Menghidupkan Batik Lewat Fesyen Syari, Visi dan Kiprah Nines Widosari Butique

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 05 Jul 2025, 18:17 WIB
Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah arus deras fesyen modern yang kian menggoda generasi muda, satu nama muncul dengan tekad kuat untuk menjaga warisan, yaitu Nines Widosari. Lewat butik yang menyandang namanya, ia mengangkat kembali batik sebagai identitas yang tak lekang oleh waktu,dibalut dalam desain busana muslim yang anggun dan syari.

Perempuan asal Bandung ini adalah sosok di balik Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari.

"Kenapa saya konsen fesyen syari dengan mendirikan Nines Widosari Butique, sebab pemerintah sudah paham UMKM dalam fesyen muslim ini amat besar. Para pelaku UMKM itu pun memang semakin menggeliat dan mereka juga tahu bahwa potensi batik ini luar biasa," kata Nines.

Kegelisahan Nines bermula dari pandangan publik khususnya generasi muda yang menganggap batik sebagai busana kuno, terlalu formal, bahkan ‘seragam wajib’ acara resmi. Namun bagi Nines, pandangan itu justru menjadi panggilan. Ia pun mulai bertanya bagaimana caranya membuat batik lebih relevan, terutama dalam konteks busana muslim yang modis dan praktis?

"Memang sih kalau ngomongin batik seakan-akan tua, lawas, atau khas orang tua. Padahal terus terang banyak juga model batik kekinian yang sebetulnya cocok dengan gaya anak muda," ungkapnya.

Melihat peluang besar di balik tantangan tersebut, ia kemudian menghadirkan sebuah butik fesyen syari yang fokus pada batik handmade terutama batik tulis dan batik cap berkualitas yang dikemas lewat pendekatan desain kreatif dan kekinian.

Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Nines Widosari Butique)
Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Nines Widosari Butique)

Didirikan di Kota Bandung, Nines Widosari Butique menjelma sebagai rumah kreatif bagi fesyen batik muslim yang anggun dan bermakna. Butik ini menyuguhkan ragam koleksi seperti gaun dan tunik syari dari batik tulis, outerwear elegan berbahan batik cap, hingga padu-padan kasual dari batik printing yang menyasar generasi muda muslimah usia 25 hingga 50 tahun.

Selain menjual busana, setiap produknya dibubuhi cerita tentang motif, filosofi, dan tangan-tangan pengrajin yang merangkainya. Dengan sistem pre-order untuk edisi terbatas, distribusi butik ini dilakukan secara daring melalui media sosial dan marketplace, lengkap dengan sentuhan personal seperti kartu ucapan tulisan tangan dan kemasan ramah lingkungan.

Tak hanya menghadirkan estetika yang khas, Nines Widosari Butique juga menjadi ruang bagi kolaborasi dengan komunitas pengajian, wedding organizer syari, hingga pelaku UMKM, membangun ekosistem yang memberdayakan dan mencintai batik sebagai bagian dari identitas spiritual dan budaya.

Pada tahun-tahun awal berdirinya bisnis ini, Nines membangun relasi langsung dengan para pembatik di daerah seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan Pekalongan, membeli langsung dari pengrajin, bukan pabrikan.

"Batik sebenarnya luar biasa, apalagi batik tulis, dikerjakan pembatik kampung dengan teliti. Nilainya bukan cuma dari motif, tapi dari proses dan makna di baliknya," ungkapnya.

Lewat rancangannya pula, ia mengusung semangat baru melalui batik bisa syari, bisa modern, dan bisa dikenakan dalam keseharian tanpa kehilangan pesan budaya yang dikandungnya.

Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Nines Widosari Butique)
Nines Widosari Butique, sebuah usaha yang tak sekadar menjual busana muslim, melainkan juga menghadirkan semangat membumikan batik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Nines Widosari Butique)

Nines menyadari pentingnya membangun pemahaman, bukan sekadar menjual produk. Ia kerap mengadakan diskusi daring soal filosofi batik, sejarah warna dan motif, hingga kampanye “Batik Bukan Cuma Seragam.” Tak jarang, ia juga menjadi pembicara dalam workshop UMKM untuk memberi semangat pada pegiat fesyen muslim lokal.

"Kalau ngomongin batik, orang suka merasa itu mahal. Padahal, kalau kita lihat dari prosesnya, itu adalah karya seni," ucap Nines.

Sejak UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya dunia pada 2 Oktober 2009, yang kini dirayakan sebagai Hari Batik Nasional, kesadaran terhadap pentingnya melestarikan batik terus digaungkan. Tapi bagi Nines, pelestarian tidak cukup hanya dalam seremoni.

"Pembudayaan menggunakan batik pun bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Bukan hanya program pemerintah, tapi siapa pun bisa menggaungkan nama batik," ujarnya.

Ia percaya batik dapat menjadi poros ekonomi nasional jika dikelola dengan pendekatan kreatif. Nilai estetikanya yang tinggi, serta proses pembuatannya yang melibatkan tangan-tangan pengrajin, menjadikannya warisan yang bernyawa.

"Apalagi dari segi estetis, batik itu artistik dan buatan handmade langsung. Kalau itu dilakukan oleh semua pihak, bukan tidak mungkin kekuatan ekonomi bisa bangkit dan tidak perlu lagi impor-impor bahan," sambungnya.

Dalam menyikapi masih rendahnya minat anak muda terhadap batik, Nines tak lantas menghakimi. Ia memilih menjembatani. Salah satu langkahnya adalah membuka pintu terhadap batik printing sebagai media edukasi awal.

"Meskipun bagi orang yang membatik, batik printing itu bukan batik. Tapi kalau buat saya, sosialisasi menggunakan batik ke masyarakat dengan batik printing gak ada masalah. Sah saja," jelasnya.

Bagi Nines, batik printing adalah gerbang awal. Jika anak muda sudah akrab, mereka akan lebih mudah menghargai batik tulis dengan segala kemewahan proses dan nilai luhur di dalamnya.

"Insyaallah batik tulis gak akan terpengaruh sama maraknya batik printing karena segmen konsumennya sudah tahu kualitas. Yang sudah paham, mereka keukeuh ingin batik tulis walau harganya tinggi," ujarnya.

Melalui Nines Widosari Butique, Nines membangun lebih dari sekadar bisnis. Ia membangun gerakan budaya yang mengakar. Di tangan Nines, batik tak hanya dikenakan sebagai simbol, tapi juga disampaikan sebagai narasi.

Fesyen syari yang ia hadirkan pula bukan hanya menutup aurat, tapi membuka mata bahwa batik bisa melebur dalam harmoni antara modernitas dan warisan. Ia ingin setiap pelanggan merasa mengenakan warisan bukan sebagai beban masa lalu, tapi sebagai bagian dari masa depan yang layak dirayakan.

Informasi Nines Widosari Butique

Instagram: https://www.instagram.com/nw.boutiques

Shopee Nines Widosari Official: https://s.shopee.co.id/qYH4Ns7QO

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Okt 2025, 19:28 WIB

Program Makan Bergizi Gratis dan Ujian Tata Kelola Birokrasi

Insiden keracunan massal pelajar di Jawa Barat mengguncang kepercayaan publik terhadap program makan bergizi gratis.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 18:38 WIB

Bandung dalam Fiksi Sejarah

Boleh saja apabila tulisan ini diterima dengan rasa skeptis atau curiga. Karena pandangan dan pembacaan saya sangat mungkin terhalang bias selera.
Buku Melukis Jalan Astana. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 16:04 WIB

Mengamankan Momentum Akselerasi Manajemen Talenta ASN

Momentum akselerasi manajemen talenta ASN menjadi tonggak penting transformasi birokrasi Indonesia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai roda penggerak jalannya pemerintahan diharuskan untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang optimal. (Sumber: babelprov.go.id)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:56 WIB

Energi Hijau dan Oligarki: Dilema Transisi di Negeri Kaya Sumber Daya

Banyak daerah di Indonesia memiliki potensi energi terbarukan seperti air, angin, dan biomassa, namun terhambat oleh birokrasi dan minimnya insentif fiskal.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi menyoroti lanskap kebijakan energi nasional. (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:36 WIB

Membongkar Potensi Energi Terbarukan di Jawa Barat: Antara Regulasi dan Kesadaran Sosial

Dengan lanskap bergunung-gunung, aliran sungai yang deras, dan sumber daya biomassa melimpah, Jawa Barat memiliki peluang untuk menjadi pionir dalam kemandirian energi bersih.
Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri Mengupas potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Ayo Biz 10 Okt 2025, 15:21 WIB

Setahun Pemerintahan Baru: Mampukah Indonesia Mandiri Energi?

Setahun setelah pemerintahan baru berjalan, isu kemandirian energi nasional kembali menjadi sorotan.
Diskusi bertajuk “Setahun Pemerintahan Baru, Bagaimana Kemandirian Energi Nasional?” yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jumat (10/10/2025). (Sumber: dok. IWEB)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 14:51 WIB

Islam Pemerintah: Menggeliat Berpotensi Mencederai Keragaman Umat

Inilah Islam Pemerintah selalu menjadi bahasa pengakuan tentang simbol muslim “sah” yang tidak radikal-teroris, tapi juga tidak liberal.
Berbagai Pakaian Muslimah, Pakaian Warga yang Jadi Penumpang Angkot (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 13:45 WIB

Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

Film Taare Zameen Par menjadi kritikan pedas bagi dunia pendidikan dan guru yang sering mengistimewakan dan memprioritaskan anak tertentu.
Setiap anak itu istimewa dan memiliki bakat unik (Sumber: Wikipedia)
Ayo Jelajah 10 Okt 2025, 11:44 WIB

Jejak Pembunuhan Sadis Sisca Yofie, Tragedi Brutal yang Gegerkan Bandung

Kasus pembunuhan Sisca Yofie pada 2013 mengguncang publik karena kekejamannya. Dua pelaku menyeret dan membacok korban hingga tewas di Bandung.
Ilustrasi. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 11:30 WIB

Sapoe Sarebu ala Dedi Mulyadi, Gotong-royong atau Kebijakan Publik yang Perlu Pengawasan?

Gerakan Sapoe Sarebu mengajak warga menyisihkan seribu rupiah sehari untuk membantu sesama.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 10:12 WIB

Jamet Tetaplah Menyala!

Lebay, tapi manusiawi. Eksplorasi dunia rakyat pinggiran sebagai ekspresi identitas dan kreativitas.
Pemandangan Rumah Rakyat dari Balik Jendela Kereta Lokal Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 10 Okt 2025, 09:26 WIB

Buku dan Segala Kebermanfaatannya

Membaca adalah jendela dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya.
Membaca adalah Jendela Dunia, Menulis adalah jalan untuk mengubahnya. Dan Bangsa yang rendah dalam literasi akan selalu rendah dalam peradaban. Pramoedya Ananta Toer (Sumber: Freepik)
Beranda 10 Okt 2025, 08:17 WIB

Gerakan Warga Kota Bandung Mengubah Kebiasaan Buang Jelantah Sembarangan

Minyak yang telah berubah warna menjadi pekat itu dikenal sebagai jelantah. Banyak orang membuangnya begitu saja, tanpa menyadari dampaknya bagi tanah dan air.
Warga membuang minyak goreng bekas atau jelantah ke dalam tabung UCOllet di Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buahbatu, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 18:55 WIB

Menjaga Napas Bisnis Wisata Alam Lewat Inovasi dan Strategi Berkelanjutan

Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi.
Ketika industri pariwisata bergerak cepat mengikuti selera pasar, bisnis wisata alam menghadapi tantangan tak kalah kompleks untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 18:31 WIB

Belajar dari Nurhayati & Subakat, Bisnis bukan Tentang Viral tapi Sustainable

Bisnis bukan sekedar viral. Apalagi jika tidak memedulikan aspek keamanan pada konsumen demi kapitalisme semata.
Belajar Bisnis dari Nurhayati & Subakat (Sumber: Screenshoot | Youtube Wardah)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 17:19 WIB

UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak: Festival sebagai Motor Perubahan

Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif.
Bukan sekadar penggerak sektor informal, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif adalah pionir inovasi, penjaga warisan budaya, dan pencipta lapangan kerja yang adaptif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 17:18 WIB

Jejak Sejarah Cimahi jadi Pusat Tentara Hindia Belanda Sejak 1896

Cimahi dikenal sebagai kota tentara sejak masa kolonial Belanda. Sejak 1896, kota ini jadi pusat militer Hindia Belanda yang strategis.
Garinsun KNIL di Cimahi tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 09 Okt 2025, 15:50 WIB

Betulkah Gunung Sunda Terlihat dari Pesisir Koromandel India?

Tentang Gunung Sunda yang ditutupi salju abadi dan terlihat dari Koromandel, India. Apa iya? 
Keadaan ronabumi seperti inilah yang dilihat oleh masyarakat, bukan Gunung Sunda yang menjulang  tinggi. (Sumber: Istimewa)
Ayo Biz 09 Okt 2025, 14:45 WIB

Bobotoh Unyu-unyu, Komunitas Perempuan yang Menyimpan Peluang Ekonomi di Dunia Suporter

Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia.
Jadi warna lain yang menyapa di laga Persib, Bobotoh Unyu-unyu bukan sekadar pendukung tapi wajah baru dalam dinamika suporter sepak bola Indonesia. (Sumber: dok. Bobotoh Unyu-unyu)
Ayo Jelajah 09 Okt 2025, 13:40 WIB

Gaduh Kisah Vina Garut, Skandal Video Syur yang Bikin Geger

Kasus Vina Garut bukan sekadar skandal video mesum. Ia adalah kisah kelam tentang eksploitasi, kemiskinan, dan nafsu yang dijadikan komoditas.
Ilustrasi (Sumber: Freepik)