Apotek Desa, Program Pemerintah yang Menggemparkan Apotek Swasta

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Kamis 31 Jul 2025, 08:03 WIB
Contoh Penulisan Penamaan Apotek Desa (Sumber: Kemenkes)

Contoh Penulisan Penamaan Apotek Desa (Sumber: Kemenkes)

Baru-baru ini dunia kesehatan khususnya farmasi, dihebohkan oleh kabar tercetusnya koperasi merah putih yang membawahi terbentuknya Apotek Desa.

Salah satu program yang dirancang oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan kesehatan melalui tersedianya obat-obat dengan harga murah.

Program ini juga memiliki orientasi untuk menjangkau daerah 3 T (Tertinggal, Terluar, Terdepan) juga pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi anggota koperasi merah putih.

Sekilas kebijakan ini nampak indah. Namun justru perlu dikaji lebih dalam sebelum program ini benar-benar direalisasikan di masyarakat.

Banyak fakta yang mesti dikumpulkan, banyak praktisi yang mestinya di ajak bicara, banyak pertimbangan dan ide lain yang sepertinya bisa lebih reflektif dengan kebijakan ini.

Langkah konkret pemerintah dalam hal ini telah diwujudkan melalui penerbitan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mewujudkan kemandirian bangsa dengan fokus pada ketahanan pangan berkelanjutan, yang sejalan dengan visi Asia Citra Kedua dan pembangunan berbasis desa guna menciptakan pemerataan ekonomi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

Melalui instruksi tersebut, Menteri Kesehatan mendapat mandat khusus untuk mengembangkan dua program utama.

  • Pertama, memberikan bimbingan teknis, pendampingan operasional, dan dukungan fasilitas, termasuk merumuskan regulasi yang mengatur operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam menyediakan layanan apotek di tingkat desa dan kelurahan.

  • Kedua, melaksanakan fungsi pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi komprehensif, termasuk penyusunan kerangka kebijakan untuk mengoperasikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam penyelenggaraan klinik kesehatan di level desa dan kelurahan.

Ada beberapa apotek swasta yang turut senang dan siap untuk berkolaborasi jika dibutuhkan oleh pemerintah.

Namun sebagian besar masih banyak yang menentang perihal kebijakan ini, mulai dari rekan sejawat Apoteker, pemilik usaha hingga beberapa rekan mahasiswa profesi apoteker.

Lantas Apa yang menjadi perdebatan praktisi dan pemilik apotek swasta dengan kebijakan apotek Desa/Kelurahan ini:

Studi Kelayakan Pembentukan Apotek Desa

Dalam menentukan studi kelayakan pembangunan apotek desa ada empat bagian salah satunya lokasi desa/kelurahan harus memiliki penduduk lebih dari 1000 orang.

Jika mengacu kepada tujuan didirikannya apotek desa diperuntukkan bagi anggota koperasi merah putih (perangkat desa, kelompok usaha masyarakat) dan masyarakat umum.

Melihat demikian seharusnya jumlah tidak menjadi patokan kalau orientasinya bukan berbisnis tapi meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan tujuan awal.

Dalam panduan juknis apotek desa standar minimal ruangan apotek adalah 3x4 meter sudah bisa berdiri. Sementara apotek swasta diwajibkan memiliki syarat ruangan sebesar 60 meter persegi.

Selain itu juga ada beberapa syarat lain seperti ruangan pelayanan minimal 10 meter dan 15 meter persegi untuk apotek dengan layanan yang lebih luas. Bagi apotek swasta ketentuan diatas akan mempersulit perpanjangan izin di kemudian hari. Sementara bagi apotek desa tidak berlaku hal yang demikian.

Contoh Ruangan Apotek Desa. (Sumber: Kemenkes Repubik Indonesia)
Contoh Ruangan Apotek Desa. (Sumber: Kemenkes Repubik Indonesia)

Apotek desa terdiri dari dua jenis, pertama apotek inti sebagai pusat dan membawahi lima apotek plasma dibawahnya.

Dalam pelaksanaanya apotek desa dikepalai oleh seorang Apoteker dan dibantu oleh tenaga vokasi farmasi. Sementara apotek plasma dioperasionalkan oleh tenaga vokasi saja.

Sedangkan apotek swasta diwajibkan memiliki satu orang apoteker bahkan lebih sebagai syarat pendirian apotek. Kemudian apotek swasta yang ingin memiliki cabang secara perizinan tidak bisa terafiliasi dengan apotek pusat.

Jadi bagi apotek swasta yang memiliki enam apotek maka semuanya harus memiliki enam izin apotek yang berbeda. Satu orang apoteker mengurusi satu apotek saja tidak mudah karena banyak admistrasi serta peraturan yang mengikat.

Sementara apotek desa dengan percaya diri menyerahkan enam operasional apotek hanya kepada satu orang apoteker.

Poin ini menjadi masalah baru yaitu banjirnya pengangguran bagi calon sarjana profesi apoteker. Apotek swasta yang membuka enam apotek akan membuka lowongan apoteker sebanyak 6-12 orang. Sementara apotek desa membuka enam apotek hanya untuk satu orang apoteker.

Hal ini sekarang menjadi pertanyaan apakah profesi apoteker masih worth it untuk diambil sebagai salah satu profesi karir di masa depan.

Bagi apotek swasta skema penyediaan obat sangat ketat diawasi oleh dinas kesehatan atau BPOM.

Jika ketahuan ada satu apotek yang menyatukan semua pesanan obat tapi operasionalnya untuk enam apotek, maka dipastikan apotek tersebut akan disidak dan mendapat cap apotek planel.

Sementara apotek desa sebagai apotek inti diperbolehkan melakukan pengadaan bersama dengan apotek plasma dengan dalih supaya mendapat harga yang paling efisien dengan jumlah pembelian banyak agar mendapatkan diskon, mengurangi biaya penyimpanan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan stock.

Di Indonesia sendiri regulasi pembuatan izin apotek memerlukan waktu yang tidak sebentar. Banyak dokumen dan syarat yang harus dipenuhi, hal ini sebetulnya baik karena sebagai pembatasan jumlah apotek untuk menghindari adanya apotek bodong.

Salah satu syarat terbesar bagi pendirian apotek swasta adalah harus mengurus IMB, Persetujuan Bangunan Gedung (PLBG), Sertifikat Laik Fungsi (PBLG), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), KKPR.

Pembuatan dokumen di atas bagi apotek swasta dalam prosesnya membutuhkan waktu panjang. Terkadang para pengusaha harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi karena banyak hal mendetail untuk dipersiapkan. Tak jarang ketika sudah mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku, selalu saja ada satu syarat tambahan.

Selain prosesnya yang panjang, pembuatan PBG juga membutuhkan uang yang tidak sedikit. Mungkin bagi pengusaha yang memiliki tempat sendiri hal ini menjadi tidak terlalu rumit. Namun bagi mereka yang masih menyewa ruko, ini menjadi tantangan yang besar.

Sementara apotek swasta dapat menerima surat izin selama 14 hari kerja dan kadang sampai waktu yang tidak ditentukan. Sementara dalam panduan izin apotek desa, durasi pemberian izin hanya membutuhkan 9 hari kerja saja.

Struktur Sarana dan Prasarana Apotek Desa

Apotek swasta dalam pendiriannya memiliki syarat sarana dan prasarana yang cukup ketat. Mulai dari papan nama apoteker harus tertulis jelas NIB (Nomor Induk Berusaha), Alamat, Nomor SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker), Nomor SIA (Surat Izin Apotek), Jam Buka dan Praktik Apoteker.

Sementara Apotek Desa cukup dengan menuliskan huruf penanda bahwa apotek yang bersangkutan adalah apotek desa dan lokasi dimana apotek tersebut berada.

Selain itu apotek swasta harus mendesain kaca diluar etalase dan menambahkan ac untuk menstabilkan suhu obat dan ruangan. Sementara apotek desa cukup ruangan terbuka saja.

Contoh Ruangan Apotek Desa (Sumber: Kemenkes Repubik Indonesia)
Contoh Ruangan Apotek Desa (Sumber: Kemenkes Repubik Indonesia)

Di jawa Barat sendiri sudah ada tiga apotek yang siap beroperasi, diantaranya KDMP Cangkuang Wetan (Kab. Bandung), KDMP Cileunyi Wetan (Kab. Bandung), KDMP Hambalang (Kab. Bogor).

Sementara yang masih dalam proses pengisian barang berjumlah lima apotek, diantaranya KDPM Mekarwangi (Kab. Cianjur), KKMP Mampang (Depok), KDMP Lambangsari (Kab. Bekasi), KDMP Jatimakmur (Kota Bekasi), KKMP Sukamaju Cilodong (Kota Depok) dan ada satu apotek yang masih dalam tahap renovasi yaitu KDMP Syariah Mekarjaya (Sumedang) serta yang masih dalam proses survey yaitu KDMP Kedungwaringin (Kab. Bekasi)

Melihat data di atas akan banyak kesempatan yang dimanfaatkan oknum berkepentingan jika pengawasannya tidak dilakukan dengan baik. Beberapa poin dalam peraturan bisa membuka kesempatan untuk terbukanya apotek planel.

Di mana penjualan obat keras tanpa resep dokter akan semakin marak terjadi, penyalahan obat narkotika dan psikotropika, kecurangan dalam pengelolaan obat.

Poin tersebut justru adalah kegiatan haram yang selalu dijunjung oleh BPOM agar apotek swasta memusnahkan kegiatan ini. Hal ini juga berpotensi akan hadirnya PBF (Pedagang Besar Farmasi) merah putih di masa depan.

Apotek swasta tidak hanya di kuras dari segi biaya perizinan, pemotongan pajak tapi juga masa depan UMKMnya dengan persaingan bisnis yang semakin ketat.

Padahal menurut hemat saya, dana di atas bisa dimaksimalkan untuk memperbaiki pelayanan puskesmas dengan meningkatkan pelayanan prima dan pemenuhan obat serta alat kesehatan secara lengkap. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Ekshibisionisme Digital

Ayo Netizen 29 Jul 2025, 14:30 WIB
Ekshibisionisme Digital

Table Manner ala Orang Sunda

Ayo Netizen 29 Jul 2025, 15:23 WIB
Table Manner ala Orang Sunda

News Update

Ayo Netizen 22 Des 2025, 20:00 WIB

Batu Kuda Manglayang, Ruang Tenang di Tengah Hutan Pinus

Wisata Alam Batu Kuda di kaki Gunung Manglayang menawarkan pengalaman sederhana, berdiam santai di hutan pinus, menikmati sunyi, dan menenangkan pikiran di depan monumen ikoniknya.
Situs Batu Kuda, saksi sunyi di hutan pinus Manglayang. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 19:04 WIB

Alam sebagai Ruang Pemulihan

Stres di zaman sekarang memerlukan tempat untuk istirahat.
Alam sering menjadi tempat relaksasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Biz 22 Des 2025, 17:37 WIB

Ketika Banjir dan Longsor Menguji, Kepedulian Sosial dan Ekologis Menjadi Fondasi Pemulihan Sumatra

Banjir dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra pada Desember lalu menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi. Pemulihan Aceh dan Sumatra membutuhkan energi besar dan napas panjang. Bantuan logistik hanyalah langkah awal. (Sumber: EIGER Adventure)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:19 WIB

Bebek Om Aris Dipati Ukur: Sajian Legendaris yang Terjangkau dan Nyaman di Kota Bandung

Bebek Om Aris Dipati Ukur Bandung menawarkan daging empuk, sambal variatif, harga terjangkau.
Menu Favorit yang ada di Bebek Om Aris. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 17:09 WIB

Warga Puas dengan Transportasi Umum, tapi Terkendala Minimnya Halte dan Sistem Transit

Kepuasan warga terkait transportasi umum yang ada di Kota Bandung.
Warga sedang mengantri untuk masuk ke TransMetro Bandung di Halte Pelajar Pejuang 45 (3/12/2025). (Sumber: Fauzi Ananta)
Ayo Biz 22 Des 2025, 16:55 WIB

Solidaritas Kemanusiaan Menjadi Pilar Pemulihan Sumatera Pascabencana

Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat.
Solidaritas publik menjadi denyut nadi dari gerakan ini. Donasi mengalir dari berbagai penjuru negeri, membuktikan bahwa rasa kepedulian masih kuat. (Sumber: Dok Rumah Zakat)
Ayo Jelajah 22 Des 2025, 15:45 WIB

Sejarah Gereja Santo Petrus, Katedral Tertua di Bandung

Sejarah Gereja St Franciscus Regis hingga berdirinya Katedral Santo Petrus di jantung Bandung pada awal abad ke-20.
Gereja Katedral Santo Petrus Bandung (Sumber: KITLV)
Beranda 22 Des 2025, 15:33 WIB

ISMN Yogyakarta Tegaskan Literasi Digital sebagai Fondasi Informasi Publik di Era AI

ISMN Yogyakarta bahas kolaborasi, literasi digital, dan tantangan media sosial di era AI untuk wujudkan distribusi informasi berkualitas.
Indonesia Social Media Network (ISMN) Meetup Yogyakarta 2026 akan diselenggarakan pada Kamis, 15 Januari 2026.
Ayo Biz 22 Des 2025, 15:09 WIB

Transformasi Digital Jawa Barat Menjadi Peluang Strategis Operator Seluler di Periode Nataru

Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat.
Ilustrasi. Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasar telekomunikasi Indonesia kembali menunjukkan potensi besar, terutama di Jawa Barat yang menjadi salah satu pusat mobilitas masyarakat. (Sumber: Indosat)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 12:35 WIB

Cerita Kota Singgah yang Dirindukan

Predikat "kota singgah" bisa diraih Bandung dengan menghubungkan potensi wilayah dan kota di sekitar Bandung.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Beranda 22 Des 2025, 12:19 WIB

Peran Ibu di Era Screen Time: Tak Harus Jadi Ahli Teknologi, Cukup Mendampingi dengan Hati

Seorang ibu tidak harus menjadi ahli teknologi untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi anak-anaknya. Justru kehadiran, pendampingan, dan kemauan belajar jauh lebih penting.
Dini Andriani, kedua dari kanan. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Beranda 22 Des 2025, 11:51 WIB

Redefinisi Peran Ibu Pekerja: Saat Karir dan Domestik Tak Lagi Menjadi Beban Ganda

Ia menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun di atas prinsip kebersamaan, bukan relasi timpang.
Pemimpin Redaksi Digital Mama.Id, Catur Ratna Wulandari. (Sumber: Dokumen pribadi)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 11:05 WIB

Kisah ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’ di Kota Nomor 1 Termacet se-Nusantara

Lampu Merah Kiaracondong-Soekarno Hatta (Kircon) di Kota Bandung sudah lama ditetapkan sebagai stopan “Lampu Merah Terlama di Indonesia”.
Kemacetan di Lampu Merah Perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Beranda 22 Des 2025, 10:57 WIB

Ibu Tunggal, Aktivis, dan Jalan Panjang Melawan Stigma

Salah satunya, fakta bahwa di tahun 2010-2013-an jurnalis perempuan masih minim jumlahnya dan statusnya sebagai “Janda” kemudian sering dipermasalahkan
Rinda Aunillah Sirait. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 10:18 WIB

Mengeja Imajinasi Kota Hijau

Paris van Java (PVJ) dengan jargon Bandung Utama masih memiliki ruang strategis untuk memperkuat kebijakan dan inovasi menuju kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Warga berada di Taman Foto, Kota Bandung, Senin 15 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Beranda 22 Des 2025, 09:47 WIB

Menjadi Ibu dan Ayah Sekaligus, Perjalanan Seorang Single Parent Menjaga Masa Depan Anak

Menjalani dua peran sekaligus tentu bukan hal yang mudah. Namun, ia memilih bertahan dan berdamai dengan keadaan yang ada.
Tri Nur Aini Noviar. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 08:26 WIB

Curhat di Media Sosial, Masyarakat Bandung Keluhkan Kondisi Trotoar

Bandung terkenal sebagai kota estetik yang punya masalah dengan trotoar dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kondisi trotoar Jln. Moch. Toha membutuhkan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, Sabtu (29//11/2025). (Foto: Risa)
Ayo Netizen 22 Des 2025, 07:20 WIB

Pelestari Adat Sunda: Berdedikasi pada Indahnya Pernikahan lewat Pakaian Adat Sunda

Tentang pakaian pernikahan adat Sunda dilihat dari perspektif make up artist dan distributor pakaiannya.
Pengantin wanita tampil anggun dalam balutan Paes Sunda Siger saat hari pernikahannya di Kebon Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Endang Rachmawati)
Beranda 21 Des 2025, 23:31 WIB

Bukan Sekadar Tren: Alasan Perempuan Gen Z Lebih Aktif di Second Account Instagram

Acara tersebut digelar untuk memperkenalkan ruang aman bagi para perempuan untuk saling berbagi cerita dan pengalaman yang disebut Kutub Sisters.
Meet Up Komunitas Kutub Sisters pada Minggu, (21/12), di Palary Coffee & Eatery. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Nisrina Nuraini)
Ayo Netizen 21 Des 2025, 20:14 WIB

Seven October Coffee: Ruang Ngopi yang Menghidupkan Ingatan Palestina di Bandung

Seven October Coffee di Bandung menghadirkan konsep unik yang memadukan pengalaman ngopi dengan edukasi sejarah Palestina.
Tembok Sejarah Palestina dari Awal-Sekarang. (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Amir Huwaidi)