Bakso Akung, Seporsi Legenda dari Jalan Lodaya

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 10 Jul 2025, 19:06 WIB
Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.

Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan, melainkan ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.

AYOBANDUNG.ID -- Bagi warga Bandung, nama Bakso Akung bukan sekadar tempat makan. Destinasi ini adalah ikon kuliner Bandung dan bagian dari perjalanan rasa yang melegenda sejak 1970-an.

Siapa sangka, usaha sederhana yang dulu berawal dari panggilan akrab pelanggan kini menjelma menjadi destinasi kuliner wajib bagi para pecinta bakso dari seluruh penjuru negeri.

Tepatnya di kawasan Jalan Lodaya, Kota Bandung, sebuah bangunan dua lantai berwarna biru, merah, dan putih tampak ramai disambangi pengunjung.

Bangunan ini menjadi saksi bisu perjalanan Kanda Saryono, sosok di balik Bakso Akung, yang merintis usaha sejak era 70-an dan pindah ke lokasi sekarang pada tahun 1995.

“Pemilik tunggal Bakso Akung ini adalah pak Kanda Saryono hingga sekarang. Dan pak Kanda Saryono lah yang mencetus usaha Bakso Akung hingga sebesar ini,” ujar Adin, salah satu karyawan kepada Ayobandung.

Nama "Akung" pun punya cerita tersendiri. Menurut Adin, karena tubuh Kanda yang jangkung, pelanggan kerap memanggilnya dengan sebutan akung-akung. Nama itu pun melekat menjadi identitas kuliner yang dicintai hingga kini.

"Dulu waktu masih jualan keliling, pelanggan sering manggil ‘Akung! Akung!’ karena beliau tinggi besar. Lama-lama nama itu jadi ciri khas yang dikenal sampai sekarang,” ujar Adin.

Satu porsi menu di Bakso Akung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Satu porsi menu di Bakso Akung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Adin mengakui, sejak pindah ke Jalan Lodaya tahun 1995, semangkuk Bakso Akung tak pernah kehilangan penggemarnya, membuktikan bahwa konsistensi dalam rasa mampu mengukir sejarah panjang.

"Pak Kanda itu orangnya sederhana tapi punya cita rasa yang kuat. Beliau mulai jualan bakso pakai gerobak kecil di sekitar Braga. Tahun 1995 baru pindah ke Lodaya, dan sejak itu, ramai terus gak pernah sepi," lanjut Adin.

Masuk ke kedai, pengunjung akan dihadapkan pada aroma kuah bakso yang menggoda, suara riuh pengunjung, dan sajian yang melimpah. Salah satu menu andalan adalah Yamin Manis Bakso Pangsit Siomay Ceker.

Sajian mi yamin yang manis gurih, disertai suwiran ayam, kuah bakso hangat, dan topping seperti siomay besar, pangsit lembut, serta ceker gemuk, menjadikan pengalaman makan di sini terasa lengkap dan berkesan.

“Menu mi bakso yamin pakai ceker itu yang paling banyak dipesan. Kalau jam makan siang, bisa ratusan porsi keluar. Apalagi hari Sabtu dan Minggu, cekernya bisa ludes sebelum jam 1 siang. Yang datang dari luar kota juga pasti cari menu ini,” jelas Adin.

Satu hal yang membuat Bakso Akung tetap dicintai adalah atmosfernya yang akrab dan ramah. Tidak hanya itu, sistem antrean saat ramai pun tetap dijaga agar tidak membuat pengunjung jenuh. Namun, pengunjung disarankan menghindari jam makan siang di akhir pekan karena antreannya bisa membuat kesabaran ikut diuji.

"Kami tahu pengunjung datang dari berbagai daerah, kadang ada yang rombongan keluarga atau temen-temen reuni. Makanya, ruangannya dibuat luas, ada yang ber-AC dan bebas rokok juga. Yang penting mereka nyaman,” tutur Adin.

Tak hanya itu, setiap porsinya tidak tanggung-tanggung, bahkan setengah porsi saja bisa membuat pengunjung kewalahan. Cocok bagi mereka yang ingin puas makan tanpa merasa bersalah karena kekurangan rasa.

Tapi mungkin, rahasia utama keberhasilan Bakso Akung bukan hanya terletak pada porsinya yang melimpah atau rasanya yang nendang, tapi pada nilai-nilai yang ditanamkan sejak awal.

"Pak Kanda selalu bilang, jangan pernah tipu rasa. Apa yang kamu sajikan, itu harus jadi bukti kejujuran kamu ke pelanggan,” ujar Adin.

Hari ini, Bakso Akung bukan hanya tempat makan tapi juga tentang pengalaman. Menikmati semangkuk Bakso Akung, seakan menggigit rasa otentik dari masa lalu, merasakan keramahan Bandung yang hangat, dan ikut menjadi bagian dari sejarah bisnis yang tumbuh bersama waktu dan cinta pelanggan.

Informasi Mie Baso Akung

Alamat di Jalan Lodaya No. 123, Buah Batu Bandung

Jam Operasional: 10:00 - 20:00 WIB

Alternatif Kuliner dan Produk UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/2qJTUUW7Gh
  2. https://s.shopee.co.id/9pTDpPtXZB
  3. https://s.shopee.co.id/5L0oTAuBo1
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 02 Sep 2025, 12:18 WIB

Mengungkap Rahasia di Balik Cita Rasa Kopi Otentik

Owner BJR Coffee, Dinda Gemilang mengungkapkan bahwa kunci pengolahan kopi berkualitas terletak pada proses roasting. Menurutnya, tahap ini sangat menentukan cita rasa yang akan muncul dari secangkir
Biji Kopi di Kedai Kopi Banjaran (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 02 Sep 2025, 11:08 WIB

Sejarah Bandung dari Paradise in Exile Sampai jadi Kota Impian Daendels

Bandung dulu dijuluki surga dalam pembuangan, tempat buangan pegawai VOC di pedalaman Priangan. Jadi kota besar berkat kopi dan sejarah kolonialisme.
Keramaian Jalan Raya Pos bagian timur di Bandung di era kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 11:07 WIB

Mengenal Dapros, Kerupuk Tradisional dengan Bentuk Unik dan Citarasa Khas

Di meja makan orang Indonesia, kerupuk hampir selalu hadir sebagai pelengkap. Di antara ragam jenisnya, ada satu yang masih bertahan hingga kini meski dibuat dengan cara tradisional, yaitu kerupuk dap
Ilustrasi Foto Dapros. (Foto: Dok. Shopee)
Ayo Biz 02 Sep 2025, 09:38 WIB

Lomie Imam Bonjol, Kuliner Legendaris Favorit BJ Habibie

Lomie sudah melekat menjadi identitas kuliner Bandung. Hidangan mie berkuah kental ini kerap disajikan hangat bersama kangkung, menciptakan rasa gurih yang cocok dinikmati saat cuaca dingin.
Foto Lomie Imam Bonjol, Kuliner Favorit BJ Habibie. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Sep 2025, 09:16 WIB

Sejarah Rugbi di Indonesia, Bandung Dianggap Kota Pelopor

Rugbi, "olahraga kasar untuk pria terhormat" ini, sudah denyut sejak dulu khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi dua tim rugbi yang tengah bertanding. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: PierreSelim)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 20:26 WIB

Screamous: Ketika Streetwear Menjadi Kanvas Kolaborasi Dunia

Didirikan awal tahun 2000-an, Screamous lahir dari semangat anak muda Bandung yang ingin menyuarakan identitas melalui fashion.
Koleksi kolaborasi Screamous x Usugrow. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 20:14 WIB

Kota Bandung, Tren, dan Ironi Kolonialisme

Kota penuh perhatian. Ada budaya pop juga sejarah melawan penjajahan. Indah tapi juga penuh masalah.
Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 19:35 WIB

Dari Kandang ke Kedai, Spill&Bites dan Rasa yang Meresap

Spill&Bites dan ide bisnis mereka mengolah peluang dari hulu ke hilir, dari peternakan hingga meja makan.
Spill&Bites, hasil evolusi dari industri peternakan ayam yang melihat peluang lebih besar di dunia makanan cepat saji. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 18:01 WIB

Dari Bank ke Dapur: Andri dan Daimata yang Meracik Peluang dari Pedasnya Sambal Lokal

Daimata adalah misi Andri untuk mengangkat kuliner lokal, sambal khas Indonesia agar bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
Andri Ganamurti selaku Owner dari brand Daimata, produk UMKM sambal dalam kemasan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 17:41 WIB

Bursa Digital, Pajak Karbon, dan Agenda Keberlanjutan dalam APBN

Pajak karbon dan bursa digital dapat menjadi alat penting dalam agenda keberlanjutan dalam APBN.
Ilustrasi Lingkungan (Sumber: Pixabay.com | Foto: Pixabay)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 15:52 WIB

Sejarah Hari Jadi Kota Bandung, Kenapa 25 September?

Bandung pernah rayakan ulang tahun 1 April, tapi kini 25 September jadi tanggal resmi berdirinya kota. Penetapan 25 September 1810 lahir dari riset sejarah panjang.
Alun-alun Bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 15:19 WIB

Apakah Damkar Representasi Pahlawan Sesungguhnya Negeri Ini?

Fenomena "minta tolong ke damkar" sedang ramai di masyarakat.
Nyatanya Damkar Lebih Dipercaya Masyarakat (Sumber: Pexels/Muallim Nur).
Ayo Biz 01 Sep 2025, 14:05 WIB

Sajikan Biji Kopi Kabupaten Bandung, BJR Coffee Tawarkan Kualitas Citarasa yang Konsisten

Berawal dari hobi, Dinda Gemilang sukses membangun bisnis kopi dengan brand Kopi BJR. Bahkan konsumen Dinda berasal dari berbagai daerah di luar Bandung.
Kopi BJR (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Sep 2025, 13:16 WIB

Jejak Sejarah Gempa Besar di Sesar Lembang, dari Zaman Es hingga Kerajaan Pajajaran

Sejarah gempa besar di Sesar Lembang ungkap potensi magnitudo 7. Gempa raksasa purba ini sudah terlacak sezak Zaman Es akhir hingga Kerajaan Pajajaran di abad ke-15.
Ilustrasi gempa besar akibat Sesar Lembang di Bandung di abad ke-15.
Ayo Biz 01 Sep 2025, 13:00 WIB

Helm, Bukan Hanya Pelindung Kepala Tapi Juga Sarana Investasi

Helm adalah alat pelindung kepala yang dirancang untuk menjaga keselamatan penggunanya. Biasanya terbuat dari bahan keras di bagian luar seperti plastik berkualitas tinggi atau fiberglass, serta dilap
Ilustrasi Foto Helm (Foto: Unsplash)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 11:58 WIB

Samping Kebat Membalut Alegori Makna Agama

Agama diibaratkan selembar kain yang menemani manusia sejak lahir sampai mati. Ia hadir dalam hidup sehari-hari, memberi makna dan arah.
Ilustrasi pembuatan samping kebat. (Sumber: Pexels/Noel Snpr)
Ayo Biz 01 Sep 2025, 11:42 WIB

Surabi Cihapit, Cita Rasa Legendaris yang Bertahan di Tengah Pasar

Kota Kembang dikenal sebagai surganya kuliner radisional. Salah satu yang selalu dicari wisatawan maupun warga lokal adalah surabi, makanan berbahan dasar tepung beras yang dimasak di atas tungku.
Surabi Cihapit (Foto: GMAPS)
Beranda 01 Sep 2025, 09:16 WIB

Saat Hati Rakyat yang Tersakiti Meledak: Kronik Kemarahan dan Kekecewaan di Jalanan Kota Bandung

Ketidakpercayaan yang disuarakan menjadi pengingat bahwa demokrasi hanya akan bernapas sehat bila pengelola negara benar-benar mendengar aspirasi rakyatnya.
Suasana aksi solidaritas di Kota Bandung, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 01 Sep 2025, 07:46 WIB

Panji Tengrorak, Animasi 2D Modern yang Mengangkat Budaya Lokal Indonesia

Panji Tengkorak hadir meramaikan perfilman Indonesia lewat Animasi 2D modern yang tentunya bisa menghadirkan pengalaman baru dalam menonton.
Animasi Panji Tengkorak (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 31 Agu 2025, 20:55 WIB

Praktik Ekologis Rakyat: Menolak Gengsi, Melawan Siasat Pemasaran

Hidup ramah lingkungan sejati lahir dari praktik sehari-hari rakyat.
Ilustrasi ramah lingkungan. (Sumber: Pexels/Cats Coming)