Kupat Tahu dan Lontong Kari Cicendo, Kuliner Legendaris yang Tak Pernah Sepi

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Kamis 10 Jul 2025, 11:24 WIB
Gerai kupat tahu dan lontong kari Cicendo (Foto: GMAPS)

Gerai kupat tahu dan lontong kari Cicendo (Foto: GMAPS)

AYOBANDUNG.ID -- Aroma rempah dari seporsi kupat tahu dan lontong kari mengepul sejak pagi buta di sudut sempit Gang Polisi, Cicendo, Bandung. Tempat itu menjadi saksi bisu salah satu keberadaan kuliner legendaris Kota Bandung.

Inilah jejak kuliner turun-temurun yang kini dilanjutkan oleh Yeyet Rahmayati. Ia merupakan generasi kedua dari usaha keluarga yang telah dirintis sejak lebih dari setengah abad lalu.

Kupat tahu dan lontong kari buatan Yeyet selalu jadi rebutan. Tak heran, sistem antre pun dibuat rapi menggunakan nomor urut. Gerai kecil ini memang tak pernah sepi.

Sejak jam enam pagi, pelanggan dari berbagai latar belakang budaya dan usia sudah berdatangan demi mencicipi rasa otentik yang tetap konsisten. Sungguh luar biasa bukan?!

Bisnis keluarga ini tidak langsung menjual kupat tahu. Pada 1950-an, sang ayah, Aan, membuka warung nasi rames di lokasi yang strategis, tepatnya dekat kantor pembuatan SIM dan STNK zaman dulu.

Lama kelamaan, ia mulai meracik resep kupat tahu dan lontong kari dengan mencatat setiap masukan dari pelanggan. Dari situlah cita rasa khas mulai terbentuk, lalu diwariskan kepada Yeyet di tahun 1980-an.

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, Yeyet sudah ikut membantu sang ayah di dapur. Kini, bersama suaminya dan dibantu sepuluh karyawan, ia mengelola seluruh proses produksi hingga pelayanan.

Daya Tarik Kuliner Legendaris

Salah satu daya tarik gerai ini adalah kualitas bahan yang tak main-main. Tahu Cibuntu dipilih langsung karena teksturnya yang lembut dan rasa gurih alaminya. Dalam sehari, usaha Yeyet bisa menghabiskan 300 hingga 500 potong tahu.

Belum lagi lontong khas Yeyet yang berbobot 1 kilogram per buah, dibuat tanpa bahan pengawet atau pemutih. Keunikan tersebut menjadikannya makanan favorit hingga dipesan oleh hotel-hotel.

Kupat Tahu Cicendo buatan Yeyet (Foto: GMAPS)
Kupat Tahu Cicendo buatan Yeyet (Foto: GMAPS)

Tauge segar juga menjadi komponen penting. Dapur Yeyet bisa mengolah 15 hingga 20 kilogram tauge segar dalam sehari. Sementara, untuk lontong sendiri, bisa habis hingga 100 buah setiap harinya.

Promosi mulut ke mulut menjadi kunci keberlangsungan usaha ini. Banyak pelanggan yang awalnya adalah teman sang ayah, kini membawa anak bahkan cucu mereka.

"Kadang ada yang datang dan nanya, ā€˜Masih ada kupat tahu Mang Aan?’ Itu bikin saya terharu," ucap Yeyet.

Walaupun gerai buka sampai pukul 14.30 WIB, Yeyet mengaku kadang kewalahan, terutama saat akhir pekan atau hari libur. Ia percaya jika rasa makanan bisa menyentuh hati orang, pelanggan akan datang dengan sendirinya.

Selain kupat tahu dan lontong kari, Yeyet juga menjual penganan lain seperti rempeyek dan agar-agar gula merah. Semua disiapkan dengan standar kualitas yang sama, bersih, segar, dan tanpa pengawet.

Jika sedang berada di Bandung, sempatkanlah menyusuri Gang Polisi di kawasan Cicendo. Di sana Anda bisa menikmati lezatnya kupat tahu dan lontong kari Yeyet.

Informasi Umum Kupat Tahu dan Lontong Kari Cicendo

Alamat: Belakang Jl. Cicendo No.21, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171

Jam Operasional: 05.30 - 13.00

Telepon: 0851-0825-3545

Instagram: 0851-0825-3545

Layanan Pesan Antar: Gofood & Grabfood

Alternatif Produk Sejenis

1. https://s.shopee.co.id/9zmdUxaLsJ

2. https://s.shopee.co.id/1Vo5NM9KcN

3. https://s.shopee.co.id/2g02lXnjH6

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 ā€œMie Telur Mandiā€ dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:52 WIB

Cerita Kuliner Nasi Tempong dan Jalanan Lengkong yang tak Pernah Sepi

Salah satu kisahnya datang dari Nasi Tempong Rama Shinta, yang dahulu merasakan jualan di gerobak hingga kini punya kedai yang selalu ramai pembeli.
Jalan Lengkong kecil selalu punya cara menyajikan malam dengan rasa di Kota Bandung, (05/11/2025). (Foto: Zaki Al Ghifari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 16:09 WIB

Lampu Lalu Lintas Bermasalah, Ancaman Kecelakaan yang Perlu Ditangani Cepat

Lampu lalu lintas di perempatan Batununggal dilaporkan menampilkan hijau dari dua arah sekaligus yang memicu kebingungan dan potensi kecelakaan.
Kondisi lalu lintas yang berantakan di perempatan Batununggal, Kota Bandung (4/12/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:56 WIB

Terjangkau namun Belum Efisien, Trans Metro Pasundan di Mata Mahasiswa

Mahasiswa di Bandung memilih bus kota sebagai transportasi utama, namun masih menghadapi kendala pada rute, jadwal, dan aplikasi.
Suasana di dalam bus Trans Metro Pasundan di sore hari pada hari Selasa (2/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 15:16 WIB

Bandung di Tengah Ledakan Turisme: Makin Cantik atau Cuma Viral?

Artikel ini menyoroti fenomena turisme Bandung yang makin viral namun sekaligus makin membebani kota dan lingkungannya.
Sekarang Bandung seperti berubah jadi studio konten raksasa. Hampir setiap minggu muncul cafe baru dan semuanya berlomba-lomba tampil seestetik mungkin agar viral di TikTok. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:36 WIB

Jalan Baru Literasi dan Numerasi di Indonesia: Berkaca pada Pendidikan Finlandia

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia berdasarkan data PISA dan faktor penyebabnya.
Butuh kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak dalam rangka mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri ini. (Sumber: Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 14:28 WIB

Tahu Bakso di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung: Lezatnya Paduan Tradisi dan Urban Vibes

Di sekitar Pasar Modern Sinpasa Summarecon Bandung, salah satu tenant mampu menarik perhatian siapa saja yang lewat: tahu bakso enak.
Tahu Bakso Enak. (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 12:06 WIB

Polemik Penerapan Restorative Justice di Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Perkara

Polemik restorative justice dibahas dengan menggunakan metode analisis normatif, namun pada bagian penjelasan contoh digunakan juga analisis sosiologis.
Ilustrasi hukum. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:19 WIB

Babakan Siliwangi Perlu Cahaya: Jalur Populer, Penerangan Minim

Hampir setiap malam di wilayah Babakan Siliwangi penerangan yang minim masih menjadi persoalan rutin.
Suasana Babakan Siliwangi saat malam hari (4/12/2025) dengan jalanan gelap, mural warna-warni, dan arus kendaraan yang tak pernah sepi. (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 10:00 WIB

Kunci 'Strong Governance' Bandung

Strong governance adalah salah satu kebutuhan nyata Bandung kiwari.
Suasana permukiman padat penduduk di pinggir Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 08:31 WIB

Benarkah Budidaya Maggot dalam Program 'Buruan Sae' Jadi Solusi Efektif Sampah Kota Bandung?

Integrasi budidaya maggot dalam Program Buruan Sae menjadi penegasan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
Budidaya maggot di RW 9 Lebakgede menjadi upaya warga mengolah sampah organik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Beranda 15 Des 2025, 07:48 WIB

Pembangunan untuk Siapa? Kisah Perempuan di Tengah Perebutan Ruang Hidup

Buku ini merekam cerita perjuangan perempuan di enam wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Sulawesi, NTT, NTB, serta dua titik di Kalimantan, yang menghadapi konflik lahan dengan negara dan korporasi.
Diskusi Buku ā€œPembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kamiā€ yang digelar di Perpustakaan Bunga di Tembok, Bandung, Minggu (14/12/2025).
Beranda 15 Des 2025, 07:32 WIB

Diskusi Publik di Dago Elos Angkat Isu Sengketa Lahan dan Hak Warga

Dari kegelisahan itu, ruang diskusi dibuka sebagai upaya merawat solidaritas dan memperjuangkan hak atas tanah.
Aliansi Bandung Melawan menggelar Diskusi Publik bertema ā€œJaga Lahan Lawan Tiranā€ pada 12 Desember 2025 di Balai RW Dago Elos, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Biz 15 Des 2025, 07:16 WIB

Berawal dari Kegelisahan, Kini Menjadi Bisnis Keberlanjutan: Perjalanan Siska Nirmala Pemilik Toko Nol Sampah Zero Waste

Toko Nol Sampah menjual kebutuhan harian rumah tangga secara curah. Produk yang ia jual sudah lebih dari 100 jenis.
Owner Toko Nol Sampah, Siska Nirmala. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 14 Des 2025, 20:09 WIB

Good Government dan Clean Government Bukan Sekadar Narasi bagi Pemkot Bandung

Pentingnya mengembalikan citra pemerintah daerah dengan sistem yang terencana melalui Good Government dan Clean Government.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,