Langkah kaki bergerak perlahan di atas trotoar yang menyempit, sementara beberapa batu yang terangkat memaksa pejalan kaki agar berhati-hati. Suasana pagi yang dingin di Kota Bandung terasa berlawanan dengan ramainya arus kendaraan di pinggir jalan. Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Minggu (30/12/2025).
Sebagai pengamat setia trotoar, Aurelius rutin sekali mencatat titik-titik rawan yang membahayakan pejalan kaki. Ia menceritakan pengalamannya sehari-hari sekaligus menyarankan kepada Wali Kota M. Farhan agar trotoar segera diperbaiki.
“Masih banyak trotoar yang berlubang dan sempit, jadi kita yang jalan kaki harus ekstra hati-hati, apalagi kalau jalan sedang ramai,” ujarnya.
“Saya rasa Bapak Wali Kota harus segera menangani jalan yang rusak supaya pejalan kaki ngerasa aman.”

Di beberapa bagian Jalan Dago, trotoar memang sudah diperlebar, namun batu yang longgar dan permukaan yang tidak rata masih ditemukan. hal ini dapat membahayakan anak-anak serta orang tua, Lelaki itu menambahkan.
“Perbaikan ini bagus, tetapi masih ada banyak area berisiko yang perlu diperhatikan oleh Bapak Walikota agar semuanya aman. ”
Zebra cross dan lampu penerangan di beberapa persimpangan juga belum optimal sehingga pejalan kaki kasulitan menyeberang dengan aman. Pengamatan saya menunjukkan warga sering menunggu lebih lama atau menyeberang dengan risiko karena fasilitas yang terbatas.
Saya sempat menanyakan kepada beberapa pejalan kaki sekitar mengenai perbandingan fasilitas pejalan kaki di Bandung dan kota besar lainnya.
“Akses untuk pejalan kaki di Bandung memang sangat berbeda dari Jakarta, di mana jalurnya lebih banyak dan lebih mudah untuk dilalui,” jelasnya.
Mereka menyatakan bahwa situasi ini memaksa pejalan kaki di Bandung untuk lebih waspada, dan trotoar yang ada seringkali tampak tidak memadai. Mereka berharap Wali Kota M. Farhan bisa menambah fasilitas serta memperbaiki tempat-tempat berisiko supaya berjalan kaki menjadi lebih aman setiap harinya.
Kebersihan trotoar juga masih menjadi sorotan utama, banyak tumpukan sampah dan kendaraan yang parkir sembarangan, hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. Sehingga pejalan kaki harus memilih jalan alternatif yang dirasa lebih nyaman dan aman.
Dari keseluruhan temuan di lapangan, ternyata walaupun sudah ada beberapa yang mengalami perbaikan, namun masih banyak lokasi yang membutuhkan perhatian. Warga berharap agar Wali Kota M. Farhan dapat memperluas trotoar yang layak, mengevaluasi titik-titik rawan, serta meningkatkan aspek keselamatan bagi pejalan kaki. (*)
