AYOBANDUNG.ID -- Setiap pagi, deretan warung sederhana di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, selalu ramai dikunjungi warga. Para pemburu sarapan memenuhi kursi-kursi di jongko-jongko penjaja kupat tahu yang sudah berdiri puluhan tahun lalu.
Kawasan ini memang dikenal sebagai 'Kampung Kupat Tahu' di Kabupaten Bandung Barat. Salah satu warung yang paling legendaris adalah 'Kupat Tahu Padalarang 99'
Warung tersebut terletak di Jalan Raya Togog, Kampung Pos Kidul. Warung ini kerap diserbu pengunjung dari berbagai daerah, baik warga lokal maupun pengendara luar kota yang melintasi jalur Bandung-Cianjur.
“Kalau lewat sini pasti mampir. Kupat tahunya ringan tapi tetap bikin kenyang,” ujar Diki, pengunjung asal Cianjur yang hendak menuju Buah Batu.
Ia mengaku lebih memilih kupat tahu ketimbang sarapan nasi karena lebih cocok untuk perjalanan jauh.
Menurutnya, yang membuat kupat tahu di sini berbeda adalah kuahnya. Tak seperti versi populer di Tasikmalaya yang menggunakan bumbu kacang dan toge, kupat tahu Padalarang justru disajikan dengan kuah santan kental.
Bahkan kupat tahu di sini beraroma rempah dan cabai, serta dilengkapi mie soun. Rasanya gurih, pedas, dan sangat khas, membuat pengunjung datang lagi dan lagi.
Dengan harga Rp12 ribu sampai Rp25 ribu per porsi, pengunjung bisa menikmati semankuk kupat tahu sampai kenyang. Potongan lontong di Kupat Tahu 99 diproduksi sendiri dengan proses perebusan hingga 14 jam.
Satu lontong berukuran panjang sekitar 40 cm bisa disajikan menjadi 15 hingga 20 porsi. Sementara bahan-bahan yang lainnya terasa fresh dan nikmat di mulut.

Warung Kupat Tahu 99 sendiri buka sejak pukul 6 pagi hingga siang. Warung ini bisa dibilang selalu dipadati pembeli.
Punya Sejarah yang Kuat
Siapa sangka, kuliner legendaris ini punya akar sejarah yang kuat. Kupat Tahu Padalarang pertama kali didirikan oleh seorang warga bernama Mulya pada tahun 1945 di masa awal kemerdekaan Indonesia.
Namun, saat itu ia tak berjualan di Padalarang, melainkan di Rawa Bango, Ciwidey. “Dulu kakek harus mengungsi karena suasana perang. Banyak warga yang pindah dari Padalarang karena situasi saat itu sangat genting,” jelas Fawwaz (19), generasi kelima penerus usaha Kupat Tahu Padalarang 99.
Pada masa itu, Padalarang menjadi jalur strategis dalam konflik bersenjata antara tentara Indonesia dan pasukan Sekutu yang hendak menduduki Bandung. Salah satu pertempuran besar bahkan terjadi di Gunung Masigit, dikenal sebagai Peperangan Cimareme.
Agar bisa menyelamatkan diri, keluarga Mulya mengungsi ke Ciwidey. Di sana ia mulai membuka usaha makanan sebagai cara bertahan hidup.
Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Sinding, adik dari Mulya, lalu diteruskan oleh Sadiah, anak Sinding yang memindahkan warung ke Padalarang pada tahun 2004. Nama '99' dipilih oleh Sadiah sebagai doa, merujuk pada jumlah Asmaul Husna.
"Dikasih nama 99 itu sebagai harapan akan keberkahan dan rezeki yang halal," ungkap Fawwaz.
Bagi siapapun yang penasaran, bisa langsung mengunjungi Kupat Tahu di Padalarang.
Informasi Umum Kupat Tahu 99
Alamat: Jl. Raya Padalarang No.593, Kertamulya, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40553
Jam Operasional: 06.00 - 12.00 WIB
Telepon: (022) 6809616
Harga: Rp15 ribu - Rp25 ribu
Instagram: kupat tahu padalarang 99
Layanan Pesan Antar: Gofood & Grabfood
Alternatif Produk Lain
1. https://s.shopee.co.id/7V5H58UsMd