully, sebelum kita merasakan sendiri dampaknya.
Ilustrasi korban perundungan. (Sumber: Pexels/Rahul)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 15:39 WIB

Generasi Streaming: Mengapa Podcast Video Jadi Pilihan Utama Milenial dan Gen Z?

Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi.
Ilustrasi. Ketika generasi milenial dan Z di Indonesia mulai menjadikan podcast sebagai bagian dari rutinitas harian, format yang mereka pilih pun ikut berevolusi. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 13:54 WIB

Pilih Jaket Anak Jangan Hanya Sekedar Lucu

Jaket anak berfungsi melindungi tubuh anak dari cuaca, baik panas terik, angin, maupun dinginnya hujan dan udara malam. Selain melindungi, jaket juga memberikan rasa nyaman serta menjaga kesehatan
Ilustrasi foto anak memakai jaket. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 13:19 WIB

Ruang Belajar Kebudayaan dari Spanduk ke Kardus Sitaan

Di tengah maraknya program literasi negara, masih terjadi ironi: buku-buku disita, seni dipinggirkan, dan ruang refleksi dikecilkan.
Dokumen komunitas pasar minggu Bandung (Foto: MIR)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 11:51 WIB

Perempuan dan Silat: Perayaan Kejuaraan Pasanggiri Pencak Silat Se-Bandung Raya

Sebagai perempuan, Rivia hadir dalam dunia silat membawa perubahan stigma bagi perempuan & generasi z yang sering kali dianggap buruk.
Penampilan Peserta Silat di Pasanggiri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 10:35 WIB

Hardisk, Penolong di Saat Butuh Penyimpanan Ekstra

Hard disk adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan utama. Di dalamnya terdapat piringan magnetis yang berputar dengan cepat untuk menyimpan berbagai jenis data, mulai d
Ilustrasi Hard Disk. (Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 30 Sep 2025, 10:21 WIB

Sejarah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Zaman SBY Sampai Bikin Jepang Kecele

Wacana kereta cepat lahir di era SBY, tapi Jokowi yang mengeksekusi dengan China. Bagaimana Jepang sampai merasa dikhianati?
Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh. (Sumber: KCIC)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 09:05 WIB

Makan Siang Pakai Karedok, Sehat dan Bikin Kenyang

Karedok, kuliner khas Sunda berbahan dasar sayuran segar dengan bumbu kacang, menjadi salah satu menu wajib bagi pencinta makanan sehat.
Ilustrasi Foto Karedok. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 30 Sep 2025, 08:08 WIB

Ada Apa Saja di Pasar Cihapit?

Kawasan Cihapit, Bandung, tidak hanya dikenal sebagai pusat belanja tradisional, tetapi juga menjadi salah satu spot kuliner yang selalu ramai dikunjungi. Dari jajanan ringan hingga makanan berat
Pasar Cihapit. (Foto: Ayobandung.com/Kavin Faza)
Ayo Netizen 30 Sep 2025, 07:04 WIB

Mengapa Penataan Sungai Penting untuk Bandung

Bandung membutuhkan paradigma baru di mana sungai diperlakukan sebagai aset penting kota.
Kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 20:35 WIB

Menjelajahi Waktu di Antara Sunda dan Hindu

Darinyalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan, Galuh di Ciamis dan Pakuan-Pajajaran di Bogor, yang pada abad ke-16 bersatu dalam nama Sunda.
Prasasti Batu Tulis di Bogor. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 19:29 WIB

Fundamental Dulu, Ekspor Kemudian: Strategi UMKM Sukses ala Bechips

Setiap lembar keripik Bechips yang mendarat di rak-rak toko Jepang membawa cerita panjang tentang ketekunan, strategi, dan mimpi besar seorang pelaku UMKM.
Produk UMKM asal Bandung, Bechips yang bersukses diekspor ke pasar Jepang. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 29 Sep 2025, 17:25 WIB

Keracunan MBG di Bandung Barat, Kronik Tragedi Hidangan Basi di Balik Santapan Bergizi

Kronologi ribuan siswa di Bandung Barat tumbang usai menyantap menu MBG. Program yang dijanjikan sehat malah berubah jadi “Makan Basi Gratis.”
Potret sejumlah siswa yang terkapar lemasakibat keracunan massal MBG di Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 29 Sep 2025, 17:04 WIB

Post-Grunge Tak Pernah Mati: Freak dan Semangat Bandung

Freak, yang mengusung aliran post-grunge, telah menjadi bagian dari denyut nadi skena independen Kota Bandung sejak awal 2000-an.
Freak saat launching party album ketiga “Revelation of Universe” pada 2016, berisi 11 track yang dirilis di Indonesia dan Malaysia. (Sumber: dok. Freak)
Ayo Netizen 29 Sep 2025, 16:31 WIB

Longser Sunda 'Kabayan Ngalalana' Menampilkan Figur yang Berbeda dari Mang Kabayan

Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu.
Dalam Longser Sunda “Kabayan Ngalalana”, Mang Kabayan ditampilkan sebagai sosok Profesor Kabayan, seorang penemu mesin waktu. (Sumber: Istimewa)