Bila Gempa Terjadi Saat Berada di Mal

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Minggu 07 Des 2025, 18:40 WIB
Sebelum terjadi gempa, kenali kegunaan nomor dan tanda-tanda yang ada dalam panel di dinding litf. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)

Sebelum terjadi gempa, kenali kegunaan nomor dan tanda-tanda yang ada dalam panel di dinding litf. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)

Ketika pusat perbelanjaan dibuka, satu per satu pengunjung berdatangan. Tidak terlihat berdesakan ketika pengunjung datang, dan langsung tersebar ke berbagai gerai dalam mal. Demikian juga yang ke bioskop, ke gedung konser, atau ke stadion olahraga saat menonton pertandingan bola. Ketika penonton masuk ke dalam gedung, tak terlihat berdesakan, karena kedatangannya tidak bersamaan. Kita saksikan ketika pemutaran film di bioskop selesai, ketika konser selesai, ketika pertandingan bola di dalam stadion selesai, akan terlihat betapa berdesakannya para pengunjung yang akan ke luar gedung atau stadion.

Mal di Jl Merdeka, Kota bandung, sebelum covid, pengunjung hariannya mencapai 60.000 orang. Namun, pada saat covid, terjadi penurunan ekstrim, sampai antara 3.000 sampai 5.000 orang. Penonton di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, sekitar 40.000 orang. Inilah contoh, begitu banyaknya orang yang sengaja datang ke gedung dan stadion olahraga.

Apa yang akan dilakukan bila saat berada di dalam mal, di dalam stadion, di dalam gedung konser, terjadi gempa bumi? Inilah yang harus menjadi perhatian semua kalangan, seluruh warga kota, otoritas Negara, dan kalangan bisnis yang mengelola gedung komersil tersebut.

Misalnya, ketika sedang berada di dalam mal terjadi gempa bumi yang cukup besar, hal yang paling ditakutkan adalah terjadinya kepanikan. Oleh Karena itu, usahakan tetap kalem, tenang, dan aman. Ketika kepanikan terjadi, misalnya ada orang tiba-tiba berlari dari kerumunan, maka kebanyakan orang dalam kerumunan itu akan ikut berlari ke arah orang itu berlari. Sesungguhnya tindakan ini dapat mengakibatkan kecelakaan dan menimbulkan kepanikan baru. Bila gempa bumi terjadi, aliran listrik biasanya mati, sehingga suasana menjadi redup, atau gelap, dan pengunjung akan refleks untuk berlari menuju pintu darurat secara bersamaan, yang sering tempatnya tersembunyi dan tidak diketahui arahnya. Merunduk saat bergerak, dan bila tidak dapat melihat ke depan karena gelap, ikuti dinding untuk menuju ke ruang yang diinstruksikan oleh bagian keamanan dan keselamatan.

Usahakan jangan membaca atau mendengarkan berita-berita yang tidak jelas sumbernya, atau berita palsu, yang menakutkan dan semakin meresahkan. Karena memang, berita palsu dibuat untuk tujuan itu. Jangan membaca informasi selain dari lembaga resmi yang sudah terpercaya selama ini.

Ketika gempabumi kuat terjadi pada saat sedang berada di dalam mal, maka hukum nomor satu adalah melindungi diri. Ketika berada di lantai yang tinggi dalam gedung itu, guncangan gempabumi nya akan terasa kuat dibandingkan dengan lantai yang berada di tengah dan lantai bawah gedung. Tetaplah tenang, dan setelah guncangan mereda, berkumpullah di area publik, seperti di sekitar ”ruang tunggu” lift.

Utamakan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari bangunan runtuh, benda jatuh, dan puing-puing yang berjatuhan saat berada di dalam mal. Amati sekeliling dan waspada, karena seluruh barang yang ada di dalam mal itu akan berbenturan dan berjatuhan. Bila guncangan gempabumi sudah mereda, segeralah berpindah ke tempat yang terlindung dari benda jatuh dan barang-barang berat lainnya yang kemungkinan akan roboh, sambil tetap melindungi tengkuk dan kepala dengan memanfaatkan benda-benda kuat yang ada, seperti keranjang belanja. Kemudian, pindahlah ke tempat yang lebih aman, seperti taman. Namun, bila tidak ada ruang terbuka, berlindunglah di dalam bangunan beton bertulang yang relatif baru, kokoh, dan tahan gempabumi. Dengarkan instruksi resmi dari bagian keselamatan dan keamanan gedung. 

Dalam latihan mitigasi gempabumi di sekolah-sekolah atau di ruang publik, sering dijelaskan, jangan sekali-kali turun menggunakan lift ketika gempa bumi terjadi. Namun tidak dilatihkan, bagaimana jika terjadi gempa bumi saat berada di dalam lift. Atau, dalam keadaan biasa, tiba-tiba lift macet. Hal ini pun penting untuk diketahui. Tindakan pertama, bila terjadi guncangan, segera berjongkok, lindungi tengkuk dan kepala, dan berpegangan. Tidak perlu menggedor-gedor pintu lift dengan harapan dapat segera ke luar, karena tindakan itu hanya akan menghabiskan tenaga dan menambah kecemasan. Di dinding lift dekat pintu masuk, terdapat panel dengan tombol berangka, yang menunjukkan lantai gedung. Bila terjebak di dalam lift, pijitlah semua angka – lantai tersebut. Bila kemudian pintu lift terbuka di lantai mana pun, segeralah ke luar dengan waspada dan hati-hati. Namun, bila masih terjebak dalam lift, sambil menunggu pertolongan, pijitlah gambar bel dalam panel itu, dan bicaralah melalui interkom untuk meminta bantuan. Bila sudah tersambung, petugas keamanan dan keselamatan akan menjawab melalui interkom, dan memberikan instruksi yang harus dilakukan dan ditaati. 

Bila sudah berada di tempat aman dan selamat, namun masih dalam situasi yang diliputi kecemasan, tentu semua orang ingin didahulukan. Ingin diprioritaskan. Ketika keadaan inilah, berikan kesempatan terbaik kepada petugas keamanan dan keselamatan yang sudah sama-sama dalam keadaan kritis, sambil bertugas untuk menyelamatkan orang lain melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya memberikan informasi nama, alamat, dan nomor kontak serta nomor kontak keluarga yang dapat dihubungi. Berdasarkan data alamat, mereka yang berhasil dievakuasi akan dikelompokkan sesuai kedekatan alamat rumah. 

Baca Juga: Berlatih Gerakan Mitigasi Gempa seperti Berlatih Penca

Untuk menghindari kecemasan yang berkepanjangan, diperlukan kepastian keselamatan anggota keluarganya dan tetangganya. Agar semua informasi itu pesannya sampai kepada semua orang, maka setiap pengumuman, tulislah dalam karton, agar mereka yang memiliki gangguan pendengaran mendapatkan informasi yang benar.

Ikutlah berbagi peran walaupun sedang menjadi bagian yang perlu ditolong, misalnya, bila masih mampu untuk menulis, misalnya ikut menjadi yang mencatatkan nama-nama, alamat, dan nomor kontak yang berada di lingkungannya. Bahkan bila ada keluarga yang akan menjemput, bawalah makanan untuk yang lainnya, karena yang cemas pun perlu makan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk saling membantu dan saling menguatkan.

Kehormatan bagi kita untuk mengambil peran melakukan mitigasi, sebelum keadaan kritis itu menimpa, karena mengandung nilai kemanusiaan yang tinggi. Semoga Selamatlah Alam Semesta! (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ‘Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana. 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)