Di sore hari, ramai kendaraan berlalu lalang dan beberapa kendaraan berhenti sembarangan ditepi jalan tanpa mempedulikan pengguna jalan yang lain. Kurangnya lahan parkir di Kota Bandung semakin terlihat dengan banyaknya kendaraan yang terparkir di bahu jalan. Hal ini sering ditemukan di pusat kota yang dipadati aktivitas warga yakni pusat perbelanjaan dan perkantoran. Wali Kota Bandung yakni, M. Farhan harus mengambil langkah cepat untuk mengatasi permasalahan parkir yang mengganggu mobilitas masyarakat di pusat Kota Bandung.
Sri Rahayu, seorang warga Kota Bandung berbagi pengalamannya mengenai parkir liar dari para pengguna jalan yang egois. Ia mengatakan, para pengguna jalan tidak taat atau bahkan tidak peduli terhadap rambu lalu lintas yang sudah ada. Hal itu juga disebabkan karena kurangnya lahan parkir yang menyebabkan banyak pengendara parkir tidak pada tempatnya.
Banyaknya kendaraan pribadi dan transportasi umum, memicu tekanan besar terhadap ruang publik yang padat oleh aktivitas masyarakat. Kebutuhan parkir di Kota Bandung terus meningkat sehingga fasilitas yang tersedia tidak mampu menampung seluruh kendaraan masyarakat Kota Bandung. Bahu jalan sering dijadikan tempat parkir oleh para pengguna jalan yang sedang ada keperluan dan hal tersebut mempersempit ruang lalu lintas.

Ia menjelaskan para pengendara akan memanfaatkan ruang kosong ketika tempat parkir resmi telah penuh.
“Penertiban parkir liar harus dilakukan agar tidak menghambat perjalanan dan tidak merugikan pengguna jalan yang lain,” ujarnya, Rabu (3/12/25).
Parkir liar tersebut, menyebabkan kemacetan dan waktu tempuh para pengguna jalan menjadi semakin lama sehingga aktivitas masyarakat tidak efisien.
Banyak warga yang mengeluh mengenai parkir liar, karena sering memperlambat perjalanan mereka setiap harinya. Khususnya pusat kota di area Alun-Alun Bandung yang merupakan daerah pariwisata di Kota Bandung. Kondisi ini memerlukan tindakan cepat dari pemerintah agar jalur utama kota dapat berfungsi dengan optimal.
Adanya ketidak seimbangan antara fasilitas parkir dengan semakin banyaknya kendaraan dan pendatang yang berkunjung ke Kota Bandung. Ia menilai kebijakan parkir belum terstruktur sepenuhnya dengan adanya tataruang yang terus berkembang.
“Perencanaan jangka panjang sangat dibutuhkan agar krisis parkir lebih mudah untuk ditangani,” tambahnya.
Baca Juga: Gelaran Pasar Kreatif Jawa Barat dan Tantangan Layanan Publik Kota Bandung
Walikota Bandung yakni M. Farhan, diharapkan merencanakan pembangunan gedung parkir bertingkat untuk mengurangi kepadatan di kawasan pusat kota. Fasilitas tersebut dapat menjadi solusi jangka panjang yang mampu menampung kendaraan dalam jumlah yang banyak. Sangat diharapkan agar meningkatkan kenyamanan masyarakat dan menciptakan lingkungan lalu lintas yang tertib, serta aman bagi pengguna jalan.
Masyarakat berharap kepada M.Farhan agar dapat mempertimbangkan solusi tersebut, untuk menyelesaikan persoalan parkir liar secara berkelanjutan. Harapan tersebut muncul dikarenakan kemacetan yang disebabkan parkir liar sangat mengganggu dan menghambat aktivitas pengguna jalan.
“Kami ingin perubahan nyata yang dapat diraskan langsung setiap harinya,” tutupnya. (*)
