Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Riri Pamungkas
Ditulis oleh Riri Pamungkas diterbitkan Senin 08 Des 2025, 09:24 WIB
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)

Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)

Trotoar di Bandung semakin kehilangan fungsinya karena pedagang dan pengendara motor maupun mobil terus mejajah ruang publik. Penertiban dan pengawasan yang masih belum konsisten membuat pejalan kaki selalu menjadi korban akan hal tersebut.

Kota Bandung tempat yang sendu dan cocok untuk berjalan kaki sambil melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Tetapi sayangnya hal tersebut lebih banyak berlaku di sekitar kota Bandung-nya saja dan bukan diseluruh Bandung-nya. Tidak semua warga Bandung dapat menikmati hal yang sama yaitu berjalan di trotoar yang layak. Kurangnya awarness dari pemerintah dan staff  membuat warga ikut terbawa dan tidak peduli akan trotoar sendiri.

Banyak mahasiswa, salah satunya Clarissa Augusta Julian, menggambarkan trotoar sekitar kampus sebagai ruang yang kacau dan sering diserobot motor saat macet. Ia menilai lapak pedagang membuat jalur semakin sempit dan membuat langkah pejalan kaki terputus-putus setiap harinya. Kondisi ini menciptakan suasana yang tidak aman meski area di area pendidikan yang seharusnya terasa tertib dan nyaman.

Pedagang menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan pada jam-jam keramaian kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Pedagang menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan pada jam-jam keramaian kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)

Sejumblah pedagang tetap membuka lapak di jalur pedestrian sehingga pejalan kaki sering turun ke bahu jalan. Perempuan berkulit putih itu berharap pemerintah menyediakan zona khusus agar pedagang tidak lagi mengambil ruang trotoar sepenuhnya. Tanpa penataan jelas, konflik ruang akan terus berulang dan merugikan masyarakat umum.

“motor sering naik trotoar buat nyelip waktu macet,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa situasi itu membuat pejalan kaki merasa tidak aman saat bergerak. Pelanggaran tersebut menunjukan lemahnya pengawasan di titik lalu lintas paling padat.

Di beberapa Lokasi, hambatan tidak hanya datang dari pedagang dan motor tetapi juga tiang listrik, papan iklan, serta pepohonan yang tidak tertata. Situasi itu menjadi bukti bahwa wali kota Bandung Muhammad Farhan belum menempatkan pedestrian sebagai priotitas tata kota yang utama. Penataan penyeluruh diperlukan agar teotoar tidak lagi menjadi ruang sisa.

Annisa Salsabilla salah satu mahasiswa yang berdomisili di Bandung Timur pun turut menyoroti masalah pada fasilitas umum di Bandung yang tidak ramah pejalan kaki.

“Trotoar harus jadi ruang publik yang aman dan pastinya nyaman ya,” ucapnya.

Perempuan berambut panjang itu menyebut perlunya pembatas fisik supaya motor tidak dapat naik seenaknya. Kurangnya tindakan tegas dan pengawasan selama ini dianggap memperbutuk kebiasaan pengguna jalan

Perempuan berkulit sawo matang itu menambahkan bahwa daerah Cihapit, Setiabudi dan sekitar taman kota menjadi titik terpadat pedagang. Beberapa ruang pedestrian bahkan tak lagi dapat difungsikan sebagai jalur berjalan normal setiap harinya. Situasi itu menunjukan kebutuhan mendesak untuk perbaikan yang lebih sistematis.

Menurut Perempuan tersebut, sebegai warga asli bandung itu menilai komunikasi pemerintah soal aturan pedestrian yang masih minim dan kurang ditekankan publik.

“Oleh pemkot bandung snediri kurang terhighlight” katanya.

Ia menilai, solusi yang dilakukan pemerintah Farhan masih lemah. Ketidakhadiran edukasi publik membuat perilaku menyimpang terus dianggap hal biasa.

Kondisi trotoar Bandung menunjukan bahwa masalahnya bukan semata desain fisik tetapi juga budaya ketidakpeduliaan Bersama. Tanpa pengawasan konsisten dan ruang alternatif bagi pedagang, penyerobotan jalur pejalan kaki akan terus berulang. Bandung membutuhkan pemimpin yang berani menegakan agar ruang publik kembali pada fungsi semsetinya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Riri Pamungkas
Digital Public Relations student from Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Farhan Vs. KDM

Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB
Farhan Vs. KDM

Menangkal Bencana Hoaks

Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB
Menangkal Bencana Hoaks

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)